Nightmare -05

10K 1.4K 409
                                    

Canggung, itu yang mereka rasakan selepas acara peluk-pelukan di Airport.

Ntah mengapa sejak tadi mereka hanya duduk terdiam di atas sofa dengan hening tanpa sepatah kata apapun.

"Jae." panggil Dena menghilangkan kecanggungan dan Jaehyun menoleh, "Hm?"

"Udah jam 11." ujar Dena.

"Ya... Terus?"

"Kamu ngggak pulang?" tanya Dena kemudian.

Jaehyun hanya menatap Dena dengan tatapan yang sulit untuk diartikan tanpa menjawab apapun.

"Aku nginep semalem disini boleh nggak?" tanya Jaehyun hingga membuat Dena membelalak.

"Nggak boleh." jawab Dena langsung.

"Kenapa?" tanya Jaehyun lagi.

Dena hanya menghela napas. Ingin sekali memaki lelaki yang sedang duduk di depannya.

"Istri kamu nunggu di rumah." ujar Dena.

"Ck, dia udah biasa sendirian." jawab Jaehyun pelan.

"Aku jarang di apart sama dia, dia juga masih sering ke cafe buat jadi barista. Aku pulang larut ke apart cuma buat tidur, pas aku pulang dia udah pules." tambah Jaehyun yang membuat kening Dena berkerut.

"Kita ketemu cuma pagi." lanjut Jaehyun.

"Ya makanya jangan pulang larut." jawab Dena singkat.

Jaehyun menghela napas, "Aku masih merasa bersalah sama dia." ujar Jaehyun.

Kalimat Jaehyun membuat Dena diam. Ingin sekali memberitahu Jaehyun bahwa sebenarnya dia dan dirinya memang salah. 

"Pulang aja,"

"Kasian dia nungguin." ujar Dena.

"Aku mau nginep disini. Sekali aja. Ya?" pinta Jaehyun kepada Dena.

Dena hanya diam, sambil menatap Jaehyun nanar.

Jika diijinkan untuk mengaku, Dena ingin sekali berkata bahwa ia sangat merindukan Jaehyun, dan bisa saja dia mengijinkan Jaehyun untuk menginap.

Tapi dia juga sadar bahwa Jaehyun sudah menjadi milik perempuan lain.

"Jae... Nggak bisa, kamu udah jadi suami orang. Apa etis kalau suami orang tidur di apartemen perempuan lain?" ujar Dena sambil menatap Jaehyun.

"Siapa yang bilang kamu perempuan lain?" ucap Jaehyun.

"Jaehyun... Udahlah, pulang ya?" paksa Dena sambil mengusap lengan Jaehyun.

Jaehyun menghela napas kasar, beranjak dari sofa dan memakai jasnya, "Yaudah, aku pulang." ujar Jaehyun membuat Dena tersenyum getir.

Pahit rasanya berada di tengah-tengah hubungan orang lain.

Di lubuk hati Dena yang paling dalam berkata bahwa dia menginginkan Jaehyun bersamanya dan menghabiskan waktu berdua malam ini.

Tetapi di sisi lain dia juga sadar bahwa dia akan merebut kebahagiaan perempuan lain demi kebahagiaan dia sendiri.

"Hati-hati." ucap Dena sambil mengusap punggung Jaehyun.

Jaehyun menatap Dena dengan tatapan sangat dalam. Lalu dia melepas jasnya dan menaruhnya lagi di atas sofa.

"Aku nginep." ucap Jaehyun.

"Kok?"

"Pulang, Jae." ujar Dena sambil mengambil jas Jaehyun.

ARTIFICIAL WEDDING  -JUNG JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang