PART 12

37.3K 3.5K 341
                                        

Taehyung dan Jihoon akhirnya tertidur, Jungkook tersenyum dan membelai wajah Jihoon dan Taehyung bergantian. Jungkook bangun dan mengamati seluruh inci dari kamar Taehyung.

Yah kamar ini memang mencerminkan pemiliknya. Tidak banyak barang dan sangat simple. Tidak ada yang spesial kecuali beberapa dus yang mungkin itu isinya barang kenangan Taehyung. Jungkook juga tertarik pada album foto.

Ternyata itu album foto orangtua Taehyung dan Taehyung. Jungkook mengerutkan keningnya saat mendapati seorang yang mirip Taehyung. Itu Kim Taehyun, adik Taehyung. Sangat mirip sekali dengan Taehyung.

Tidak ada hal menarik lagi, Jungkook sekarang tau jika Taehyung memang tidak suka mengoleksi sesuatu atau menyimpan sesuatu. Jungkook tertarik pada sebuah pintu, pintu itu terletak diujung ruangan bahkan pintu itu tidak memiliki ukuran normal

"Itu pintu apa?" Jungkook mengerutkan keningnya dan berdiri didepan pintu. Menelengkan kepalanya menatap pintu kecil itu hingga tiba tiba ia merasakan seseorang memeluknya dari belakang.

"Eoh hyung kenapa bangun?" Taehyung mencium leher Jungkook.

"Maafkan aku, apakah aku salah jika aku nyaman berada didekatmu Jungkook?" Jungkook tersenyum mengelus tangan Taehyung.

"Salah hyung, kau masih bersetatus suami Irene noona. Tapi jika kau bercerai darinya baru kau boleh melakukan apapun bersamaku -aku juga nyaman bersamamu profesor kim sejak pertemuan kita pertama kali" Jungkook menoleh dan tersenyum

Cup

"Kalau begitu biarkan seperti ini Jungkook, kita sama sama nyaman. Kau jangan merasa dirimu pelakor atau jalang. Kau jauh jauh lebih baik, dimataku kau berlian yang bersinar. Kau sangat berharga bagiku Jungkook juga bagi Jihoon. Kau memberikan kami kebahagiaan yang belum pernah kami dapatkan kau-"

Cup

Jungkook memotong omongan Taehyung dengan sebuah kecupan dibibirnya.

"Kutunggu dudamu saem" bisik Jungkook

"Jungkook aku-"

"Jangan katakan apapun, kau boleh menyentuhku dan melakukan apapun saat kita berduaan seperti ini. Tapi hyung" Jungkook berbalik dan mengalungkan tanganya dileher Taehyung.

"Aku bisa menghancurkanmu jika kau hanya mempermainkan aku dan membuangku seperti sampah, aku mempercayakan seluruh bagian tubuhku padamu -aku percaya padamu hyung" Taehyung menarik Jungkook semakin mendekat

"Kau dan Jihoon kebahagiaan baru dalam hidupku. Aku tak bisa tanpa kalian berdua. Jadi-"

Cup

Giliran Taehyung yang mengecup bibir Jungkook dan tersenyum tampan.

"Tunggu, surat cerai sudah diproses sayang. Aku akan mengusahakan secepat mungkin. Agar kita lebih leluasa melakukan apapun. Dan Jungkook-" Taehyung mengecup bibir Jungkook lama

"Biarkan aku memilikimu seutuhnya biarkan aku mengisi hari harimu, mengeluarkanmu dari semua penderitaan selama ini, menjamin kehidupanmu, membahagiakan dirimu, dan biarkan aku menjadi seorang yang kau cintai hingga akhir hayatmu. Biarkan aku melakukan semua itu Jungkook"

"Ijinkan aku memilikimu seutuhnya. Aku janji akan membuatmu bahagia. Kau selalu bisa memegang ucapanku Jungkook"

"Biarkan semua seperti ini hyung, urus dulu perceraian hyung dan kita jalani seperti ini dulu. Setelah semua selesai, aku akan menagih perkataanmu hari ini" Taehyung tersenyum dan mencium Jungkook. Mengeratkan pelukanya pada Jungkook dan mulai melumat bibir Jungkook.

"Aku senang kau menerimaku baby. Aku senang kau akhirnya mau kembali. Aku pikir kau akan pergi selamanya takkan mau kembali kemari. Dan aku pikir hari ini takkan pernah datang" kata Taehyung. Jungkook membelai wajah Taehyung dengan lembut. Mendorong Taehyung hingga kembali rebahan disamping Taehyung.

 Hot Daddy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang