Entah itu Emil atau Jessica, mereka sangat gugup. Bagaimanapun juga, baju rancangan Violet Flynn selalu diinginkan oleh mayoritas masyarakat kalangan atas.
Tapi sedetik kemudian harapan mereka hangus, karena Violet Flynn berjalan ke arah Elizabeth. Wajah Emil dan Jessica menjadi buruk. Apa Nyonya Violet akan memilih Elizabeth? Bagaimana mungkin!
"Gadis, siapa namamu?" tanya Violet dengan ramah.
"Oh! Saya Elizabeth French" katanya tergagap.
"Elizabeth?" ulangnya terkejut. Sedetik kemudian, senyum tercetak di wajahnya." Kebetulan sekali, namamu sama dengan seseorang yang kukenal. Ayo, ikut denganku." ucapnya dengan sedikit sendu. Tapi hanya samar.
Elizabeth mengikuti Violet yang menaiki panggung. Begitu kerumunan itu melihat Elizabeth yang berdiri di samping Violet, mereka tahu kalau kesempatan itu telah pergi.
"Baik, terima kasih karena telah mengikuti acara ini. Saya telah memilih seseorang. Tapi tidak perlu berkecil hati, hari ini saya akan memberikan diskon untuk all item yang kami jual." Begitu kata-kata terakhir Violet terdengar, semua orang menjadi bersemangat lagi. Sangat jarang terdapat diskon di sini. Jika ada, mungkin hanya sepasang baju saja. Tapi kali ini semua baju mendapat diskon. Bahkan jika mereka tidak terpilih, mereka masih bersemangat.
Elizabeth segera mengikuti Violet ke lantai paling atas dari toko itu. Begitu dia masuk ke sebuah ruangan dengan Violet, suasana elegan dalam ruangan terlihat di matanya. Terdapat sebuah baju yang tergantung di sebuah patung, itu rancangan baru milik Violet. Itu adalah midi dress berwarna putih. Seluruh bagian bajunya sangat elegan dan memiliki kesan murni.
Seperti yang diharapkan dari baju yang dibuat Violet Flynn. Bahkan jika baju yang dia buat sederhana, itu tetap terlihat sangat bagus.
Elizabeth segera mencoba pakaian itu dengan bantuan seorang staf. Begitu dia keluar, Violet terkejut. Tapi lebih banyak kepuasan di matanya. Dia sudah membayangkan paras gadis itu saat memakai dress itu. Tapi ternyata itu lebih memuaskan dari yang dia bayangkan. Apalagi rambut lurusnya yang tergerai di belakang tubuhnya menambah kesan yang lebih murni. Segera, dia memiliki sebuah ide di otaknya.
"Sudah kuduga, kamu memang cocok dengan pakaian itu. Namamu Elizabeth bukan? Bagaimana jika kamu menjadi modelku. Saya jamin kamu akan mendapat manfaat yang bagus. Jika kamu juga tertarik menjadi supermodel, saya bisa mendaftarkanmu di perusahaan mode." Tawar Violet.
"Terima kasih Nyonya Violet. Saat ini saya tidak tertarik menjadi supermodel. Menjadi model anda, saya rasa sudah sangat cukup."
Violet puas dengan jawabannya. "Baiklah. Kalau begitu kita bisa membuat perjanjian. Setelah itu, untuk kedepannya kamu akan menjadi model wanita saya. Jika saya membutuhkanmu, saya akan mengirimi pesan."
"Baik"
🐾🐾🐾
Begitu pulang, Elizabeth disambut oleh ribuan pertanyaan dari ibunya tentang Violet Flynn dan rancangan yang dia jual hari ini. Tapi begitu Elizabeth mengatakan kalau dia yang mendapatkan baju itu, reaski ibunya semakin berlebihan. Eilzabeth agak tidak berdaya dengan ibunya yang seperti ini.
"Bu, bukankah kamu terlalu berlebihan?" Tanyanya tak berdaya.
"Apa yang berlebihan. Kamu yang terlalu aneh karena terlalu tenang. Siapapun yang mendapat rancangan dari Violet Flynn pasti selalu bersemangat." Ucap nyonya French dengan nada menegur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebirth : LIZ
General Fiction~my story~ ~no plagiat~ ~follow dulu sebelum baca~ { HIATUS } Ringkasan : Dalam misi terakhirnya, seorang rekan menghianati timnya. Menyebabkan kehancuran tim dan kematiannya yang tidak diinginkan. Saat dia percaya dia telah mati karena dikhianati...