Intro ; Jung Jaehyun

14.3K 1.7K 50
                                    

Jam dinding sudah menunjukkan tengah malam, sepupunya itu sejak tadi pagi berada di dalam ruang kerja tanpa keluar sekalipun bahkan untuk makan. Dia hanya keluar sekali karena adanya keperluan dan saat kembali ia langsung memasuki ruang kerjanya.

Jungwoo yang sedari tadi berada di depan pintu ruang kerja Jaehyun sangat ragu, dia ingin mengetuk pintu dan menyuruh sepupunya untuk beristirahat, tetapi dia tau tipikal Jaehyun. Keras kepala, Jaehyun tidak ingin diganggu jika sudah berkutat dengan berkas dan file yang menunggunya untuk di garap.

"Wu, kamu ngapain disini? besok kan kuliah, tidur sana." ujar Perempuan paruh baya, sambil menghampiri Jungwoo.

"Mau nyuruh Kak Jae tidur, dari tadi nggak keluar, belum makan juga tuh." ujar Jungwoo.

"Tante juga bingung, sejak 4 tahun yang lalu dia jadi berubah. Seperti menyibukkan diri, ntah ingin mengalihkan perhatian untuk apa." ujar Sera dengan menghembuskan napas kasar sambil menatap pintu ruang kerja Jaehyun.

"Mungkin gara-gara kejadian itu, dia mulai berubah menurut Tante." tambah Sera, dengan kedua tangan yang dilipatkan di depan dada.

Jungwoo hanya bisa menghembus napas kasar, menandakan bahwa ia tau tentang kejadian yang dimaksud oleh Sera.

"Yaudah jungwoo masuk dulu, Tan." ujar Jungwoo, sambil berlalu meninggalkan Sera.

Lelaki yang memakai kemeja dengan kancing atas terbuka dan lengan yang ia gulung itu masih berkutat dengan laptop dan segala kertas yang berada di depannya.

Jung Jaehyun Abraham, salah satu anak dari keluarga Abraham, ia merupakan pewaris perusahaan interior terbesar di Jakarta. Lahir di Korea lalu dibesarkan di Jakarta.

Namanya terkenal hingga ke seluruh kota, jika suatu saat menjumpai nama tersebut terpampang di salah satu program televisi atau majalah maka bukan menjadi suatu kejutan lagi, tetapi sudah menjadi suatu kebiasaan.

Salah satu laki-laki yang menyandang gelar 'The Perfect Man' itu sungguh dijadikan pria idaman oleh para perempuan. Bagaimana tidak, di umur yang masih berkepala dua dia sudah mapan dan ditambah dengan paras wajah yang sudah tidak diragukan lagi ketampanannya. Tapi sayang, dia terkenal dengan sifatnya yang 'anti' dengan perempuan.

Jaehyun melihat jam sekilas, menunjukkan pukul 2 pagi. Dia mulai memijat pelipisnya dan menghembuskan napas kasar.

Sedetik kemudian sudut matanya melirik kertas berwarna merah muda yang berada di antara tumpukan berkasnya, yang tertulis;

Sedetik kemudian sudut matanya melirik kertas berwarna merah muda yang berada di antara tumpukan berkasnya, yang tertulis;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah 4 tahun lamanya Jaehyun menyimpan surat tersebut. Saat dirinya sedang merindukan pemilik surat itu ia akan membacanya berulang kali tanpa bosan.

Dipandanginya surat itu lekat-lekat, dan ia mulai merasakan nyeri, mengingat kenangan yang ia lakukan bersama sosok yang sangat ia cintai.

Bagaimana pun dia mencoba, Jaehyun tidak mungkin bisa menghilangkan perasaan yang dimilikinya pada mantan kekasihnya itu.

Perbedaan karir yang membuat mereka berpisah membuat Jaehyun sangat marah dengan keadaan.

Karena bagi keluarganya, Jung Jaehyun yang merupakan pewaris perusahaan interior terbesar di Jakarta tidak akan mungkin menikah dengan seorang Designer abal-abal yang tidak jelas siapa dan dari mana keluarganya berasal.

"Dena, i miss you..."

☕☕☕

—njunmoomin

—njunmoomin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ARTIFICIAL WEDDING  -JUNG JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang