Episode 22

6.2K 676 35
                                        

Hello para readers ...

Pengumuman

Episode 2 udah gw upload lagi ya.
Yang belum sempat baca bisa balik lagi baca episode 2, biar ceritanya lebih nyambung...

Tapi karena episode 2 kali ini lebih panjang dari sebelumnya, gw bagi jadi dua episode.
Jadi episode baru adalah episode 2 & 3.
Trus episode 3, 4, dst gw gusur jadi episode 4, 5, dst.
Gitu yaa~

Dan mungkin episode selanjutnya gw REVISI lagi soalnya episode 2 yang baru sedikit beda sama yang dulu. Jadi episode seterusnya mengikuti biar lebih nyambung.
Tapi alurnya masih sama kok. Mungkin yang beda cuma detail kecil soal umur, dll.

Sekian pengumumannya.

Happy reading 😘
Jangan lupa voment ya~

__________

Setelah Elizabeth pergi dari kafe Rosette, Edward dan dan Dean melanjutkan pembicaraan mereka tentang orgainsasi Hamford dan beberapa pekerjaan di perusahaan keluarga Flynn.

Dean yang tiba-tiba mengingat wajah Elizaberh berkata, "Ngomong-ngomong, tidakkah kamu merasa kalau wajah gadis tadi sedikit mirip dengan Nicholas. Atau hanya perasaanku saja . . . "

"Laporkan saja pekerjaanmu" suara dingin Edward segera membuat Dean bergidik.

Temannya yang dingin ini benar-benar tidak bisa di ajak bergosip. Pikirnya.

Tapi saat Dean akan melanjutkan laporannya, sebuah suara menyelanya.

"Kenapa kalian di sini?" tanya suara itu, yang ternyata adalah Nicholas.

Dean menoleh, "Yo~ Nico . . . Kebetulan sekali kamu juga kesini." godanya.

Wajah Nicholas segera berkerut. "Jangan panggil aku dengan nama seperti itu."

Dia sedikit tidak menyukai panggilan itu karena dulu dia selalu diejek oleh adiknya karena nama itu membuatnya terlihat imut. Kosa kata 'imut' benar-benar tidak cocok untuk menggambarkannya. Siapa lagi yang akan mengatakan hal itu selain Eliza. Karena dia, masa kecilnya selalu di ejek oleh teman-temannya karena penampilannya yang cantik dan nama yang imut. Itu memang masalah kecil, tapi waktu itu dia belum dewasa, tentu saja hal seperti itu menjadi kenangan masa kecil yang tidak menyenangkan.

Dean mengangkat alisnya, "Ada apa, bukankah menurutmu nama itu sangat bagus."

"Jawab saja pertanyaanku. Kenapa kalian di sini? Apakah kalian tidak sibuk mencari tahu informasi mereka?" Nicholas segera menyela. Dia duduk di depan mereka. Dia menatap Edward dan mengabaikan Dean.

"Bersantai sambil mengamati." jawab Edward singkat.

Nicholas segera mengerti. "Tapi apakah mereka pernah muncul di sekitar sini?"

"Ya." jawab Edward. Dean dan Nicholas segera menatap Edward bersamaan.

"Kapan?" tanya mereka berdua bersamaan.

"Baru saja pergi."

Dean terkejut. Dia menengok kesana kemari dan berpikir. "Kenapa aku tidak tahu . . . " gumamnya. "Atau mungkin itu wajah yang belum pernah aku lihat?"

"Mungkin saja." kata Nicholas. "Kenapa mereka muncul di tempat ramai seperti kafe ini?" Nicholas bingung. Apakah mereka tidak takut di temukan? Organisasi itu selalu bersembunyi sebelumnya.

"Karena adikmu."

"Hah?" Nicholas terkejut." Apa maksudmu? Ada apa dengan adikku?"

Dean segera merespon, "Ah! Itu karena kemungkinan mereka ingin menggunakan adikmu untuk mengancam kita. Mereka pasti ingin menculik adikmu."

Rebirth : LIZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang