Episode 19

7.6K 765 20
                                    

Happy reading ~

~~~

Keesokan harinya, Elizabeth dan keluarganya berkumpul untuk sarapan. Itu sedikit aneh bagi Elizabeth, karena sebagian besar waktu mereka tidak bisa berkumpul di pagi hari karena kesibukan masing-masing. Entah itu ayahnya atau kakaknya, mereka sering berangkat pagi untuk bekerja. Jadi dia sering sarapan hanya dengan ibunya.

"Ayah, kakak, kalian tidak berangkat pagi? Tumben sekali kalian masih belum berangkat."

"Oh, kami tidak pergi bekerja hari ini. Kakakmu Nicholas akan pulang hari ini. Tentu saja kita harus menyambutnya." ayahnya berkata sambil tersenyum senang. Tentu saja dia senang. Putra keduanya ini jarang pulang dan selalu di kota Z. Kepulangannya selama ini bahkan bisa di hitung dengan satu jari.

"Yah, dia memang jarang pulang. Aku merindukannya. Dia pasti sangat sibuk di sana hingga jarang pulang." timpali ibu sambil menghela nafas sedih.

"Tidak apa-apa bu, Nicholas berkata padaku kalau kali ini dia akan tinggal di rumah cukup lama. Dia punya beberapa pekerjaan yang harus dia lakukan di kota S." jelas Charles.

Semalam Nicholas menelponnya dan menjelaskan situasinya saat ini. Dia datang ke kota S karena organisasi itu mulai menampakkan diri di kota S. Dia juga mendengar kalau CEO Flynn Group akan datang kemari. Kemungkinan besar Nicholas akan tetap di sini sampai masalah itu selesai. Entah sampai kapan, dia tidak yakin.

Elizabeth terdiam saat mendengar perkataan kakaknya. Dia belum melihat kakak keduanya ini sejak dia menjadi Elizabeth French. Tapi tetap saja, dia memiliki perasaan yang sama dengan pemilik tubuh asli. Tidak akrab, acuh, dan kesal. Sejak awal hubungan pemilik asli dengan kakaknya ini sangat terasing. Jadi dia juga tidak terlalu peduli dengan kakak keduanya ini.

Hari ini dia ingin menemui Steve di kafe. Jadi setelah sarapan, dia berpamitan untuk pergi keluar sebentar. Tapi saat tiba di kafe, dia terkejut karena kafe hari ini terlihat sangat ramai, bahkan dia tidak bisa mengetahui yang mana meja yang masih kosong.

Seorang pelayan yang sudah kenal dengan Elizabeth segera menghampirinya. "Nona, hari ini adalah peringatan berdirinya kafe ini. Jadi ada banyak diskon dan pelanggannya lebir ramai. Kami juga mengeluarkan menu makanan penutup baru." ucap pelayan itu.

Elizabeth segera menyadari kalau dekorasi hari ini berbeda. Tema di kafe telah berubah. Dan ada banyak orang yang memesan makanan penutup yang belum pernah dia lihat di kafe ini. Pantas saja sangat ramai . . .

Ada perayaan . . .

"Tapi, adakah meja yang masih kosong?" itulah yang dipikirkan Elizabeth. Kafe ini terlalu ramai.

"Tidak masalah, Nona. Saya akan mencarikan tempat duduk untuk anda." ucap pelayan itu.

Dia pelayang yang cukup profesional. Sekilas dia langsung melihat sebuah meja yang hanya ditempati seorang pria. Kursi di depannya masih belum terpakai. Dia segera menghampiri tempat pria itu dan bertanya, "Tuan, bolehkah Nona itu menempati tempat duduk di depan anda? Tidak ada lagi meja kosong di sekitar."

Pria itu mendongak, mata gelapnya menatap Elizabeth sesaat sebelum akhirnya mengangguk acuh. Lalu kembali ke aktivitasnya sendiri. Membaca sebuah dokumen.

Pria itu memiliki rambut cokelat dan memakai baju serba hitam. Seluruh orangnya terlihat sangat acuh dan dingin. Tidak ada emosi tambahan apa pun yang terlihat di wajah tenangnya. Bahkan jika pria itu hanya duduk diam di sana, dia sudah bisa menjadi sorotan di kafe itu karena ketampanannya. Elizabeth yakin bahwa 90 persen gadis di kafe ini diam-diam selalu memperhatikan pria itu.

Saat melihatnya, Elizabeth merasa pernah melihatnya sebelumnya. Tapi sepertinya mereka tidak saling kenal, jadi dia hanya berpikir kalau mereka pernah berpapasan saja.

Elizabeth tidak peduli dengan sikap pria itu yang acuh. Dia segera berterima kasih dan duduk berseberangan dengan pria itu.

"Eliza, ingin cappucino seperti biasanya?" tanyanya, "Ah, tapi Tuan Steve tidak ada hari ini" dia segera mengingat kalau Steve tidak datang hari ini.

"Tidak apa-apa. Bawakan saja makanan penutup terbarumu. Aku ingin mencobanya. Juga minuman chocolate original."

"Oh, baiklah."

Beberapa saat kemudian pelayan itu segera kembali sambil membawa pesanan Elizabeth.

Elizabeth tidak memedulikan pria di depannya, memakan kue itu perlahan sembari menikmati kelembutan tekstur kue itu. Kue itu memang sangat enak. Seluruh wajahnya menjadi ceria.

'Memakan makanan penutup memang bisa membuat orang bahagia.'

Pria di depannya melirik Elizabeth yang sibuk memanjakan diri dengan kue di tangannya. Gadis itu tidak tahu, sebenarnya dia sudah bertemu berkali-kali dengan pria di depannya.

Pria itu adalah Edward Flynn yang sedang menyamar. Seorang CEO muda berumur 21 tahun dari Flynn Group di kota Z.

Karena anak kedua dari keluarga French, Nicholas adalah salah satu bawahan terpercayanya, tentu dia juga tahu informasi tentang keluarganya. Juga tentang anak perempuan keluarga French yang di anggap sebagai permata. Sebagai anak perempuan satu-satunya, keluarga itu sangat menyayanginya dan membelainya di telapak tangan mereka.

Tapi setelah bertemu secara tidak sengaja dengannya dalam beberapa kesempatan, ia menyadari kalau gadis itu ternyata sangat tersembunyi.

Entah itu saat pertama kali bertemu karena tanpa sengaja bertabrakan, ataupun ketika di gang saat diam-diam mendengarka pembicaraan orang-orang itu. Dia semakin yakin dengan dugaanya.

Gadis itu memiliki beberapa keterampilan bela diri, bahkan kemampuan untuk menyembunyikan aura tubuh. Keterampilan seperti itu membutuhkan waktu untuk dapat benar-benar menguasainya. Gadis itu pasti sudah lama mempelajarinya.

Yang membuat dia aneh adalah bahwa tidak ada informasi tentang gadis itu memiliki keahlian seperti itu. Bahkan kakaknya sendiri tidak mengetahuinya.

Dia tahu kalau hubungan antara kakak dan adik ini tidak begitu baik, tapi bukan berarti tidak mengetahui keahlian satu sama lain, bukan. Bagaimanapun mereka adalah keluarga. Tapi anehnya Nicholas sama sekali tidak tahu tentang keterampilan bela diri adiknya.

Itu membuatnya merasa aneh.

Juga sedikit tertarik.

Jika tidak ada satupun dari keluarga French yang mengetahui tentang keahlian gadis di depannya, itu berarti gadis itu sudah menyembunyikan keahliannya sejak lama.

Tapi kenapa menyembunyikannya?

Kenapa Nicholas tidak tahu tentang keahliannya?

Itu sangat aneh . . .


.
.
.
TBC

Rebirth : LIZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang