BAGIAN 30

164 16 0
                                    

"Rein kenapa lagi cobak sama Dimas." Celoteh Bintang.

"Kayaknya ada yang Rein sembunyiin deh dari kita." Ucap Biran.

"Gue juga mikir kayak gitu dari pas Dimas jadian sama Tania." Sambung Iza.

"Atau jangan-jangan...."

"Ah lu ah, gak usah mikir macem-macem. Lo tau kan Dimas sama Rein tu udah kayak gimana? Sahabatan dari SMP." Ucap Bintang yang masih mengelak dari prasangka Biran dan Iza.

"Aelah. Zaman sekarang mana ada persahabatan antara cowok dan cewek. Karna pasti salah satunya ada yang jatuh cinta, atau mungkin kedua-duanya. Ya kalau cuma salah satu aja yang jatuh cinta otomatis lah yang jatuh cinta bakalan kecewa inilah itulah.. ah kayak gak tau aja lo." Perjelas Biran.

"Gimana kalau kita tanya Rein langsung?" Usul Iza.

"Boleh juga tu."

"Bener tu."

**************

Rein kini tengah duduk termangut di kelas sambil melipat kedua tangannya di meja sebagai bantalan wajahnya.

'Bodoh banget sihh. Seharusnya gue ga nelan mentah mentah aja tu omongan si  es batu. Banyak bacot' . Batin Rein kesal sambil menatap lurus kedepan.

Lalu Rein memejamkan matanya terus berharap yang terjadi kemarin bersama Angga adalah sebuah mimpi buruk yang harus dilupakan.

"REINNNN...REINA.." Teriak seseorang dari kejauhan yang membuat Rein mengubah posisi nyamannya.

"Ah ternyata kamu disini Rein. Aku sama Angga nyari kamu kemana-mana." Yaps. Seseorang itu adalah Ran dan Angga yang berada dibelakang Ran.

"Oh gitu." Jawab Rein datar.

"Oh iya aku mau ngenalin Angga sama kamu."

'Udah tau gue. Es batu dari kutub utara planet pluto.' Batin Rein kesal.

"Oh siapa namanya? Angga? Wah namanya kok samaan ya kayak ketua paskib di sekolah ini? Oh iya gue lupa. Nama Angga kan pasaran." Ucap Rein sambil meluapkan emosinya sambil memasang senyum terpaksa.

"Hahaha kamu bisa aja Rein. Oh iya dia Angga yang aku bilang pas mandi hujan kemaren. Dia yang ngenalin ke aku tentang hujan."

'Oh ternyata si es batu. Dan yang di ceritain es batu kemaren berarti si Ran? Kok gue nyesek ya.' Rein berusaha tersenyum sedangkan batinnya tak henti-henti mendongkol.

Dan Angga hanya bisa diam berdiri dihadapan Rein sambil menatapnya.

"Kamu kenalan dulu dong sama Angga. Semoga aja kamu sama Angga jadi teman baik." Ucap Ran dengan percaya diri.

"Oh iya kenalin nama gue Reina bukan Raina." Sindir Rein dengan wajah ketus sambil menjulurkan tangannya dan dibalas oleh Angga.

"Angga." Kembali Angga menjadi pria datar yang pertama kali Rein temui.

"Em Rein aku mau bilang makasih sama kamu karna kamu udah bantuin aku untuk nyarik Angga. Dan membuat aku dan Angga kembali kayak dulu lagi." Kemudian Ran memeluk Rein membuat Rein sedikit terhentak.

Lalu tak sengaja dua buah bola mata Rein dan Angga bertemu seolah berdialog.

'Maafin gue Rein.'

I Like RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang