NCT Oneshoot with Mark (AllxMark) ✔

my f*ck maknae

Maaf ini judulnya pake bahasa kasar, karena aku pikir lebih cocok pake judul ini, hehehe

Kalo ada usul lain boleh silakan, nanti aku ganti judulnya,

Happy reading yeorebun
______

Hari itu, Mark baru saja pulang latihan bersama NCT 127. Mark langsung merebahkan diri ke kasur kesayangannya di dorm dream itu. Sepuluh menit berlalu, ia beranjak dari ranjang dan menghilang dibalik pintu kamar mandi sambil membawa handuk dan baju ganti. Suara gemercik air dibalik pintu kamar mandi itu menandakan bahwa namja cantik itu sedang menikmati waktunya bawah guyuran air shower yang hangat.

Suara decitan pintu terbuka menampakkan sesosok pemuda tampan dengan tinggi 178. Meskipun tubuhnya agak kurus, namun jangan remehkan wajahnya yang menyamai dua hyung di NCT dream, Jeno dan Jaemin. Ia tersenyum ahh tidak lebih tepatnya menyeringai ketika telinganya menangkap bunyi air gemercik dari dalam kamar mandi. Kakinya melangkah kearah ranjang dan duduk di pinggiran ranjang dengan dua kaki yang naik keatas dan punggung yang bersandar di dashboard kamar. Ia mengeluarkan ponsel dari saku celananya kemudian membuka aplikasi KakaoTalk. Jarinya dengan gesit menekan tombol-tombol untuk membalas percakapan dari para teman satu line nya. Ia kemudian membuka grup kelasnya sambil menunggu hyungnya keluar dari kamar mandi.

Lama-lama ia jadi bosan sendiri. Ia mendengus sebal ketika lima belas menit berlalu hyungnya itu belum keluar dari kamar mandi. Ahh Jisung jadi berpikir, hyungnya itu tidur atau mandi sih sebenarnya? Ingin rasanya Jisung menggedor-gedor pintu kamar mandi itu secara brutal, namun ia urungkan karena ia ingin membuat hyung cantiknya itu agak sedikit terkejut. Dan yeah Jisung berhasil menahan pergolakan batin antara ingin membuat hyungnya keluar paksa atau menunggu hingga mengantuk.

Mark keluar setelah sepuluh menit Jisung mengalami pergolakan batin. Ia melihat hyungnya keluar kamar mandi sudah lengkap menggunakan pakaian, rambutnya basah dengan handuk kecil tergantung dileher jenjangnya. Jisung menatap pemandangan itu dengan wajah penuh kegembiraan. Entah mengapa Mark yang baru saja mandi terlihat lebih menggoda dan uhmm seksi. Itu menurutnya, entah menurut hyung yang lain.

Mark keluar kamar mandi dengan wajah terkejut ketika ia melihat Jisung sudah duduk diatasnya ranjang sedang menatapnya dengan sebuah senyum mengerikan atau bisa Mark sebut sebuah seringai. Ahh Mark jadi ngeri sendiri jika melihat ekspresi wajah Jisung yang seperti itu. Ia mengabaikan pandang Jisung dan lebih memilih berjalan menuju kearah tempat jemuran yang disediakan khusus dikamar untuk menjemur handuk basah. Setelah itu, ia berjalan kearah lemari pakaian untuk mengambil sweater. Karena Mark pikir sekarang cukup dingin.

Jisung yang merasa diabaikan itupun langsung merasa geram. Ia turun dari kasur empuk dan berjalan kearah hyungnya. Ia berdiri dibelakang Mark yang belum sadar akan kehadirannya. Ia tersenyum ketika melihat Mark mengambil sweater hadiahnya saat ulang tahun ke sembilan belas.

Mark berbalik dan terkejut ketika melihat Jisung sudah berdiri didepannya lengkap dengan sebuah seringaian mengerikan. Saking terkejutnya, hingga Mark menjatuhkan sweater yang ia ambil. Jisung kemudian mengurungnya menggunakan satu lengannya. Mark tak bisa berkutik, belakangan sudah ada lemari, sisi kanannya tembok, sisi kirinya tantang Jisung.

"Sudah berani mengabaikan ku ya hyung?" tanya Jisung dengan suara beratnya.

"Hah? Aku? Mengabaikanmu? Sejak kapan?" tanya Mark bingung.

Padahal dia tau dimana letak kesalahannya. Mark jadi merasa takut karena sudah mengabaikan Jisung. Katakan Mark itu agak lebay. Tapi ketika ia mengabaikan Jisung, maka secara tidak langsung dia membuat dirinya dalam bahaya.

"Sejak tadi kau keluar kamar mandi. Kupikir kau tidak melihatku, tapi kupikir itu lebih parah. So Park Minhyung, sudah tau dimana letak kesalahanmu?" tanya Jisung merendahkan kepalanya, ia bahkan sudah meletakkan tangan bebasnya di pinggang Mark.