31. Living In a Lie

918 104 0
                                    






"Ini apa!?"















Aku melempar kedua foto itu didepan wajah kak doyoung. Ia dan om minho terlihat bingung dan berjongkok mengambil benda yang barusan aku lempar padanya.


"I-ini--


"Dia siapa? Kim doyoung."



"Byanca!"



"Apa aku salah manggil kamu seperti itu huh?"



"Dimana etika kamu byanca!"


"Aku tanya dia siapa. Kenapa kamu malah urusin etika aku?"


Aku melirik sinis ke arah om minho yang terdiam dan tampak biasa saja melihat foto itu. Aku tau dia tau sesuatu.



"Apa kalian masih mau tutup mulut seperti ini? Kalian ini sebenarnya apa?"



"Bya--


"Aku cuma tanya dia siapa. Sesusah itu kah pertanyaan ku!?"



"Oke. Kamu duduk dulu sayang. Jangan pake emosi." Kak doyoung memegang pundak ku berusaha menenangkan ku. Dengan cepat aku menepis tangannya kasar dan duduk agak berjauhan dengan mereka.



"Dia siapa?" Tanyaku sekali lagi.



"Gongmyung." Kata kak doyoung pelan sambil menunduk.


"Iya aku tau. Tapi, siapa dia? Kenapa dia bisa berfoto sama kamu ketika kalian masih kecil? Kenapa aku juga gak ada disana?."



"Apa dia penting sekarang by? Enggak, dan dia sama sekali gak berpengaruh dalam kehidupan kita, byanca. Jadi kamu lupain aja."



"Doyoung! Udah saat nya byanca tau semuanya."



"Apa saya berbicara dengan anda Mr.Minho?"



"Kim doyoung!"




"STOP IT!"



Aku berteriak sekuat tenaga dan menutup kuping ku dengan kedua tangan.



"Om tolong jelasin semuanya sama aku."


"Byanca kamu jangan percaya dia. Dia itu licik! Dia memanfaatkan kedekatannya dengan papa supaya bisa ngambil semua hartanya!"


"Doyoung! Kita lagi membahas tentang kamu dan gongmyung! Kenapa kamu jadi menyudutkan saya?"




"Oh, jadi anda merasa tersudutkan? Itu artinya anda merasa kalau memang benar anda berniat mengambil seluruh harta papa kami, Iya!?"





Apa-apaan ini? Kenapa sekarang mereka saling mengotot begini? Mereka berdua sudah berdiri menghadap masing-masing. Tatapan tajam yang menyeramkan terlihat di wajah dua orang itu. Aku ikut berdiri dari dudukku dan hanya bisa terdiam melihat kelakuan mereka. Kita lihat saja akan mengarah kemana obrolan ini.










"Kamu salah paham doyoung. Jangan seperti itu."


"Lalu apa? Anda pikir saya bodoh tidak menyadari hal ini? Anda memanfaatkan papa saya Mr.Choi Minho!"



"Tutup mulut kamu!"



"Anda sudah mendapatkan hak penuh atas perusahaan papa kami. Lalu apa lagi sekarang? Anda mau sok-sok jadi pahlawan dengan membantu adik saya? Apa lagi yang kamu incar huh!?"



[✔] Scenario - Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang