"Ayo kita lihat sedang apa mereka" ketiganya pergi menuju dapur. Bisa mereka lihat, Jungkook tengah memasak bubur dengan Jihoon duduk disamping Jungkook.
"Mama, apa masih lama?"
"Aih, Hoonie sudah sangat lapar hm?" Jihoon mengangguk
"Hoonie tidak sabar ma Jihoon mau makanan mama!" pekik Jihoon girang, yang membuat Jungkook menatap sendu anak lima tahun dihadapanya. Jungkook membelai kepala Jihoon kemudian mengecup keningnya.
"Jihoonie apa belum pernah makan masakan mama? Disuapi mama, mandi dengan mama melakukan segala hal dengan mama? " Jihoon menggeleng sedih
"Hoonie pengen seperti teman teman bisa bareng bareng sama mama. Tapi hoonie tidak punya mama" sedih Jihoon
"Mereka bilang dia mama Hoonie tapi Hoonie tidak percaya ma. Dia jahat. Marah marah papa dan Hoonie. Sukanya ajak banyak banyak orang terus kotor kotor rumah sama berisik berisik sampe papa marah marah karena mereka saling makan" Jungkook membolakan matanya
"Jihoon tau dari mana soal itu?"
"Hoonie lihat sendiri ma, ma memang manusia bisa makan manusia? Terus memang bibir enak dimakan ma?" Jungkook terdiam, didalam hatinya seperti tersayat melihat anak sepolos Jihoon harus melihat hal hal yang tak sepantasnya ia lihat.
"Sayang, dengar. Apa yang Jihoon lihat itu tidak baik, memakan manusia itu perbuatan dibenci tuhan. Jadi Jihoon jangan meniru jika tidak ingin tuhan marah. Memang Jihoon mau jika tuhan marah sama Jihoon terus tuhan tidak mengabulkan apa yang Jihoon mau?" Jihoon menggeleng keras
"Tidak mau ma, Hoonie tidak mau dibenci tuhan" Jungkook membelai pipi Jihoon
"Iya, Jihoon kan anak baik, anak baik disayang semua orang dan tuhan. Tidak seperti orang orang yang dilihat Jihoon. Mereka dibenci tuhan karena nakal. Jadi Jihoon jangan seperti mereka"
"Mengerti sayang?" Jihoon mengangguk dan mencium pipi Jungkook
"Mengerti ma Hoonie akan jadi anak baik biar mama Kookie tidak pergi pergi lagi. Hoonie sayang mama"
"Tapi hyung bukan mama Jihoon"
"Tidak, mama Kookie peluk peluk hangat bikin Hoonie ngantuk, cium cium juga terus elus elus pala Hoonie enak, terus bikin makanan kue juga terus mau mandiin Hoonie juga. Yang jagain Hoonie cuma buat makanan, mandi nda peluk peluk cium cium seperti mama" seketika Jihoon berkaca kaca
"Ma, mama marah sama Hoonie? Hoonie nakal ya ma hikss" Jungkook gelagapan saat Jihoon akan nangis.
"Jihoon.. Hei jangan nangis sayang"
"Ma Hoonie janji Tidak nakal huaaa" Jungkook langsung menggendong Jihoon mencoba menenangkan Jihoon yang menangis. Sementara itu mereka yang menonton tersenyum.
"Lihat Tae, anakmu bisa membantumu" bisik Halmeoni, dan Taehyung tak merespon tatapanya terpaku pada kecantikan Jeon Jungkook yang tengah menggendong putranya.
"Sst jangan nangis sayang, iya mama disini" setelah Jihoon tenang, Jungkook memangku Jihoon di halaman belakang sambil menyuapi Jihoon. Jihoon tak henti menatap Jungkook. Sedangkan yang ditatap hanya tersenyum.
"Enak tidak sayang?" Jihoon mengangguk antusias
"Enak ma enak!!" Jungkook mengecup kening Jihoon.
"Sehabis ini mandi" mengangguk lagi
"Jungkook, aku berangkat kekampus dulu" Jungkook menoleh dan tersenyum pada Taehyung.
"Appa dan eomma sudah pulang, kau ingin di apartemen atau disini?" Jungkook melirik Jihoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy [END]
Fiksi PenggemarKim Jihoon yang lebih menyayangi Jeon Jungkook daripada ibu kandungnya dan Kim Taehyung yang siap menceraikan istrinya demi menikahi mahasiswa kesayanganya. Mereka hanya ingin hidup bahagia - sesimple itu