ZE 12

5K 137 4
                                    

Perhatian banyak typo!!

Happy Reading guys! :)





Achmad Pov

"Kamu kenapa sih dek? Kok gelisah gitu. Lagi mikirin apaan? Nikahan kamu? Kan udah di urus para orangtua gak usah dipikir lah" kataku sambil mengusap sayang kepala

"Bukan mikirin persiapannya bang, ya abang pikir aja sih ya gimana komentar temen temen elina kalau tau elina udah nikah di kelas 11 ini? Apa lagi elina tu osis bang, ntar elina dituduh yang enggak enggak gimana?" Kata elina lesu

"Kan kamu sama zafran bisa rahasiain?"

"Ya gimana mau dirahasiain sih bang kalau bsk acaranya kita bareng, pake resepsi segala. Otomatis gak ngundang dikit kan?"

"Yaudah ntar biar abang bilangin ke ayah kalau ngundangnya temen temen ayah yang penting aja, keluarga, sama sahabat gimana?"

"Tapi ntar aku bikin mimpi pernikahan abang hancur"

"Hancur gimana sih dek? Ya enggak akan lah"

"Kan setiap orang punya mimpi untuk pernikahannya bang. Aku takut kalau kita bikin acara yang private ntar mimpi abang gak kesampaian"

"Enggak kok, mimpi abang udah kesampaian. Kan nikahnya bareng kamu"

"Bang adek lagi serius nih" kata elina mulai kesal

"Lah abang juga serius kali masa bohongan"

"Gimana sama mimpinya kak Rachel? Kan pasti beda sama abang"

"Dek dengarin abang ya, Rachel tu orangnya gak suka ribet. Jadi kalau menurut abang impian pernikahannya itu yang simpel aja" kataku mencoba memberi penjelasan "Udah gih turun, jangan dipikirin lagi. Ntar kita diskusi. Kamu juga harus diskusi sama zafran mau gimana rencana kalian kedepan. oke?" Kataku saat sudah sampai didepan sekolah elina

"Okeh" jawab elina lesu sambil keluar

Setelah itu aku langsung menuju kantor. Sesampainya di kantor aku langsung menuju ruanganku.

"Selamat pagi pak" sapa asistenku

"Selamat pagi juga pak dio" kataku membalas sapaannya

"Oh ya pak, didalam sudah ada pak adam menunggu bapak"

"Oh oke, mari pak saya masuk dulu" kataku berpamitan untuk masuk dan dibalas senyuman oleh pak dio. Ya memang pak dio lebih tua daripada aku. Karna dia salah satu orang kepercayaan ayah.

"Assalamualaikum Bapak Adam maaf telah menunggu lama" kataku saat memasuki ruanganku dengan candaan

"Waalaikumussalam Bapak Achmad. Maafkan saya pak telah mendahului bapak memasuki ruangan ini" jawab ayah dengan candaan pula

"Hahaha udahan yah, kok tumben ayah kesini pagi pagi?" Kataku sambil duduk di depan ayah

"Cuma mau main, eh gak ding. Ayah mau kontrol pekerjaanmu aja. Barangkali kamu nyeleneh" kata ayah mengejek. Aku hanya terkekeh mendengarnya. Lalu kita membicara tentang bisnis.

"Hmm yah, emang besok waktu acara pernikahan achmad sama elina mau ngundang berapa banyak tamu?" Tanyaku setelah pembahasan bisnis telah selesai

"Ya paling cuma temen bisnis ayah sama om yusuf, temen bunda sama tante fatimah, temen kamu sama rachel, sahabat elina zafran, keluarga. Udah paling itu aja" etdah banyak amat. Mau ngundang satu kota apa yah?

"Yah emang gak kebanyakan tuh undangan?"

"Enggak lah, malah kayaknya ada yang kurang"

"Yah dengerin achmad ya, yang mau nikah itu bukan cuma achmad tapi elina juga. Elina itu masih SMA yah. Tadi dia bilang sama acmad kalau dia takut di jelekin sama temen sekolahnya kalau ketahuan dia udah nikah di kelas 11. Ntar dikira yang enggak enggak, apalagi dia anggota osis"

Kisah Cinta ElinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang