PART 33

26.4K 2.5K 83
                                        

Beberapa Jam Sebelumnya

Jungkook berada di kamarnya sendiri bersama Jihoon yang masih terlelap. Taehyun sedang berangkat sekolah. Baekhyun dan Daehyun harus pergi ke perusahaan sebentar. Sementara Taehyung jelas bekerja. Jin dan Yoongi belum di beritahu mengenai kondisi Jungkook.

Jungkook terjaga dari tidurnya, tersenyum menatap Jihoon. Mulai membelai kepala Jihoon dengan lembut. Jungkook menatap ruangan rumah sakit. Kemudian tersenyum sendu, berfikir apa yang dia lakukan ini benar? Dia sama saja membohongi semua orang.

"Appa.. apakah aku tidak pantas bahagia? Aku melakukan semua ini karena aku juga ingin bahagia. Aku hanya ingin merebut kembali yang seharusnya menjadi milikku" Jungkook mencium kepala Jihoon

"Aku terlanjur sangat mencintai Taehyung hyung juga aku terlanjur sayang pada Jihoon. Appa.. aku tidak salah kan? Aku melakukan ini juga karena Irene tidak melakukan tugasnya dengan baik appa"

"Kasihan Jihoon. Aku merencanakan semua ini untuk membahagiakan kedua orang yang kusayangi. Melepaskan mereka dari Irene untuk bersamaku agar mereka bahagia. Aku tak salah kan appa?"

"Toh aku takkan melakukan semua ini jika Irene bisa membahagiakan mereka berdua"

"Apa aku melakukan hal yang benar kan appa?" Jungkook membelai wajah Jihoon. Jihoon nampak tidak terusik sama sekali malah semakin menyamankan diri dalam pelukan hangat mamanya. Jungkook terkekeh dan mencium kening Jihoon.

"Mama menyayangimu Jihoon. Mama tau kamu bukan darah daging mama. Tapi mama tidak akan biarkan dia mengambilmu dari mama. Mama menyayangimu" bisik Jungkook.

Tak beberapa lama seseorang masuk kedalam kamarnya dengan membuka pintu kasar membuat Jungkook kaget juga Jihoon terbangun. Jungkook mengeratkan pelukanya pada Jihoon dan memasang raut wajah datar.

"Sepertinya kau tak pernah mengenyang bangku pendidikan" kata Jungkook tanpa intonasi apapun dan sorot matanya juga terlihat tidak menyiratkan apapun.

"Persetan. Oh jadi kau si jalang yang merebut suamiku" Jungkook menaikan sebelah alisnya

"Tidak perlu banyak bacot, langsung saja sialan dan segera enyah dari hadapanku. Aku ingin muntah melihatmu" Irene langsung menghampiri Jungkook dan sudah melayangkan tangan ingin menampar Jungkook. Namun sebelum sampai pada pipi Jungkook ia langsung menangkis tangan Irene dan mencengkeramnya dengan erat dan mungkin saja itu memerah saking eratnya.

"YAK LEPASKAN BRENGSEK SAKIT!! JALANG SIALAN LEPASKAN!!" Jungkook menatap tajam Irene

"Matamu buta? Tidak lihat ada Jihoon disini? Jaga mulut sampahmu itu Irene" Irene menatap Jihoon yang masih memeluk erat Jungkook.

"Jihoonie" Jihoon tidak mau melepas pelukan ke mamanya barang sebentar saja. Irene yang geram langsung ingin menarik Jihoon tapi tangan Irene langsung kembali di cengkeram Jungkook

"Jangan mencoba untuk kasar pada Jihoon" Irene mencoba menghempas tangan Jungkook namun tak bisa. Jungkook dengan masih memeluk Jihoon akhirnya duduk tegak sambil masih menatap tajam Irene.

"Lebih baik kau pergi"

"Tidak sebelum Jihoon ikut denganku" Jungkook merasakan pelukan Jihoon semakin erat. Jungkook menepuk nepuk punggung Jihoon lembut.

"Ma, Hoonie nda mau ma" lirih Jihoon.

"Iya sayang. Mama tidak akan biarkan Jihoon pergi" Jungkook menyeringai

"Dengar sendiri kan?"

"KIM JIHOON!! AYO IKUT MAMA!!" Teriak Irene yang membuat Jihoon ketakutan. Jihoon semakin merapat ke Jungkook.

 Hot Daddy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang