🍓Enam Belas🍓

2.3K 317 262
                                    

Mingyu akhirnya bisa berhadapan dengan kedua orang tua Wonwoo. Acara sudah dibatalkan, walau sempat membuat kacau karena membatalkan semua undangan tapi kedua orang tua Wonwoo tidak terlalu mempermasalahkan. Asal putrinya merasa senang dan bahagia, itu sudah cukup.

Kekacauan juga terjadi di keluarga Wen. Jun dimarahi habis-habisan oleh ibunya, karena ibunda dari Wonwoo menceritakan semuanya, tidak kurang dan tidak lebih. Semua dalam porsi yang pas.

"Jadi, rencana kamu selanjutnya apa?" Ayahnya Wonwoo bertanya, beruntung perkenalan Mingyu dan ayahnya Wonwoo berjalan baik.

"Saya... hmm.. harus kembali ke Korea." Jawab Mingyu jujur.

Wonwoo mengangguk memaklumi keadaan Mingyu. Duduk bersama di ruang keluarga terasa sangat hangat. Mingyu senang dijamu dengan baik oleh keluarga Jeon, terutama Wonwoo yang terlihat perhatian memberikan potongan buah pada kedua orang tua dan Mingyu pastinya.

"Tapi... kalau boleh, apa Wonwoo bisa saya ajak pergi bersama?"

"Kenapa?"

"Awalnya Wonwoo diam-diam menjadi asisten saya dan kini saya ingin mengajak ia untuk kerja sama. Agar kami bisa sering bertemu juga tentunya." Usul Mingyu dengan tersenyum malu-malu, Wonwoo sendiri sudah tersipu malu dibuatnya.

"Kerja sama dalam hal apa?" Giliran ibunya Wonwoo yang bertanya.

"Hmm begini, bidang usaha yang dipimpin oleh Jisoo noona adalah kosmetik. Kami punya brand kosmetik sendiri, dan saya melihat kualitas buah disini bagus. Tiba-tiba saya berpikir untuk membuat kosmetik untuk kalangan remaja dengan aroma buah, dan bunga juga." Mingyu menjelaskan dengan semangat, tentang isi pemikirannya pada kedua orang tua Wonwoo.

Wonwoo sendiri hanya mengangguk mengerti, Mingyu berkembang dengan cepat. Pada dasarnya ia sangat pintar dan kreatif, hanya saja dulu ia sempat bermalas-malasan.

Ayah Jeon tertawa senang dan memuji ide Mingyu. Sang ibu juga terlihat puas saat berbincang dengan Mingyu. Melihat putri semata wayangnya selalu tersenyum adalah kebahagiaan sendiri.

"Orang tua kamu sangat baik." Ucap Mingyu saat mereka berjalan berdua sekedar mencari angin setelah memperkenalkan diri lebih lanjut pada kedua orang tua Wonwoo.

Wonwoo hanya tersipu malu, tangannya terus memeluk lengan Mingyu seolah tidak ingin berpisah. Mingyu hanya tersenyum melihat Wonwoo yang sangat manja dan menggemaskan.

"Bagaimana dengan permintaan aku?" Mingyu melirik Wonwoo yang nyaman bersandar pada lengannya. Duduk berdua di bangku taman kediaman Jeon.

"Apa? Iya aku ikut kamu pulang, ayah juga sudah beri izin."

"Bukan yang itu cantik..."

"Lalu apa?" Wonwoo memiringkan kepalanya saat menatap Mingyu yang terus tersenyum. Kedua tangan Mingyu balas memeluk tubuh Wonwoo.

"Poin nomor 10 itu, dibatalkan oke...." Mingyu menatap dengan intens membuat Wonwoo langsung terdiam dan wajahnya bersemu merah. Ingin menghindar pun tidak bisa karena Mingyu menguncinya dengan rapat.

"Pppffftt... kamu semakin menggemaskan." Mingyu mengecup lembut bibir Wonwoo.

"Ah.... lepas... aku tidak bisa bernafas...."

"Aku beri nafas buatan..." gerak cepat Mingyu lakukan dengan mendaratkan bibirnya dan melumat lembut bibir Wonwoo.

Wonwoo hanya terdiam tanpa menolak, semakin terbawa suasana karena keadaan halaman rumahnya sudah sepi dan sudah larut malam. Mingyu melepas ciumannya, kembali menatap Wonwoo yang hanya tersipu malu dan langsung bersembunyi pada dada bidangnya.

Personal Assistant ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang