ZE 53

2.2K 76 6
                                    

Maaf ya telattt hehehehe

Selamat membacaaa

Jangan lupa typo tersebarr















































































































Kehilangan seseorang yang kita cintai dan sayangi merupakan hal yang sangat menyakitkan. Terlebih jika kita harus berpisah dengannya untuk selama lamanya. Perpisahan yang paling menyakitkan ialah kematian.

Setelah sadar dari pingsannya, elina tak berheti menangis. Dalam perjalanan pemakaman kakek elina terus menangis dalam diam sambil memeluk foto kakek. Elina merasa bersalah karena tidak bisa menjadi cucu yang berguna bagi sang kakek. Elina belum bisa membahagiakan kakek selama ini. Elina merasa menyesal karna tidak ikut merawat kakeknya dikala sakit dahulu.

Elina sudah berencana akan menikmati liburan semester bersama kakek dan neneknya di jogja. Menghabiskan waktu bersama selama liburan seperti saat elina masih kecil dahulu. Menemani kakek membaca koran dan bercerita diruang tengah. Namun itu semua sekarang hanya angan angan saja.

Kakek sudah pergi dengan tenang. Pergi ke tempat yang lebih indah. Tempat yang membuatnya lebih nyaman dari pada di dunia yang kejam ini. Kakek sudah tidak merasa kesakitan sekarang. Kakek bahagia sekarang.

Itulah kata kata yang selalu elina ulang dalam hatinya. Ia mencoba untuk ikhlas melepas kakek. Mencoba mensugesti dirinya bahwa semua akan baik baik saja setelah ini. Ini yang terbaik untuk kakek. Allah lebih menyayangi kakek. Kakek adalah orang yang baik.

Tak berbeda dengan kondisi elina, sang nenek pun juga merasa kehilangan. Suami yang begitu dicintai meninggalkannya untuk selama lamanya. Begitu pula bunda yang merasa terpukul dengan perkataan yang di dengar langsung oleh dokter malam itu. Ayah yang paling menyayanginya dan selalu membanggakan anak anaknya pergi untuk selama lamanya.

Pemakaman kakek berjalan dengan lancar. Tak ada kendala yang berarti meskipun suara isak tangis tak dapat dihindari. Para anggota keluarga saling menguatkan satu sama lain. Saling memeluk dan memberi kekuatan. Hal itupun juga dilakukan oleh zafran.

Zafran tau bahwa elina merasa sangat kehilangan sosok kakek. Selama ia menikah dengan elina kata "kakek" tidak pernah absen dari cerita elina. Sosok kakek yang bijaksana, tegas, namun lebut tidak bisa hilang dari benak zafran. Zafran merupakan anggota keluarga baru, tetapi kakek sudah memperlakukan zafran seperti cucu sendiri. Maka tak heran jika para cucu dan anggota keluarga merasa sangat kehilangan sosok kakek.

"Udah siang, ayok pulang" kata zafran merangkul elina yang masih betah berada di makam kakek. Padahal pemakaman sudah selesai satu jam yang lalu

"Sepuluh menit lagi ya kak. Elina masih mau bareng kakek bentar aja" kata elina penuh harap

"Dari tadi kamu minta sepuluh menit sampe sekarang udah satu jam. Udah yuk pulang. Bunda udah nelfon kakak tadi" kata zafran mencoba membujuk elina

"Iya udah ayok pulang" kata elina yang akhirnya memilih menurut pada zafran

Setelah elina berpamitan dan berdoa untuk kakek. Mereka menuju mobil untuk pulang. Memang elina meminta untuk pulang terakhir karena ingin menghabisakan waktu terakhir bersama sang kakek

"Masih pusing?" Tanya zafran saat berada di dalam mobil

"Udah mendingan kok kak. Gak sepusing kemarin" jawab elina sambil terseyum walau tak secerah senyum biasanya

Kisah Cinta ElinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang