KDIG 38✨

525 20 0
                                    


"Dunia ini lucu yah, Beberapa orang terlihat kuat, justru sangatlah rapuh! Beberapa orang yang menguatkan justru kadang kali mereka yang mematahkan. Ah semua orang terlalu pandai berkamuflase."
-Annsltn.

----
Tringgg!
Bunyi kebahagiaan bara para siswa-siswi yang tidak ingin berlama-lama di sekolah. Yap!  Benar sekali bunyi itu adalah bunyi bel terakhir artinya sekarang waktunya untuk kembali kerumah masing-masing.

Tapi sepertinya tidak untuk el, hari ini el akan menjenguk sahabatnya dirumah sakit,  ia akan menjenguk feby yang sedari kemarin belum sadarkan diri,  ia mendapatkan kabar tersebut dari irgi yang kebetulan saat itu memberi kabar pada wali kelasnya bahwa feby mengalami kecelakaan.

Gadis dengan rambut panjang yang di biarkan tergerai itu berjalan dengan tergesa-gesa, hingga tak sadar telah menabrak seseorang didepannya.

"Dughhh!

"maaf-maaf gue buru-buru." ungkap El dengan mendekapkan tangan di depan dadanya. Membentuk sebuah tanda maaf.

"Gapapa! Santai aja." jawab gadis didepannya.

"Kalau gitu gue duluan!" pinta el, lalu berjalan meninggalkan gadis itu.

"Alana!! Cepatan atau gue tinggal!" suara bariton lelaki dari belakang membuat langkah el terhenti.

"Iya iya! Tukas alana lalu berjalan tergesa gesa menuju sumber suara itu.

El menoleh dengan cepat!  Dan dugaannya benar! Lelaki itu adalah Bayu!

"Bayu mau kemana sama murid baru itu?" Batin el.

Drrrttt..
Satu pesan masuk di ponsel El, membuyarkan lamunannya.

Gio : Jadi kesini ga?

El: iya, tungguin.  Balas el lalu kembali memasukkan ponselnya kedalam Saku bajunya dan berjalan meninggalkan sekolah.

Fikiran el di penuhi oleh segelintir pertanyaan ada hubungan apa Bayu dengan Alana si gadis perusuh itu. Sepertinya mereka sedang dekat.  Lalu bagaimana nasib sahabatnya apakah ia harus memberitahukan hal ini pada feby? Entahlah kini ia bingung.

Kini el, telah berada dalam mobilnya.  Mobil berwarna pink itu melaju menyusuri jalan menuju rumah sakit.

Setelah beberapa menit, akhirnya ia tiba di ruangan bernuansa putih dengan bau obat yang mulai menyeruak memasuki indera penciuman.

Tap.. Tap.. Tap..
Suara langkah kaki membuat Gio yang tadinya tertidur di atas tumpuan lengannya, kini mengerjapkan matanya secara perlahan agar cahaya dapat masuk kedalam retinanya.
Ia melihat el tersenyum ke arahnya,  lalu menyimpan buket bunga dan buah,  yang gio yakini baru saja el beli.

"Eh el,  baru nyampai yah duduk gih."

El tersenyum ramah, lalu duduk di samping ranjang tempat feby terbaring.

"Cepat sadar feb, gue punya banyak hal yang pengen gue ceritaain." ujar el sembari mengelus rambut feby.

"Gue juga pengennya gitu, gue kangen adek gue." tukas gio dengan wajah sendu.

"Yang sabar yah kak."

Sementara di lain tempat.
Bayu yang tengah mengantarkan alana untuk pulang kerumahnya tiba-tiba segerombolan motor memaksanya untuk berhenti.

"Mau apa lo?" tanya bayu.

Sedangkan beberapa orang tadi akhirnya membuka helm yang mereka gunakan, Shit!  Bayu mengumpat ketika Melihat ada daren disana bersama pasukannya.

Ketos Dan Introvert GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang