KDIG 31✨

533 17 0
                                    

“Saat kau terlalu rapuh.. Pundak siapa yang tersandar.  Tangan siapa? Yang tak melepas!  Ku yakin Aku.”
-Fiersa Besari.

-----

Rumah megah bak istana itu kini sedang berpesta ria, malam ini akan di langsungkan Pernikahan Dirgantara Pemilik Perusahan terkemuka dan Faranicha perempuan yang sebentar lagi akan menjadi Mama untuk gio dan feby.

Semenjak Pertengkaran dirgantara dan Gio kala itu, hingga kini mereka seperti terlibat perang dingin. Tak ada yang berniat Untuk memulai bicara seakan-akan ada tembok besar yang menghalangi mereka berdua.

Bahkan kini, gio dan feby tak menghadiri acara penting ayahnya.

Dua hari setelah pernikahan..

Motor besar milik gio kini telah terparkir di garasi rumahnya, ia melangkahkan kakinya masuk kerumah yang kini tak lagi dia impikan, di susul oleh feby yang menenteng Kantong plastik berisi coklat dan ice cream. Hari ini ia tidak ingin bersedih, ia hanya ingin menikmati hidupnya lebih bahagia.  Meski nyatanya sulit.

Gio dan Feby memasuki rumahnya..
Tiba-tiba suara bariton dari depan membuat mereka terhenti seketika.

"Dari mana saja kamu?" tanya dirgantara

"Apa urusan anda tuan?" Gio kembali bertanya tanpa menatap mata ayahnya.

Jujur saja hingga sekarang ia tak membenci ayahnya, hanya saja ia kecewa dan tak sanggup berada satu rumah bersama Wanita yang menghancurkan keluarganya sekaligus pengganti mamanya.

"Kamu tidak menghadiri pesta pernikahan ayah! Kemana saja kamu?" tanya dirgantara lagi.

2 hari ini gio dan feby memutuskan untuk tidak pulang kerumah, ia tidak akan datang ke pesta pernikahan ayahnya. ia memilih untuk Menginap di salah satu apartemen milik gio yang di belinya pada saat berumur 17 tahun. Namun gio tak memberi tahu ayahnya jika ia memiliki apartemen, sebab hanya mamanya yang tahu hal itu.

"Apa pedulimu! Tuan!!" Jawab gio menatap sinis ke arah ayahnya.

"Jaga Bicaramu gio! Ayah tidak pernah mengajarkan kamu untuk tidak sopan dengan orangtua!!" Bentak dirgantara.

"Anda masih merasa bahwa saya anak anda? Mana ada Ayah yang lebih memilih perempuan lain di banding anaknya sendiri." ucap gio sembari melirik ke arah Mama tirinya.

Farah terlihat mengusap bahu Dirgantara yang tengah bergetar menahan emosi yang akan segera meledak.

"Tidak apa-apa mas!  Jangan menasihati gio terlalu keras, tidak baik." ucap fara dengan nada yang dilembut-lembutkan. Hingga membuat Gio berdecih ketika mendengar nya.

"Cih!  Pencitraan!" Tegas gio lalu berlalu pergi, menuju kamarnya .

Sementara feby masih terdiam, melihat dua manusia didepannya itu.

"Selamat Atas pernikahan nya!" Ucap feby lalu ikut melangkah menyusuli gio.

Tok.. Tok...
Feby mengetuk pintu kamar milik gio, ruangan bernuansa putih abu-abu itu Kini sudah nampak rapi, Barangkali bibi sudah merapikannya.

"Kak Giiii... "teriak feby manja,  seraya merentangkan tangannya, kali ini ia ingin merasakan pelukan hangat kakaknya, sembari menahan tangisnya. Jujur saja sekarang ia benar-benar sedang ingin menangis sejadi-jadinya.  Ia ingin bertemu dengan mamanya. Ia ingin melepaskan segalah beban di pundak dan fikirannya.

"Jangan nangis my little princess, nanti cantiknya luntur." ucap gio sembari memeluk adiknya,  dilihatnya mata feby memerah akibat tangis.

"Kak gi,  aku takut nanti tante farah jahat sama aku kalau ga ada ayah sama kak gio." timpal Feby seraya Melepaskan perlahan pelukannya.

"Tenang aja,  ada kaka yang jagain kamu.!" bujuk gio.

"Eh, Itu ice creamnya nanti meleleh loh,  makan gio." Ucap gio yang melihat kantong berisi coklat dan ice cream di atas nakasnya itu.

Feby melirik ke arah kantong plastik itu, ia menariknya lalu memakan lahap Ice cream itu hingga tersisa beberapa sisa ice cream di bibirnya.

Gio yang melihat hal itu,  terlintas satu ide untuk menjahili adik perempuan nya itu.  Ia membuka satu ice cream itu lalu kembali memoleskan di wajah adiknya,  hingga terlihat Wajah putih milik feby kini nampak berwarna coklat.

"Hahaha..  Muka kamu ucul banget sih. " Tawa Gio meledak sesaat melihat karya seninya di wajah adiknya itu.

Mereka berdua berusaha saling menyemangati satu sama lain. Meski sebenarnya keduanya tengah rapuh.

Drrrttt…
Satu pesan baru.

Bayu.G
Nama yang akhir-akhir ini seling terlintas di fikiran feby.

Bayu.G : Entar malam ada acara nggak?

Feby mengernyitkan dahinya. Ia bertanya dalam hati, ada hal apa sehingga bayu bertanya hal itu.

Feby: Ga ada. Emang kenapa?

Bayu.G : Oke, Ntar malam gue jemput jam 8 . Dandan yang cantik yah.!

Blushh! Pipi feby berubah memerah ketika mendapati pesan bayu akan menjemput nya malam ini.  

“Pesan dari siapa feb? Kok pipinya sampai blushing gitu?” goda gio.

“Ishhh..  Apaaan sih kak. b aja deh.” elak feby.

Gio mengintep ponsel feby “Tuhkan pesan dari bayu,  pantes aja pipinya blushing.” kemudian ia mencolek pipi feby.

“Udah deh, abang rese.. Ucap feby lalu berlari keluar menuju kamarnya. Meninggalkan gio yang sedang menahan tawanya mengetahui adiknya

Ada banyak eskpertasi yang mengerayangi fikiran feby, akankah malam ini menjadi malam yang special atau sebaliknya. Batin feby .

****

Author Pov.

Jam telah menunjukkan pukul 19:00 sejam lagi bayu akan menjemput perempuan spesialnya dan mungkin saja malam ini akan menjadi malam yang spesial untuk mereka berdua.

Malam ini bayu memakai kemeja berwarna biru navy yang nampak kontras dengan Kulitnya, lengan kemejanya ua gulung hingga siku . Menampilkan kesan tampan bagi siapa saja yang melihatnya.

(emang dasarnya orang tampan mah bebasss *Author)

Bayu malam ini sengaja tak memakai mobil karena ia ingin malam ini dikenang sebagai malam yang tak bisa di lupakan oleh feby.

Ketika bayu melewati sebuah club,  tak jauh dari club tersebut ia melihat seorang perempuan tengah berlari dan di susul oleh seorang pria yang ia yakini adalah daren. “Jika itu benar daren berarti yang di kejar itu adalah Alana.” batin bayu.  Hingga tiba ia melihat tangan perempuan itu di cekal oleh daren dan Damn!  Benar dugaan Bayu, perempuan itu adalah alana.

Bayu melihat alana Dengan sorot mata ketakutan. Alana juga meminta tolong namun tak ada siapapun disana selainnya.

Awalnya, ia tak ingin ikut campur.  Namun ada pesaan aneh saat ia hendak mengabaikan alana.Apalagi,saat ia melihat Alana mulai terisak menangis .

Mau lari kemana kamu.. " Hardik daren yang telah mencekal pergelangan tangan alana.

"Le..pasin. ren..  Gue mau pulangg.. " ucap alana terbata-bata sebab sekarang obat tidur mulai menjalar ke seluruh dirinya dan kesadarannya semakin menurun.

"pulangnya ntar aja,  kuy main dulu sama gue." ucap daren yang di iringi dengan senyum smirknya.  Si hadapan alana. 

"Le.. pass..

Tiba-tiba kaki bayu melangkah tanpa interupsi menuju dua manusia yang sedang adu mulut itu,  ia melihat Alana telah terjatuh dan…

Bughhh Bughhh...

******
Holaa…  jangan Lupa pencet BINTANGNYA!!
Malam ini Up 2 Part sekaligus :))
Share juga cerita KDIG sama teman kalian!

-Ainunsultan.





Ketos Dan Introvert GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang