"Eliza!! Bagaimana keadaanmu? Ada yang tidak nyaman di mana saja? Katakan pada ibu jika ada yang sakit!"
Suara khawatir seorang wanita paruh baya menusuk gendang telinganya. Tubuhnya jatuh dalam pelukan hangatnya. Sementara seorang pria paruh baya dan seorang pemuda berjalan di belakang wanita itu. Harusnya itu adalah ayah dan kakak laki-laki pertama. Raut wajah mereka tidak jauh berbeda dari wanita yang memeluknya, ada jejak kekhawatiran dan lega. Keluarga ini memang menyayangi anak perempuan satu-satunya ini.
"Aku tidak apa-apa bu, tenang saja" bahkan jika dia sebenarnya bukan anak mereka, dia tersentuh karena kasih sayang mereka. Mungkin karena dia tidak punya keluarga seperti ini di kehidupan sebelumnya. 'Aku bertanya-tanya bagaimana reaksi mereka jika mengetahui anak mereka telah digantikan oleh orang lain'.
"Eliza, kamu tidak perlu bersedih karena pertunangan dibatalkan oleh keluarga John. Kami akan mencoba membujuk mereka untuk memikirkannya lagi" Tuan French berkata dengan sangat hati-hati dengan sedikit penghiburan. Elizabeth tidak tahu harus senang atau sedih. Tanpa dia sangka ternyata gadis kecil ini memiliki mata yang buruk dalam menilai orang lain. Ini juga kesalahannya karena tidak mengajari bagian ini dulu. Gadis ini benar-benar polos.
"Tidak perlu, ayah. Terima kasih. Tapi itu akan terkesan seperti aku merendahkan diri pada mereka, aku tidak suka. Apalagi ternyata Alex tidak bisa menjaga kata-katanya dan mengataiku seenaknya. Kali ini aku akan membuktikan bahwa dia tidak bisa dibandingkan denganku dan menelan cemoohannya sendiri! Dia sama sekali tidak cocok denganku! Huh!" Elizabeth berkata dengan jijik dan cemooh yang tidak disembunyikan dimatanya.
Dia ingat bahwa bocah itu mencemoohnya setelah membatalkan pertunangan. Entah dirinya atau gadis kecil ini, mereka berdua tidak pernah direndahkan seperti itu apalagi tepat di depan wajahnya. Itu benar-benar penghinaan! Bahkan jika ada orang yang menjelek-jelekkannya, itu tidak pernah tepat di depan matanya secara terang-terangan. Betapa besar nyalinya! Sudut bibirnya melengkung dengan seringai licik yang tidak terlihat orang lain.
Semua orang tertegun, mereka tidak menyangka kata-kata itu yang akan keluar dari mulut gadis itu. Mereka tahu bahwa Elizabeth mengejar Alexander John dan mencari informasi apa pun mengenainya untuk memikatnya. Tiba-tiba menyerah, tentu saja membuat mereka tidak percaya. Tapi itu bagus, mereka sebenarnya enggan melakukannya dan marah karena keluarga John seperti tidak menganggap mereka di matanya. Apalagi sikap tuan muda John tidak terlalu baik. Benar-benar tidak cocok dengan putri mereka.
"Hahaha, bagus, bagus! Begitulah anakku. Tunjukkan pada keluarga Long bahwa mereka sebenarnya telah melewatkan kesempatan bagus. Buat mereka menyesal karena merendahkanmu!" Tuan French berkata dengan suara keras disertai tawa penuh kebanggaan. Sepertinya putri mereka sudah dewasa.
"tenang saja Eliza, kami akan selalu mendukungmu" ucap Charles pada adiknya. Sebenarnya dia hampir meledak saat Elizabeth dicemooh oleh tuan muda John. Tapi dia takut adiknya tidak senang. Tapi setelah melihatnya sekarang, sepertinya pemikiran sebelumnya salah. Lihatlah cemooh dan jijik yang terpancar di matanya, itu terlihat sangat jelas. Dia tahu adiknya lebih marah dari pada dirinya sekarang.
"Kita bisa mengesampingkan itu, sekarang lebih baik beristirahat. Kepalamu terbentur keras sebelumnya. Kita bisa melanjutkannya lain kali" Nyonya Lu berkata dengan lembut dan penuh perhatian.
"Baiklah"
"Istirahat dengan baik Eliza. Jika ada sesuatu yang kamu perlukan, katakan saja padaku" Charles membelai rambut adiknya perlahan, senyum di wajahnya mencapai matanya yang lembut.
"tentu, kakak Charles. Tenang saja" Elizabeth tersenyum sambil melihat kepergian mereka.
🐾🐾🐾
Pagi berikutnya, Elizabeth bangun pagi-pagi dan berolahraga. Dia perlu melatih tubuhnya lebih banyak agar dia bisa menggunakan kekuatannya dengan tingkat yang sama seperti dulu. Beruntung gadis ini selalu berolahraga, kebugaran tubuhnya cukup bagus. Dia menyeka keringat di wajahnya dan segera ke kamar mandi untuk bersiap pergi ke sekolah. Dia turun ke lantai pertama dan melihat ayah, ibu dan kakak pertamanya sudah duduk di meja makan, menunggunya.
"Pagi ayah, ibu, kakak Charles" sapanya ramah.
"Pagi Eliza" jawab Charles saat adiknya duduk di sampingnya.
"Selamat pagi. Keadaanmu sepertinya sudah membaik." Ucap tuan French sambil mengamati keadaan anak sulungnya.
"Sekarang tidak apa-apa. Aku berencana pergi ke sekolah hari ini," lagi pula dia tidak sabar untuk bertemu dengan 'sahabat tercintanya'. Dia pasti sangat merindukannya sekarang.
"Baik. Jika kamu tidak enak badan, segeralah pulang. Jangan membuat masalah." ucap ibunya prihatin. Dia tahu seperti apa anaknya, dia takut anaknya akan meledak saat bertemu dengan Alex. Meskipun dia sudah mengatakan padanya bahwa dia tidak menyukainya, sulit memercayainya karena kecintaannya pada Alex telah dikenal semua orang.
"Iya bu, tidak perlu khawatir." Dia tidak selemah yang dulu lagi. Dia tidak aka bertindak bodoh dan membuat masalah lagi. Dia hanya ingin bermain dengan teman-teman dan sahabat tercintanya. Dan untuk Alex, dia pasti akan membuatnya jatuh cinta padanya hingga menyesal karena meninggalkannya. Dia akan membuat mereka membayar apa yang telah mereka lakukan padanya sedikit demi sedikit. Tidak akan menarik jika membuat tindakan langsung, hanya selangkah demi selangkah, menghancurkan mereka sedikit demi sedikit, akan memuaskannya.
"Nona, mobilnya sudah siap" seorang pelayan membungkuk hormat pada Elizabeth.
"Baik. Ayo berangkat."
Sekolah yang ditujunya adalah sekolah tingkat atas yang paling terkenal di kota S. Semua murid di sekolah itu mayoritas berstatus tinggi. Dengan keadaan seperti itu, jika ada seorang murid memiliki popularitas buruk, itu bisa memengaruhi citra perusahaan orang tua mereka. Seperti keadaan Elizabeth saat ini, meskipun sebagian besar citra buruknya hanya dibesar-besarkan oleh mulut orang lain.
Sebuah mobil sport mewah berhenti di depan gerbang sekolah. Kaki kecil yang indah perlahan terlihat saat pintu belakang terbuka, kelembutan dari tumitnya bisa diketahui bahkan jika hanya melihatnya sekilas, tubuhnya pasti sangat bagus. Akhirnya orang itu keluar dari mobil. Rambut panjangnya perlahan tergerai karena gerakannya, pinggang rampingnya terlihat dari balik bajunya. Semua gerakannya saat turun dari mobil terlihat sangat elegan dan alami. Menambah nuansa elegan dari tubuhnya.
Semua orang yang lewat disana tidak bisa tidak berhenti untuk melihatnya, benar-benar terpesona. Gadis itu terlihat sangat cantik dan elegan, tubuhnya sangat sempurna seperti supermodel dengan aura seorang bangsawan.
Tapi semua orang menjadi kaku begitu mengetahui siapa gadis itu. Membelalakkan mata, tidak percaya akan apa yang mereka lihat. Bagaimana mungkin seseorang yang dikenal sebagai vas bunga bisa memiliki pesona yang sangat kuat seperti itu? Mungkinkah mereka salah mengenal gadis itu?
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebirth : LIZ
General Fiction~my story~ ~no plagiat~ ~follow dulu sebelum baca~ { HIATUS } Ringkasan : Dalam misi terakhirnya, seorang rekan menghianati timnya. Menyebabkan kehancuran tim dan kematiannya yang tidak diinginkan. Saat dia percaya dia telah mati karena dikhianati...