🍓Satu🍓

6.2K 400 223
                                    

Udara pagi masih terasa dingin, Wonwoo kembali merapatkan coat yang membungkus tubuhnya. Berjalan sendiri dengan menarik koper besarnya, ia terus berjalan menyusuri trotoar menuju sebuah gedung.

Jalanan masih tampak sepi, walau waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi, hanya beberapa orang yang terlihat melintas dan beberapa murid mengayuh sepedanya menuju sekolah.

Wonwoo telah sampai di alamat yang ia tuju sesuai Gmaps di ponsel pintarnya. Gedung apartemen tempat tinggal sahabat kecilnya, tempat ia akan menumpang sementara di kota Seoul.

Wonwoo menekan bel dan tak lama si pemilik membuka pintu dan hanya terdiam dengan kehadirannya.

"Ji! Aku datang!!!" Sorak Wonwoo senang dan langsung memeluk sahabat mungilnya.

"Yak! Gadis bodoh! Kenapa tidak bilang mau datang?! Dengan siapa kamu kesini?" Jihoon refleks marah karena kedatangan Wonwoo yang mendadak.

"Kamu tidak mempersilahkan aku masuk dulu? Dingin Ji!"

"Siapa yang datang? Oh? Wonwoo?" Sapa Soonyoung dari dalam.

"Soonyoung-ah... pantas saja dia terkejut melihat aku datang, ternyata ada kamu disini." Wonwoo memaksa masuk dengan koper besarnya, Jihoon mengekor di belakang Wonwoo.

"Aku hanya mampir untuk sarapan." Ucap Soonyoung malu.

"Eish... kalau kalian tinggal bersama juga tidak masalah. Lagipula kalian sudah bertunangan."

Wonwoo langsung mendekati meja makan dan mendaratkan bokongnya. Tanpa basa basi, ia langsung menuang teh ke dalam cangkir.

Jihoon dan Soonyoung kembali melanjutkan sarapan yang tertunda.

"Soonyoung-ah..." Wonwoo meletakkan cangkirnya dengan perlahan setelah menyesap sedikit teh beraroma melati.

Pemuda tampan bermata sipit itu langsung menatap Wonwoo, menghentikan kegiatan sarapannya lagi.

"Berikan aku pekerjaan." Ucap Wonwoo langsung pada intinya.

Soonyoung dan Jihoon hanya saling menatap dan keduanya kompak menatap Wonwoo.

"Won? Kamu jauh-jauh datang kesini untuk...?" Jihoon masih belum percaya dengan ucapan Wonwoo.

"Kamu bercanda kan?" Ucap Soonyoung dengan mengulum senyumnya.

Wonwoo tersenyum lebar melihat kedua sahabatnya merasa bingung.

"Aku serius, aku sengaja datang memang untuk cari pekerjaan. Aku bosan mengurus kebun milik ibuku, aku ingin pekerjaan yang lain."

"Oh ayolah Jeon Wonwoo.... sepagi ini kamu bercanda." Jihoon menarik nafasnya masih belum percaya dengan ucapan Wonwoo.

"Aku serius Lee Jihoon. Dan untuk sementara waktu, aku mau menumpang disini."

Jihoon menatap Soonyoung seolah meminta pendapat.

"Aku tidak akan mengganggu kalian selama disini, aku akan pindah kalau aku sudah menemukan tempat tinggal yang cocok untukku."

"Won.... bukan, aku tidak masalah kalau kamu tinggal disini."

"Kamu mau kerja apa memangnya?" Soonyoung membuka suara setelah dilanda kebingungan.

"Kondisi bisnisku sedang dalam masa transisi, dan aku...."

"Kamu bisa referensikan aku pada Seungcheol, aku tahu kamu dekat dengannya." Potong Wonwoo cepat sebelum Soonyoung menyelesaikan kalimatnya.

"Apa? Seungcheol? Maksudmu Choi Seungcheol itu?"

"Iya, aku dengar kalau posisi Direktur Pemasaran dipegang oleh Mingyu."

Personal Assistant ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang