Author kece pov
Jam 14.30. Waktunya murid SMA Duta Berseri pulang. Semuanya sangat riang dan gembira.
Berbeda dengan Rein yang saat ini sedang mengganti baju sekolahnya dengan pakaian olahraga.
Kemudian Rein berjalan melewati koridor-koridor yang masih lumayan ramai dilewati oleh para murid.
Rein celingak-celinguk melihat dimana tempat berkumpulnya anak paskib. Dia menjadi kesal sendiri,sebab dia tidak tau dimana tempat berkumpul anak paskib.
Disaat Rein berjalan ditengah lapangan ternyata ada yang memperhatikannya dari kejauhan. Siapa lagi kalau bukan Angga. Angga bersender disalah satu tiang penyangga dikoridor tersebut dengan melipat kedua tangannya didada.
Rein mengusap kepalanya pasrah. Lalu tak sengaja dilihatnya seseorang sedang bersender ditiang koridor sambil melipat tangan. Dia menggeram kesal.
'Ternyata lo disitu ngeliatin gue,sedangkan gue keliling-keliling nyariin lo. Ketua kamvret.'
Rein membatin kesal. Ingin rasanya Rein mencincang seluruh badan orang itu dan memasaknya untuk dijadikan lauk untuk makan malam.
Dengan langkah yang disertai dengan amarah,Rein mendatangi Angga yang sedang berdiri sambil memegang HP.
"Lo tuh ya,seharusnya jadi ketua itu ngasi tau ke anggotanya dimana ngumpul latihan. Dan lo malah santai-santai disini maen HP." Rein menyerocos meluapkan semua amarahnya.
Bukannya malah merespon,bahkan Angga meninggalkan Rein yang sedang berkacak pinggang memarahinya. Angga tak ingin ambil pusing.
Hal itu malah membuat Rein semakin naik darah. Dia menghalangi jalan Angga dengan kedua tangannya.
"Kalo orang ngomong tu didenger. Jangan ditinggal pergi aja. Lo punya telinga kan? Atau lo budeg?" Lagi-lagi,Angga hanya fokus terhadap HPnya.
Kemudian Angga memasukkan Ponselnya itu kedalam kantong celananya.
"Ikut gue." Hanya itu kata-kata itu yang keluar dari mulutnya Angga.
Angga berjalan saja melewati Rein yang sedang marah.
"Isshh. Untung aja lo ketuanya. Kalo gak udah gue gibal lo. Dasar Batu." Rein pun mengikuti jalan Angga sambil mengomel-ngomel tak jelas.
Tiba-tiba Angga berhenti disuatu rungan yang tidak terlalu besar. Disana banyak terdapat perlengkapan paskib.
'Oh jadi ini ruangan paskib' Batin Rein.
"Taruh tas disini. Lalu kelapangan." Rein menatap Angga sinis.
Mereka pun keluar dari ruangan tersebut. Rein dengan sigap langsung masuk kedalam barisan.
"Siapa suruh lo disitu? Sini lo!" Salah satu cewek memanggil Rein dengan wajah sinis.
Karna tak ingin ribut,Rein menuruti saja apa kata nya.
"Lo anak baru kan? Mana biodata lo?" Ucap cewek itu sambil melipat tangan didada.
Melihat hal itu,Rein menatap sinis balik ke cewek itu.
"Nih." Angga datang dari belakang cewek itu dan memberi kertas yang berisikan biodata Rein.
Rein tersenyum bangga ketika Angga menyelamatkan dirinya dari cewek The Conjuring itu.
"Oh ternyata dia kelas 11. Satu angkatan sama kita dong? Aduh maaf ya gue ngebentak lo sembarangan tadi." Wajah yang semula ketus berubah menjadi senyuman. Iya,Rein tersenyum. Dia sangat tidak menduga bahwa cewek The Conjuring yang ia pikir itu adalah seorang yang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Like Rain
Fiksi Remaja"Lo tau gak, dulu gue itu benci banget sama hujan." Kekeh Rein sambil memainkan jari dipahanya. Pemuda yang disamping Rein tadinya hanya diam tak berkutik kini dia pun menoleh ke sumber suara. "Karna hujan itu selalu menghalangi aktivitas gue, tidak...