"Byee Noona. Jangan kangen kita yaa."
Jisung melambaikan tangannya dari jendela mobil yang terbuka.
"Noona kalo di apa-apain sama lucas hyung, tendang aja itunya biar gapunya masa depan." Ucap chenle, aku kaget sekaligus tertawa mendengarnya, ada-ada saja anak ini.
"Ahahaha siap. Nanti noona tendang itunya, trus mukanya aku foto, aku kirim ke kamu ya?" Aku menanggapi candaan nya.
"Hey, kalian ngomongin orang yang ada di depan kalian loh ini." Lucas yang disampingku menginterupsi.
"Rencana bagus tuh noona, ahahah. Wle." Chenle menjulurkan lidahnya ke lucas.
"Udah-udah heh, yang ada ga pulang-pulang nih sampe besok." Kak doyoung melerai kami.
"By, kakak bsk langsung berangkat kechile pagi-pagi jadi gak sempet kesini dulu."
"Iya gapapa kok kak, lagian udah ada lucas juga kan, besok juga aku libur kuliah." Jawabku.
"Okey kalo gitu kita pamit dulu ya, Bro jagain adek gue, jangan di apa-apain, inget di sudut rumah ini semuanya ada cctv. Kalo dia kenapa-napa lo yang tanggung jawab." Kak doyoung mewanti-wanti lucas.
"Iya nanti kalo dia positif, lo tinggal nikahin kita aja hyu- A-AH SAKIT BY WOY IH." Lucas mengadu kesakitan saat aku mencubit lengannya.
"Kakak pamit ya."
Kak doyoung masuk kemobil setelah memelukku sebentar, Mobil mereka pun pergi meninggalkan pelataran rumah kami.
"Ayo masuk, ma."
"Ma? Emang gue nyokap lo!"
Bukan lucas namanya kalau tidak jahil.
"Tau ga? Kita kaya pasangan yang baru nikah, terus pertama kali dateng kerumah kita setelah nikah dan keluarga melepaskan kepergian kita yang udah harus hidup berdua." Kata lucas panjang lebar.
"Ngomong apa sih anjir!" Aku segera berlari kedalam rumah, meninggalkan lucas dengan khayalan sampahnya.
Aku ingin langsung masuk ke kamar, tempat tidur ku seperti sudah memanggil manggil sejak tadi. Aku bersiap menaiki tangga, tapi panggilan lucas mengurungkan niatku.
"By!"
"Apa?" Kataku masih berdiam di depan tangga, Awas aja kalo tidak penting, aku akan langsung berlari kekamar.
"Ini bukannya hp Doyoung hyung?" Teriaknya lagi.
"Mana?" Aku menghampirinya. Ternyata benar itu handphone kak doyoung ketinggalan.
Aku memilih menelfon chenle untuk memberitahu kalau hp kak doyoung tertinggal, dan mereka sedang kembali menuju kemari, syukurlah belum terlalu jauh juga.
"Aku mandi dulu ah, bau, udah kaya sampah." Ucap lucas sambil mengendus baunya sendiri.
"Bagus lah kalo nyadar. nanti kamu tidur di kamar kak doyoung aja. Jangan kamar tamu, belum diberesin." Kataku.
"Kok kamar doyoung hyung?"
"Emang kenapa?"
"Aku kan maunya di kamar kamu."
"Dasar cabul bau sampah, udah sana mandi."
Lucas cengengesan dan berjalan menuju lantai 2 dimana letak kamar kak doyoung berada, disamping kamarku.
Drrrtt drrttt
Drttt dddrrttt
Drrtt drttt..Aku kira tadi hp ku yang bergetar menandakan ada pesan, tapi setelah aku membuka tidak ada pesan satupun di handphone ku. Layar hp yang tergeletak di meja kaca depan tv menyala, oh hp kak doyoung ternyata.
Aku melongok untuk melihat ke layar hpnya, aku tidak sengaja membaca siapa yang mengirimi banyak chat pada kak doyoung. Aku mematung, handphone ku yang berada digenggaman ku jatuh. Orang ini, yang mengirimi chat pada kak doyoung.... Mereka sudah seakrab itu? Atau aku tidak tau? Ada apa antara mereka berdua?
Vvs my diamonds i don't need no light to shine,
Iced out both my wirst now i can barely see the time🎶🎶🎶🎶Baru saja aku ingin membaca pesan yang orang itu tadi kirim, Tapi handphone kak doyoung berdering, tanda ada yang menelpon, aku mengambil handphone nya di atas meja, dan melihat orang yang menelfon adalah orang yang sama dengan yang tadi mengirimi chat
Xiaojun.
-tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Scenario - Kim Doyoung
Fanfiction"I'm the scenario maker of your life." -Kim Doyoung.