🍓Dua Puluh Dua🍓

2.5K 324 278
                                    

Mingyu terus menatap Wonwoo yang tengah tidur pulas di sampingnya. Wajahnya begitu tenang, walau lampu dalam cabin telah diredupkan tapi wajah Wonwoo masih terlihat sangat jelas. Mingyu merapatkan selimut agar Wonwoo tidak kedinginan.

Menuruti permintaan Wonwoo yang merindukan kedua orang tuanya, membawa Mingyu dalam penerbangan malam menuju negara dimana calon mertuanya tinggal. Kedua orang tuanya menunggu dengan suka cita saat Wonwoo mengabari akan pulang, tentunya Mingyu ikut serta.

Kedua orang tuanya Wonwoo juga sudah mulai menyiapkan pesta menyambut niat baik Mingyu yang akan mempersunting Wonwoo.

Mingyu sudah membayangkan pesta pernikahannya nanti pasti sangat mewah, mengingat latar belakang mereka yang berasal dari keluarga sangat berada. Apalagi Wonwoo yang merupakan putri tunggal, tentu pestanya akan sangat istimewa.

Dan Seungcheol sang kakak sudah mempersiapkan juga pesta di Korea, bahkan Jeonghan bertanggung jawab untuk mengurus segala keperluan.

🍓🍓🍓

Mingyu hanya terdiam menatap langit - langit kamar tamu di kediaman Jeon. Setelah penerbangan yang panjang, ia langsung disuruh istirahat di kamar tamu yang sudah dipersiapkan oleh ibunya Wonwoo.

"Wah... aku tak menyangka... rasanya seperti mimpi..." Mingyu tertawa sendiri membayangkan akan hidup bersama Wonwoo.

Bosan sendiri, ia keluar kamar mencari kamar Wonwoo. Keadaan rumah cukup sepi, walau beberapa pelayan terlihat sedang membersihkan ruangan. Rumah Wonwoo memang tidak sebesar rumah Mingyu tapi rumah Wonwoo sangat hangat dan nyaman.

Mingyu menemukan kamar Wonwoo karena terlihat mencolok dari dekorasi pintu yang membedakan dengan pintu kamar lainnya.

Dengan perlahan Mingyu mengetuk namun pintu tak kunjung dibuka. Ia membuka pintu dengan perlahan dan mengintip isi kamar. Wonwoo tidak terlihat, namun aroma manis menguar saat Mingyu menghirupnya.

Aroma yang sama seperti di apartemen Wonwoo. Aroma dari humidifier yang sangat Mingyu hafal karena Wonwoo hanya memakai 1 jenis aroma terapi.

Mingyu hanya tersenyum melihat si pemilik kamar ternyata tengah tidur di sofa panjang dengan buku yang sedang dipeluknya.

Secara perlahan Mingyu mengambil buku dan meletakannya di meja. Mingyu tidak tahan kalau tidak mengecup manisnya bibir Wonwoo hingga wanita cantik itu terbangun.

"Masih lelah hmm?" Mingyu mengusap kepala Wonwoo dengan lembut.

"Tidak, aku tertidur efek obat flu yang aku minum." Wonwoo mulai menegakkan tubuhnya.

"Kamu sakit? Perubahan cuaca."

Wonwoo mengangguk dengan mengerucutkan bibirnya. Mingyu melebarkan tangannya dan Wonwoo menyambut pelukan hangat dari orang tersayang.

"Hangat...." ucap Wonwoo senang, kini ia meringkuk manja pada tubuh besar Mingyu.
Mingyu selalu merasa gemas saat berada di dekat Wonwoo, ia mencium puncak kepala Wonwoo yang membuat wanita itu semakin merasa nyaman.

"Manjanya...." ucap Mingyu gemas melihat sikap Wonwoo padanya.

"Sudah siap besok?" Wonwoo menengadahkan kepalanya, Mingyu tersenyum lebar.

"Siap pastinya." Balasnya dengan mengecup bibir Wonwoo lagi dan keduanya tertawa senang.

🍓🍓🍓

Mingyu tak sekedar mengantar Wonwoo pulang untuk bertemu kedua orang tuanya. Mereka juga melakukan foto prewedding. Lokasi yang digunakan cukup di kebun milik keluarga Jeon.

Personal Assistant ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang