KDIG 32✨

521 19 0
                                    

"Mau lari kemana kamu.. " Hardik daren yang telah mencekal pergelangan tangan alana.

"Le..pasin da.. ren..  Gue mau pulangg.. " ucap alana terbata-bata sebab sekarang obat tidur mulai menjalar ke seluruh dirinya dan kesadarannya semakin menurun.

"pulangnya ntar aja,  kuy main dulu sama gue." ucap daren yang di iringi dengan senyum smirknya.  Si hadapan alana. 

"Le.. pass..

Lalu tiba-tiba alana mulau kehabisan kesadarannya.  Dalam cahaya redup, ia melihat bayangan seorang laki laki datang memukul Daren hingga daren terjatuh dan akhirnya ia tak lagi melihat apa apa..

-----

"Bughhh.. Bughh...
Bogeman mentah, mendarat di kedua rahang keras daren.

"Bangun ga lo!!  Jangan jadi pengecut!! Ucap bayu.  Kemudian bayu menarik paksa kerah baju daren dan ia kembali memukul perut dan wajah daren dengan bogemannya.

"Ga usah ikut campur lo!  Ini urusan gue."balas daren yang berusaha berdiri dengan tertatih.

"ini memang bukan urusan gue! Tapi gue paling ga suka liat cowo yang kerjanya cuma mau ngerusak Perempuan! Lo harusnya nyadar ren!  Lo punya adek cewek. Gimana perasaan lo kalau adek lo dirusak sama laki-laki bajingan! " Timpal bayu .

Bayu yang tidak berada pada posisi siaga, dapat mudah di serang oleh daren..

"Bacot lo!!" ucap daren dan "bughhhh.. Ia melayangkan kepalan tangannya di sudut bibir bayu, hingga terlihat bekas robek disudut kanan bibir bayu.

Bayu menyeka darah segar yang menetes di bibirnya .

"BUGHHHH!!! Bayu menendang perut daren hingga daren jatuh terpental akibat tendangan bayu yang terlalu kuat. kemudian bayu kembali mengeluarkan suaranya,
"gue ga mau bikin lo ga bisa jalan besok. Lo mau pergi sendiri atau gue bantu ga bisa jalan? " tanya bayu pada daren.

Daren yang memang sudah merasakan sakit diseluruh tubuhnya akhirnya memilih pergi meninggalkan bayu dan alana yang masih tertidur di jalan. Ia tak ingin tubuhnya remuk akibat pukulan dari bayu.  Sebab daren tahu ia tak bisa mengalahkan bayu yang sudah mengikuti ekskul karate sejak SMP hingga kini ia sudah memegang sabuk hitam. 

Bayu menghampiri perempuan yang tengah tertidur tanpa alas itu di pinggir jalan. Ia menyelipkan lengan tangannya di antara kedua bawah lutut alana. Dan tangan satunya ia simpan di bawah leher alana. Ia menggendong alana ala bridal style. Ini sudah ketiga kalinya ia menggendong alana.  Rasanya ia tak ingin gadis ini, terluka lebih jauh.

Karena bayu tak tahu dimana alamat alana, akhirnya ia Membawa alana ke Rumahnya. Ia yakin Ibu dan ayahnya tidak akan memarahinya .

Bayu melajukan mobil miliknya ke arah rumahnya..

Selang beberapa menit ..

Tok.. Tok..
"Bunda bukain pintunya..  Teriak bayu dari depan pintu.

"Tunggu... 
"Bayu ini kenapa anak gadis orang kamu bawa kerumah?" tanya bunda Nisa.

"Nanya ntar aja bun, aku mau bawa alana ke kamar tamu dulu. Kasihan dia..  Ucap bayu. Sedangkan bundanya hanya mengangguk sembari mengikut di belakang bayu menuju kamar tamu.

Bayu membaringkan alana, ia juga mencopot high heels di kaki alana dengan hati-hati. Ia memakaikan selimut untuk menutupi kaki jenjang alana. Alana yang hanya memakai dressmini kurang bahan itu, membuat kaki jenjangnya dapat terekspos dengan mudah. Bayu laki-laki yang normal maka dari itu,  ia mencoba untuk menghindari dirinya dari godaan alana.

Ibunda Bayu kemudian datang menghampiri bayu, serta membawa nampan yang berisi teh hangat.

Bayu menceritakan kronologis kejadian hingga akhirnya ia membawa alana menuju kerumahnya.

".... Begitu bun, ceritanya.  Ucap bayu di akhir ceritanya.

Bunda bayu mendengarkan ceritanya dengan seksama,sambil sesekali melihat ke arah alana yang masih tertidur akibat di bawah pengaruh Obat tidur tadi. "Oh jadi alana ini anaknya pak bagas. Bunda baru tahu loh.  Pak bagas punya anak secantik ini." Puji bundanya.

"Cantik dari mana bun, orang dia aja bar-bar kaya gitu. Udah gitu di sekolah Bandel lagi. Sukanya lompat pagar" sergah bayu, yang tak suka bundanya memuji alana.

"Kamu ini, jangan terlalu  benci sama Alana. Kan kamu sendiri yang bilang. Cinta dan benci itu beda-beda tipis.!" Ucap bundanya. Yang seketika membuat Bayu terdiam.

Bayu tak menanggapi ucapan bundanya tadi. Ia kembali mencernah perkataan bundanya. "gue ga mungkin suka sama gadis ini." elak bayu batinnya.

Nisa bangkit dari Kursi disamping bayu "Bay, kalau alana sudah sadar. Beri dia teh hangat ini biar badannya lebih hangat. Bunda tinggal yah. Kamu jangan macem-macem sama anak orang." Ucap nisa lalu keluar meninggalkan bayu dan alana yang masih tertidur.

"Kenapasih lo selalu ganggu hidup gue. Kenapa lo selalu ada di hari-hari gue. Gue bahkan ga bisa tenang semenjak ada lo." gumam. Bayu,  dengan mata yang masih setia memandang wajah damai alana.

Bayu yang terlalu lama memandang wajah alana, perlahan matanya tak lagi dapat menahan kantuk. Hingga akhirnya ia tertidur dengan badan yang masih berada setengah terduduk di atas kursi dan kepalanya tertidur di atas tangan yang ia jadikan sebagai bantalan.

Pagi telah tiba..
Cahaya matahari yang menyelinap di sela-sela ventilasi kamar itu membuat retina mata milik alana perlahan terbuka.

Nuansa kamar berwarna biru langit itu terasanya nyaman di mata alana.  Setelah matanya menyusuri Ruangan itu, ia melihat seorang lelaki tengah tidur dengan menelungkupkan kepalanya di atas tangannya.

Alana mengingat-ngingat kejadian terakhir semalam. Hingga alana tersadar semalam ia hampir saja di rusak oleh pacarnya sendiri. Alana membuka selimut yang di pakainya. Dress semalam masih melekat ditubuhnya itu berarti ia masih aman.

Ia kembali melirik lelaki di samping nya ini, ia tak tahu siapa malaikat yang telah menolongnya ini.

Degh!!
Ketika alana mengusap rambut milik lelaki itu, tiba tiba tangan alana di cekal. Lelaki itu mendongakkan Kepalanya.  Dan Betapa kagetnya alana ketika ia mengetahui, bahwa yang menolong nya adalah bayu. Orang yang selama ini selalu ia susahkan.

"Bayu..  Kok kamu?

"Iya! Gue yang nyelamatin lo dari pacar lo yang brengsek itu!

"makasih Bay, gue ga tau kalau ga ada lo gimana jadinya gue. " alana mengingat kejadian semalam yang hampir saja menbuat dirinya dan masa depannya hancur.
"Sama-Sama. Ini terakhir kalinya gue nolongin lo!  Jadi orang jangan suka nyusahin! perempuan itu harusnya stay dirumah bukan kelayapan di club kayak perempuan jalang! Murahan!!

Degh!!  Ucapan bayu kali ini entah mengapa sangat menyakitkan di telinga alana. Ia memang sadar bahwa dirinya terlampau sering menyusahkan semua orang tapi untuk kata murahan alana tidak semurahan yang orang-orang kira.  Alana memang sering bergonta-ganti pacar namun ia tak pernah menyerahkan harga dirinya untuk lelaki yang ia sebut pacar!

"Gue emang selalu nyusahin!  Gue perempuan ga tau diri!  Gue Perempuan Nakal! Puas Lo!! Ucap alana dengan nada meninggi.

Bayu tersadar akan ucapannya yang menyakitu alana kemudian mencegal tangan alana yang tengah bersiap untuk pergi.

“Maafin gue.  Gue ga maksud ngomong gitu!

“Tapi kenyataannya gue emang gitu kan di mata Lo!! “ Teriak alana sembari menghapus tangis yang telah luruh di pipinya lalu bangkit mengambil sepatu dan berjalan keluar meninggalkan kediaman bayu.

"Bukan gitu maksud gue! " gumam bayu menyesali perkatannya.

***

Holaaa...  Tiba di part 31✨
Kalian tim siapa? Bayu-Alana atau bayu-feby?
Coment yah!!

-Ainunsultan

Ketos Dan Introvert GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang