🍓Sebelas🍓

2.6K 338 243
                                    

Wonwoo tetap mengatur sarapan keesokannya, namun kali ini ia ikut makan bersama sesuai permintaan Mingyu. Ada rasa canggung antara para pelayan dan Wonwoo, mereka tidak berani menatap wajah Wonwoo padahal sebelumnya mereka terlihat berani menantang Wonwoo.

"Rasanya seperti keluarga." Ucap Seungcheol senang.

"Ah, hyung. Berhenti menggodaku." Mingyu merengut kesal sambil melirik Wonwoo yang sibuk menyiapkan alat makan untuk Mingyu. Saat mata keduanya bertemu, Mingyu refleks tersenyum dan Wonwoo membalasnya.

"Tapi, melihat kalian seperti ini. Kalian sangat serasi, aku suka." Jeonghan ikut menambahkan. Wonwoo hanya menunduk malu tidak berkomentar.

"Serasi? Apanya noona?"

"Melihat penampilan Wonwoo, aku suka apa yang dikenakan. Semua terasa pas. Apa pakaianmu masih Wonwoo yang menyiapkannya?"

"Ckck noona, lebih baik habiskan sarapannya." Mingyu gemas selalu digoda kakaknya.

Seungcheol dan Jeonghan hanya menahan tawanya, mereka tahu kalau Mingyu sebenarnya sangat gugup.

Seungcheol mengizinkan Mingyu menempati ruang kerja baru dan tentunya jabatan Mingyu bertahap naik. Mingyu merasa impiannya tercapai, bisa memiliki ruang kerja sendiri dan tentunya ditemani sang asisten cantik yang kini jadi kekasihnya.

Mingyu tak butuh sekretaris karena sudah ada Wonwoo, seorang Jeon Wonwoo dapat menghandle semuanya.

"Kenapa melihatku seperti itu? Aku tidak seksi." Wonwoo meledek disela ia sedang menyusun jadwal untuk Mingyu.

Mingyu hanya tertawa dan ia mencubit dengan gemas pipi wanita cantik di depannya.

"Kamu lapar? Ayo kita makan."

"Kamu yang traktir..." ucap Wonwoo manja, Mingyu langsung tertawa geli, melihat Wonwoo yang sekarang sangat berbeda dengan Wonwoo sebelumnya yang terlihat datar dan sangat kaku.

"Aku?" Tanya Mingyu senang, Wonwoo mengangguk dan tersenyum lucu.

"Ingat saat kamu memaksa minta traktir steak? Aku pakai kartu sendiri, yang kamu lihat itu kartu milikku. Kakak kamu tidak pernah memberikan black card padaku." Wonwoo mengadu manja mengungkit kejadian lalu.

"Baiklah aku yang traktir." Mingyu hanya tertawa malu mengingatnya.

"Hanya ingin makan steak, kamu berani membuat perjanjian denganku."

"Sudah jangan dibahas lagi, aku malu..." Mingyu buru-buru menarik tangan Wonwoo agar bangun dari duduknya.

"Apa keadaanmu sangat sulit karena kartu kamu diblokir saat itu?"

"Hei, Nona Jeon. Berhenti menggodaku atau aku akan menggodamu tanpa ampun?" Mingyu melirik gemas pada wanita cantik itu.

"Coba saja." Wonwoo sedikit berjinjit untuk mengecup pipi pria tampan pujaan hatinya. Pipi Mingyu langsung bersemu merah, ingin membalas namun Wonwoo sudah membuka pintu ruangan.

Keduanya keluar ruangan, berjalan berdua membuat pegawai lainnya berbisik membicarakan mereka berdua.

Mingyu dan Wonwoo serasa menemukan kebahagiaan sendiri, mereka sudah tidak merasa canggung satu sama lain. Acara makan siang berdua pun seolah menjadi kencan untuk mereka.

"Kapan bayi besar sepertimu bisa makan dengan tenang? Lihat, ini berantakan."

"Sengaja, agar kamu membersihkannya."

Mingyu memang sengaja, Wonwoo hanya tersenyum gemas dengan tangannya terus membersihkan sisa makanan yang menempel di sudut bibir Mingyu.

"Ini kamu coba, enak." Mingyu menyuapi Wonwoo dengan potongan daging ayam.

Personal Assistant ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang