Last part:(
●●●●●
Ini ponsel xiaojun.
"Ugh.."
Aku refleks langsung terduduk dari tidurku dan mengamankan ponsel ini, menaruhnya dalam saku jaketku dan menoleh kearahnya. Aku melihat ia sedang memegangi kepalanya yang mungkin terasa pusing dan berusaha menyender pada kepala kasur. Alih-alih membantunya, aku malah menangis, menumpahkan seluruh air mataku dan menutupi wajahku dengan kedua tangan.
Mengetahui kenyataannya sekarang, orang ini, orang yang selama ini menyebabkan semua ini, orang yang telah mengatur hidupku dengan scenario buruknya yang telah ia buat sendiri. Kini, berada tepat didepan mataku. Tapi justru aku tidak bisa melakukan apapun. Aku justru tersiksa. Kalian mengerti tidak sih bagaimana rasanya kalian sayang dan membenci orang yang sama pada saat yang sama pula? Aku tidak bisa membencinya. Tapi aku juga tidak bisa lagi menyayanginya.
"By?" Ucapnya dengan suara lemah.
"Byanca?" Kini ia menggoncang bahuku pelan.
"By? Kamu gak papa?"
"Byanca."
"APASIH!" Teriakku tiba-tiba sambil menatapnya yang sedang menatapku dengan matanya yang sayu.
"Kamu kenapa? Kamu nangis?" Tangannya terulur untuk segera menghapus sisa air mata yang ada di pipiku. Dengan cepat aku menepisnya.
"K-kita dimana?" Tanya nya lagi.
"By? Kenapa kamu diem aja? Ayo pulang." Ia mengambil tanganku dan menggenggamnya.
"Lepas!" Aku menepis tangannya kasar, ia terlihat mengerutkan dahinya bingung.
"Kamu kenapa sih? Kenapa kita disini? Kamu gak mau pulang?" Kini suaranya agak meninggi, mungkin dia kesal karena sedari tadi aku selalu mengabaikannya.
"Gimana mau keluar, pintu nya dikunci dari luar." Jawabku cuek.
"Dikunci? Kenapa?" Tanya nya lagi.
"Kenapa? Kamu lupa ingatan atau gimana sih!?" Aku kini menatapnya kesal.
"K-kakak bener-bener gak tau by, perasaan tadi kakak mau nolongin kamu-- Ah! Kamu gapapa? Kamu gak di apa-apain kan sama cowo itu?" Kini kak doyoung mendekat padaku dan memegang kedua pundak ku.
"Apaan sih! Aku gapapa, kamu tuh yang di apa-apain sama gongmyung, liat tuh muka." Aku memaksa menengokkan pipinya agar tidak terus menatapku.
"By? Kamu kenapa jadi aku-kamuan gini?"
"Emang kenapa? Kamu bukan kakak ku, buat apa aku manggil kamu kakak?"
"By kamu--
"Iya aku udah tau semuanya. Kamu bukan kakak aku, kamu adik nya gongmyung sialan yang udah culik kita kesini dan kamu--
--Kamu yang udah bunuh mama, papa, dan xiaojun, don't you?"
"Byanca!" Kini ia berteriak dengan kencang dan menangkup pipiku dengan kedua tangannya, memaksaku untuk menatap matanya.
"Kenapa!?" Jawabku tidak mau kalah.
"Itu semua gak bener, by." Ucapnya.
"Gak bener? Gongmyung udah--
"Gongmyung? Kamu percaya sama dia? Bahkan dia udah nyulik kita berdua disini dan kamu masih percaya sama dia?"
"Aku gak akan percaya sama gongmyung, kalo gak ada bukti, kim doyoung."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Scenario - Kim Doyoung
Fanfiction"I'm the scenario maker of your life." -Kim Doyoung.