🍓Delapan🍓

2.3K 344 239
                                    

Seperti biasa Mingyu sudah rapi, kini ia sudah bisa bangun sendiri dan memilih sendiri pakaian yang akan ia kenakan. Wonwoo tersenyum saat Mingyu datang ke meja makan untuk sarapan bersama, Mingyu hanya menatap heran wajah Wonwoo yang terlihat tidak kaku seperti biasanya. Setelah selesai menyiapkan sarapan untuk Mingyu, Wonwoo seperti biasa akan ke dapur.

"Hari ini jadi ke Busan?" Seungcheol memulai percakapan.

"Iya, besok juga sudah pulang."

"Hati-hati ya, jaga Wonwoo." Bisik Seungcheol, Mingyu hanya berdecak heran pada kakaknya. Wonwoo terlihat istimewa di mata Seungcheol. Jeonghan pun hanya mengulum senyum mendengarnya.

"Memangnya aku baby sitter dia?"

"Ya, setidaknya gantian selama ini dia selalu mengurus kebutuhan kamu." Seungcheol masih senang menggoda adiknya.

"Ah hyung!" Balas Mingyu tidak peduli.

🍓🍓🍓

Selama Wonwoo bekerja dengan Mingyu, semuanya tertata dengan baik dan rapi. Apa yang dikerjakan Wonwoo terlihat sempurna, Mingyu pun menemui resiko pekerjaan dalam skala kecil. Saat Mingyu lupa, Wonwoo akan selalu mengingatkan.

"Aku lelah..." Mingyu masuk ke dalam kamar hotel yang menjadi tempat ia menginap. Wonwoo masih mengikuti dengan tangannya penuh membawa berbagai berkas.

"Istirahatlah, kapan pun anda membutuhkan bantuan silahkan telepon saya." Wonwoo bersiap akan keluar kamar Mingyu. Mereka memang menyewa 2 kamar selama di Busan.

"Tunggu!" Mingyu menarik tangan Wonwoo secara refleks, Wonwoo cukup terkejut. Ia buru-buru melepas dan langsung menunduk malu karena seketika pipinya terasa hangat. Mingyu sendiri tanpa sadar menarik tangan Wonwoo, keadaan menjadi hening beberapa detik.

"Bisa tolong belikan minuman? Sudah lama aku tidak minum." Ucap Mingyu setelah agak lama, ia sempat lupa ingin mengucap sesuatu saat menyentuh telapak tangan Wonwoo yang sangat halus.

"Tidak masalah kalau aku ingin minum bukan? Aku sudah melakukan semua tugas." Mingyu mencoba bernego karena ia masih terikat perjanjian dengan Wonwoo.

"Ah, baiklah saya akan membelikannya." Wonwoo mengalah dan masih menunduk.

"Oh bagus. Beli yang banyak karena Seokmin dan May akan datang. Jangan lupa camilannya!"

Wonwoo terdiam mendengar nama May disebut oleh Mingyu. "Oh iya, baiklah..." Wonwoo segera keluar dan melaksanakan perintah Mingyu. Walau hatinya sakit tapi ia tetap bersikap biasa.

Sesuai omongan Mingyu, Seokmin dan May datang ke kamar hotel Mingyu. Mereka saling bercanda, membicarakan berbagai hal yang membuat mereka tertawa.

Wonwoo lebih memilih berdiam di kamarnya.

Terdengar samar suara canda tawa dari kamar sebelah.

"Ji, aku tidak tahan. Aku akan resign." Wonwoo langsung menangis saat Jihoon menjawab telepon.

"Kamu? Oh Wonwoo.... apa yang terjadi hmm...?"

"Aku hanya tidak ingin tiba-tiba Jun membongkar identitas asliku di depan Mingyu."

"Dia mengancam kamu?"

"Lebih tepatnya ia juga sewa orang untuk menguntit aku."

"Oh astaga.... jadi kamu mau mundur sebelum Mingyu tahu semuanya? Kamu yakin Won? Seungcheol dan Jeonghan sudah tahu kamu itu siapa, dan aku tidak yakin mereka akan terus diam. Pasti mereka akan cerita."

"Setidaknya Mingyu tahu dari kakaknya bukan dari Jun."

"Baiklah, lalu setelah ini? Kamu sudah siap melepasnya? Kamu yakin akan bersama Jun?"

Personal Assistant ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang