BAGIAN 19

298 22 13
                                    

Masih Author kece pov.

@sekolah

"Gue jadi curiga ni guys, Rein kok gak sekolah ya? Apa dia sakit? Tapi masa iya dia sakit. Dia kan kalo sakit selalu ngirim surat. Terus kalo dia pergi Babang ganteng Zayn kok datang ke sekolah? Biasanya kan kalo Rein pergi Zayn pasti ikut." Ucap Bintang sambil mengaduk-ngaduk jus jeruk yang terlihat sudah tinggal setengah.

"Bener tuh Bin. Lebih baik kita tanya ke Kak Zayn langsung aja deh. Gue jadi cemas sama Rein." Ucap Biran.

"Tapi nanti aja deh Ran, gue masih belom siap jumpa sama Babang Zayn. Soalnya penampilan gue saat ini jelek banget. Nanti aja ya,plissss... gue gak mau tampil jelek didepan My pangeran Zayn." Iza tertawa kecil melihat Bintang yang memohon-mohon kepada Biran.

Biran memelaskan wajahnya. "Em. Ni ya Bin, gue saranin deh sama lo, kak Zayn itu Most Wanted at this school. So, lo harus ngaca dulu deh, muke lo yang kayak begini apa kak Zayn bakalan mau? Mending lo sama pak Epol aja noh." Biran dan iza tertawa.

"Yehh enak aja lo. Lo juga sama kayak gue,malah lo lebih kasian,karna dikasi harapan palsu mulu sama kak Raga. Emang enak." Bintang memeletkan lidahnya ke Biran. Biran menggeram kesal.

"Lo tuh ya.... ishhh-"

"Udah guys udah. Kalian kenapa kayak gini sih. Malu tau diliatin orang." Benar saja apa yang barusan iza katakan, mereka menjadi pusat perhatian di kantin itu karna keributan yang ditimbulkan oleh Bintang dan Biran.

"Eh. Hujannya makin deres. Biasanya kalo Rein disini,dia bakal cepet-cepet tu pergi karna menghindari hujan. Kasian Rein gak bisa menikmati nikmatnya rahmat Tuhan ini." Bintang menopang dagu dengan kedua tangannya.

Tringg.. tring... tring..

"Cepet banget sih masuk kelas.. huft."

Mereka bertiga pun bergegas meninggalkan kantin menuju ke kelas.

************

@rumahAngga

"Makasih bro. Lo gak masuk dulu?" Ucap Angga sebelum keluar dari mobil.

"Gak usah. Gue mau langsung cabut aja,ada urusan samaa bokap soalnya." Ucap Dero nama teman Angga tersebut.

"Oke." Lalu Angga membawa Rein masuk kerumahnya.

Tanpa mengucapkan salam,Angga masuk kedalam rumah. Dia menggendong Rein masuk dan memanggil asisten rumah tangga yang sedang masak didapur.

"Bi.. Bi.. Sued..." Bi Sued datang dengan berlari kecil menuju asal suara Angga.

"Iya den. Eh ini sopo den? Kok ayu tenan?" Bukannya malah membantu, Bi Sued malah gemas melihat Rein yang sedang digendong oleh Angga.

"Bi, tolong ganti pakaian dia nanti. Dia aku bawa ke kamar tamu."

"Iya den. Baik." Bi Sued langsung menjalankan instruksi dari Angga.

Angga membuka pintu dengan kedua kakinya. Terlihat Rein masih terlihat pucat sekali. Lalu Angga meletakkan Rein diatas kasur. Angga segera mematikan Ac yang memang dinyalakan tersebut.

Bi Sued pun datang membawa baju ganti untuk Rein dan membawa seperangkat obat-obatan untuk diberikan kepada Rein.

"Eh bi, bibi mau kasih dia obat apa?" Angga menunjuk obat yang hendak ditaruh ke meja.

"Ah ini obat demam den."

"Jangan kasi obat apapun ke dia."

"Loh,kenapa den?"

I Like RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang