The Past -03

8.9K 1.3K 361
                                    

Sosok perempuan berambut panjang yang saat ini sedang sibuk menyematkan jarum-jarum pada kain dengan nafas yang naik turun itu mulai menitihkan air matanya.

Dena melampiaskan segala amarah dan kekecewaannya pada pekerjaan.

Sudah lewat pukul 3 pagi tetapi dirinya masih setia dengan segala alat jahit yang menemaninya selama 4 tahun di Paris.

'Jung Jaehyun..."

Sesekali ia menghela napas kasar dan berusaha menahan air matanya yang terus mengalir.

'Apa salahku sebagai Designer. Apa sehina itu?'

Dia terus bekerja dan bekerja, membiarkan tangan dan kakinya bergerak untuk mengalihkan perhatian dari sosok yang masih menjadi bayang-bayang hidupnya sejak 4 tahun yang lalu.

"Aw!"

Dena berhenti ketika jarum itu mulai mengenai salah satu jarinya.

'Pergi ke Paris lalu tinggalkan Jaehyun. Jangan pernah kembali lagi.'

Dena menggigit bibir dan terus mencoba menahan air matanya yang sedari tadi ingin jatuh. Mengingat kalimat yang terus terngiang di kepalanya sejak 4 tahun yang lalu.

"Orang-orang kaya yang sok menjadi penguasa."

"Menganggap remeh seseorang karena pekerjaan dan asal usulnya,"

"Ayahku memang narapidana, tapi bukan berarti aku juga narapidana yang nggak cocok kalau disandingkan dengan Jaehyun." ujar Dena yang sedari tadi bermonolog dengan isakan.

Dena bersandar pada tepi meja jahitnya, mengingat segala memori yang telah ia lakukan dengan Jaehyun.

'Setelah sudah resmi menjadi CEO aku akan melamarmu.'

'Tunggu ya.'

Salah satu kalimat yang terus ia ingat.

Dena menyadarkan dirinya dari lamunan dan melirik amplop coklat yang sudah dia buka sejak tadi, memandang lekat isi dari amplop yang dikirimkan langsung oleh keluarga Abraham.

Dena menyadarkan dirinya dari lamunan dan melirik amplop coklat yang sudah dia buka sejak tadi, memandang lekat isi dari amplop yang dikirimkan langsung oleh keluarga Abraham

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku dilarang menemui Jaehyun,"

"Tapi aku juga diberi undangan."

"Jung Jaehyun, apa kamu sengaja membuat aku hancur waktu melihat kalian berdua mengikat janji?"

"Memang 4 tahun sudah berlalu, tapi hatiku nggak bakal berubah, Jae."

Tubuhnya merosot, ia bersandar pada meja sambil memeluk kedua lututnya. Ia hanya ingin menangis sekarang.

Lelaki yang sangat dicintainya lebih memilih Perempuan lain.

"Jung Jaehyun,"

"Kalau kamu mau tau, perasaanku masih sama. Belum pernah berubah."

ARTIFICIAL WEDDING  -JUNG JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang