Aku mendudukkan tubuhku pada kursi bangsal rumah sakit ini. Lucas didalam sana masih dalam penanganan dokter, semoga saja tidak ada yang parah dan ia bisa langsung segera pulang mengingat jadwalnya yang begitu padat.
Yuqi dan hendery sudah pulang sejak tadi, cukup sulit untukku memaksa mereka sampai akhirnya menurut. Selain kondisi yuqi yang mungkin masih belum membaik setelah semua yang terjadi, aku juga tetap bersikukuh tidak ingin melibatkan mereka lagi.
Aku melepas sarung tanganku yang sedari tadi aku pakai dan membuang nya ketempat sampah disampingku. Aku mengambil ponselku yang ada di saku jaket.
"Jam sembilan malam." Gumamku saat melihat angka yang menunjukkan jam pada saat ini. Aku menyentuh layar ponselku untuk menelfon seseorang untuk mengabari keadaan lucas, aku terus menscroll nama-nama kontak yang ada
"Kak doyoung. Eh. Gak gak!!" Aku menggelengkan kepalaku dan kembali mencari kontak lain.
"Hallo?" Ucapku saat telfon sudah tersambung.
"Noona?" Ucap seseorang diseberang sana.
"Jisung-ah." Kataku lemah.
"Kenapa noona? Ada masalah?" Tanya nya. Aku mendengar suara musik yang sangat kencang diseberang sana menandakan jisung sedang berada disuatu acara.
"Kamu lagi sibuk ya?"
"Ah enggak kok, lagi latihan ini juga lagi break. Kenapa? Ada doyoung hyung juga. Noona mau ngomong?"
"Eh eh!! Enggakk enggak!! Aku cuma mau minta nomor managernya lucas, kamu tau?"
"Ahh, aku gak tau sih. Sebentar aku tanya managerku dulu."
"Yaudah nanti kamu langsung chat noona ya?"
"Oke noonaa. Btw aku kangen dimasakin noona ahahahh."
"Woy siapa tuhh!! Jisung masih kecil udah pacaran aja!"
"Ih apaan sih fitnah aja sana ah!!"
"Guys!! Jisung punya pacar noona noona!!"
"Haechan hyung!!!"
"Guyss!!!"
"Noona udah dulu ya nanti aku langsung chat. oke. dadah."
Tut.
Aku tersenyum kecil mendengar pertengkaran random mereka diseberang sana. Kalau boleh jujur, aku juga rindu sekali memasak. Rindu jisung dan chenle yang selalu mengganggu ku atau mengganggu lucas. Rindu suasana rumah yang gaduh akibat pertengkaran mereka karena sebuah game. Rindu kak doyoung yang selalu.....
"Ah. Enggak enggak!" Aku menggelengkan kepalaku seperti orang gila sampai akhirnya suara pintu terbuka disamping ku menyadarkan ku.
"Gimana dok kondisinya?" Tanya kepada seorang dokter yang menangani lucas.
"Syukurlah tidak ada yang parah, hanya memar sedikit, dia hanya pingsan dan bisa langsung dibawa kerumah." Ucapnya dengan penuh wibawa.
"Ah baik. Terimakasih dok." Aku menunduk sopan padanya dan tersenyum dengan tulus.
Setelah dokter itu pergi, akupun langsung masuk kedalam. Aku berjalan mendekat ke tempat lucas terbaring sekarang. Matanya masih terpejam dengan damai, wajahnya dihiasi dengan luka lebam berwarna ungu yang berada dititik tertentu. Ia terlihat sangat lemah. Satu orang lagi terluka karena aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Scenario - Kim Doyoung
Fanfiction"I'm the scenario maker of your life." -Kim Doyoung.