Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
1 bulan kemudian...
Ballroom sudah terhias, dan Freya sudah siap dengan gaun dan riasannya.
Raga dan Jiwanya memang siap, tetapi hatinya tidak.
Sejak kejadian di apartemen itu, Freya sangat sulit untuk menemui Jaehyun, jangankan bertemu, menghubungi via ponsel saja sulit.
1 minggu sebelum hari pernikahan, Freya memutuskan untuk mengunjungi rumah Jaehyun. Nekat memang, tapi dia ingin sekali bertemu dengan calon suaminya itu.
Freya hanya tidak ingin ada salah paham saat hari pernikahan tiba. Tapi berujung sia-sia, dia tidak bertemu Jaehyun.
'Kak Jaehyun lagi keluar tadi sama papa, katanya sih ke Travel Agent.'
Kalimat itu terus ia pikirkan. Ia khawatir jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ketika acara pernikahan berlangsung. Jaehyun kabur ke luar negeri misalnya.
"Kak." suara seseorang membuyarkan lamunan Freya yang sedang duduk memandangi dirinya pada cermin.
"Loh, Faiz?"
"Kamu kok bisa kesini? emang boleh sama mama?" tanya Freya sambil melihat Faiz yang sedang berjalan mendekatinya.
"Boleh." jawab Faiz pelan lalu duduk dengan sedikit berjongkok mengimbangi Freya yang sedang duduk.
"Kamu kenapa?" tanya Freya.
Faiz hanya diam sambil menatap wajah Freya, "Kak Freya cantik." ujarnya sambil tersenyum, tetapi sedetik kemudian dia menangis.
"Loh? kamu kenapa?"
"Heh!" Freya panik, tetapi Faiz hanya diam menunduk dan terus menangis.
Freya memeluk Faiz yang sedang terisak itu, ia mulai paham dengan adiknya sekarang.
"Kakak baik-baik aja loh."
"Kakak bahagia mau nikah, kok kamu malah nangis."
"Gak seneng ya liat kakak bahagia?"
"Emang kakak bahagia?" tanya Faiz sambil melepas pelukan dan menatap mata kakaknya.
Freya membeku, pertanyaan yang sangat sederhana namun sangat bingung bagaimana menjawabnya.
Dia bahagia, waktu itu. Sebelum kejadian di apartemen.
Daripada bahagia atau tidaknya, mungkin yang dirasakan Freya sekarang adalah kekhawatiran.
