ZE 47

2.4K 105 10
                                    

Hati hati typo terdebar!

Jangan nangis bacanya karna kegajeanku saat menulis!

Jangan bingung juga yaaa!

Jangan lupa buat votement juga!

Selamat membacaa!!!!!





















































"Jadi kamu maunya gimana dek?" Tanya farel

Saat ini farel dan elina sedang melakukan rapat penting. Rapat keputusan untuk menjembloskan izza ke penjara atau tidak. Rapatnya cuma berdua antara farel dan elina. Zafran sempet ngambek tadi. Tapi karna bujukan elina akhirnya dia mau juga keluar

"Elina ikut kakak aja" kata elina ragu

"Kita korbannya. Kakak gak bisa ambil keputusan sendiri. Kakak tau kamu mendem sesuatu" kata farel tegas

"Kalau boleh elina jujur elina awalnya gak mau nuntut pelakunya walaupun itu bukan izza sekalipun karna ini cuma salah paham doang. Tapi.." elina tampak ragu meneruskan ucapannya

"Lanjutin" kata farel meyakinkan elina

"Sekarang korbannya bukan cuma elina. Kak farel juga korban. Jadi elina bakalan ikutin apa keputusan yang kak farel ambil" kata elina sambil menunduk

Jika elina yang tertusuk semalam elina tak akan melaporkan izza. Bagaimana juga izza adalah teman dekatnya. Dan juga ini terjadi memang karna salah paham. Terlebih lagi tadi elina mendapatkan telfon dari aldo yang merupakan pacar izza. Aldo meminta maaf atas perbuatan izza dan menceritakan semuanya tetang kondisi izza yang sedang sakit. Elina tidak paham dengan penyakit yang di derita temannya itu. Dan aldo pun tak bisa menjelaskannya. Tapi sekarang kasusnya berbeda. Farel terseret dalam masalahnya. Elina tidak bisa egois untuk memberikan keputusan untuk tidak melaporkan izza. Bahkan hal yang dialami farel lebih parah dari pada terror yang selama ini dia dapat.

"Oke kalau gitu" kata farel sambil menganggukan kepalanya paham. Elina meremat ujung bajunya sambil memejamkan matanya. Tak siap untuk mendengarkan keputusan farel.

"Kakak gak akan nuntut" perkataan farel membuat elina langsung membuka matanya dan mematap farel tak percaya

"Kakak serius?!" Tanya elina tak percaya dengan keputusan farel. Farel hanya menganguk membenarkan

"Tapi kakak minta permintamaafan langsung dari dia" lanjut farel. Elina tersenyum senang

Farel tau kalau elina tak akan tega menjebloskan temannya sendiri walaupun dia berhak. Sebenarnya farel tak bisa percaya dengan perkataan elina tadi. Jika dia yang menjadi elina sudah dijebloskan izza ke penjara dan akan senang hati saat mendengar hukuman yang akan dijalani. Tapi elina bukanlah farel. Bahkan farel ragu kalau elina ini manusia. Jangan jangan dia mau meninggal dan dipertemukan dulu dengan malaikat baik yang  menyamar sebagai elina? Oke kita tinggalkan pemikiran aneh farel

"Farel lo apaain istri gua?!! Kenapa lama banget!!" Teriak zafran dari luar

"Mau kemana?" Tanya farel sambil mencekal tangan elina saat melihat elina bangkit dari duduknya

"Mau bukain pintu buat kak zafran. Nanti ganggu yang pasien yang lain" kata elina menjelaskan tujuannya

"Udah biarin aja. Mau lihat gue gimana si zafran kalau cemburu. Kayak cacing kepanasan apa enggak?" Kata farel sambil terkekeh kecil

Kisah Cinta ElinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang