Kalau pada akhirnya kita di pertemukan untuk berpisah, bukankah lebih baik kalau kita tidak pernah bertemu saja.
---KDIG🍃''Kringggggg'' bunyi alarm yang nyaring itu membuat feby tersentak seketika, ia lupa kalau hari ini adalah hari senin! dimana hari senin adalah hari yang sangat di benci oleh siswa-siswi tanpa terkecuali dengan feby, ia juga tidak menyukai hari ini.
Dengan mata yang perlahan dibuka pelan, ia melenguh "eughhhh" Sembari merentangkan otot-ototnya yang kaku akibat tidur semalam. setelah dirasa sudah stabil feby bangkit lalu mengambil handuk dan bergegas menuju ke kamar mandi.
Selang beberapa menit kemudian ,
feby memakai seragam putih abu-abunya, rambutnya hanya di kuncir dan ada beberapa rambut kecil yang di selipkan di antara daun telinga membuatnya terlihat sangatsederhana tapi kelihatan manis. "Nah kan jadi manis" ia kemudian tersenyum melihat pantulan dirinya di depan cermin,di ambilnya tas dan handphonenya di atas nakas lalu bergegas turun menghampiri keluarga kecilnya yang tengah menyantap sarapaan di meja makan.
"Selamat pagi ayah yang ganteng, ibuku yang cantik dan..
ia menggantungkan ucapannya lalu melirik dengan tatapan sinis kepada gio, kakak satu satunya.
"Dan apa ?" Tanya gio penasaran
"Dan kak gio yang B aja sih menurutku, hehehe" ia tertawa lalu menaikkan kedua jarinya membentuk huruf V. Gio yang melihat itu hanya memutar bola matanya dengan malas.
"Udah-udah kalian ini masih pagi juga, jangan berantem ih, feby sini sarapan dulu, nanti aja deh godain kakaknya." ucap ayu menegur feby dan gio dengan suara lembut.
"heheh, siap ibu negara " jawab feby lalu melakukan hormat bak sedang upacara kepada ibunya. sedangkan ayahnya yang melihat kelakukan anak perempuannya hanya menggelengkan kepalanya.
10 Menit kemudian..
Gio melirik jam tangan yang menempel di pergelangannya, dilihatnya sekarang sudah pukul 06:45 itu tandanya 15 menit lagi gerbang sekolah SMA Antariksa akan segera di tutup. Gio mengambil tas dan kunci motor sport hitam beserta helmnya " gio berangkat dulu yaa" ucap gio sembari mencium tangan ibu dan ayahnya.
"Mah, feby yang cantik berangkat juga ya" ia pun mencium tangan Mama dan ayahnya.
"Kak gio tungguin ih!!" teriak feby dengan sedikit berlari mengejar gio yang sudah berada di depan gerbang. feby dan gio memang selalu berangkat kesekolah bersama. karena feby yang tak tahu mengendarai motor ataupun mobil, terlebih lagi orang tuanya memang tak mengizinkannya untuk membawa kendaraan........
SMA Antariksa.
semua sorot mata tertuju pada lelaki dan perempuan yang sedang berboncengan di atas motor sport hitam.
"gilaa, pengen banget gue jadi feby, kurang apa coba udah cantik terus punya kakak ganteng lagi cuma tampangnya ngeselin susah bgt buat senyum doang"
"Gio kapan nembak aku"
"Pengen punya kakak cogan"
"Neng feby jangan sama gio terus, sama aku aja" ..
dan masih banyak lagi suara-suara sumbang yang kurang terdengar di telinga feby dan gio.
Sesampainya motor sport hitam itu di parkiran SMA Antariksa, gio segera melepas helmnya, begitu juga dengan feby.
"kak, ini helmya makasih yah" feby mengedipkan matanya di depan gio.
gio yang melihat tingkah adiknya itu kemudian mengusap puncak kepala feby "Gih kamu kekelas, ntar terlambat lagi,gue juga 5 Menit lagi bakalan masuk kelas" ucap gio."em, yaudah deh kak, feby pergi yah. see u kak gio, belajar yang rajin kak! jangan pacaran mulu." ejek feby kemudian berlari menuju kelas.
"feby gimana mau pacaran coba, pacar aja ga punya!" teriak gio yang kesal dengan kejahilan adik perempuannya itu.
feby yang mendengar teriakan gio itupun kembali menoleh kebelakang lalu tertawa, tiba tiba...
Brukhhhh
'aw' ringis feby sembari mengusap kepalanya. sepertinya ia sedang menabrak sesorang. ia kemudian mendongakkan kepalanya ke atas, ingin mengetahui siapa yang ia tabrak.
Dan..
deg
mata coklat hazel feby itu bertabrakan dengan mata biru entah siapa dihadapannya kini "M.. aaf, ga sengaja"
lelaki tersebut hanya melirik sekilas dan kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti tadi.
setelah punggung lelaki itu menghilang di balik tembok kesadaran feby kembali stabil.
"ah, kenapa nih jantung ko detaknya cepat banget sih, kyak lagi senam jantung aja" ucap feby sembari menyentuh dadanya.
"cowo tadi siapasih kok dingin banget, kyak bisu aja. di ajak ngomong ga jawab" gumam feby mulai membatin.
"eh, ngapain juga harus mikirin cowo tengil kaya dia" ia berbicara dengan dirinya sendiri lalu menggeleng mencoba menghapus bayang wajah dan tatapan mata biru tadi.
kemudian ia kembali melangkahkan kakinya untuk memasuki kelas 10.ips.2
------
Feby akhirnya memasuki kelasnya, dengan wajah datar. di kelas feby di kenal dengan sifat introvert yaitu tipe penutup jarang tersenyum,sifatnya akan berubah 180 Derajat jika ia berada di sekolah , sifat cerianya akan ia tampakkan jika hanya dirumah, ia hanya malas terlalu terbuka kepada orang yang tidak di kenalnya ia selalu menganggap jika tidak semua hal harus dibagikan kepublik. feby memiliki satu org sahabat, hanya el yang tau sifat dan kepribadiaan feby.
"eh eneng, kok baru datang mukanya udah masam gitu?" Tanya el, menghampiri feby.
"tau ah, tadi ketemu cowo bisu" Jawab feby.
"emang iya dia bisu? Kok loh tau sih dia bisu?" Tanya el kembali.
"yah gitu, aku bicara eh dianya malah gak jawab." jawab feby.
"Mungkin aja dia lagi malas ngomong, atau malas liat muka kamu kali yak, hehe" ucap el lalu di selingi dengan kekehan kecil.
"Ga tau juga deh, males ah bahas dia" jawab feby, dengan raut wajah bosan.
"iyaa mukanya jangan di tekuk gitu juga kali, kan...
'Assalamualaikum Anak-anak..'
ucapan el terhenti saat mendengar suara dari depan pintu kelas.
"Walaikumsalam pak guru'" Jawab siswa-siswi secara serentak.
Pelajaranpun di mulai, tapi feby tetap saja tidak bisa melupakan kejadian pagi tadi saat bertemu dengan lelaki bermata biru, yang baginya bisu.
......
#seeunextpart
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Dan Introvert Girl
Teen Fiction[On Going] Bagaimana jadinya, kalau Ketos yang super duper dingin jatuh hati dengan gadis Tertutup seperti feby? Dan ketika ia tengah jatuh hati, ada sosok badgirl yang selalu saja mengisi hari-hari nya. Bagaimana kelanjutan kisah Ketos dan In...