"Hyung! Kamu gila! Bagaimana bisa kamu pekerjakan seorang robot untukku!" Mingyu mengomel pada sang kakak via telepon.
Pagi ini ia berdebat sengit dengan Wonwoo saat ia akan pergi keluar. Wonwoo memberinya 2 pilihan : "Anda keluar rumah untuk pergi ke kantor atau anda keluar rumah untuk bersenang-senang dengan teman-teman anda tapi dengan syarat tidak usah kembali ke rumah. Dan, semua kartu anda akan di blokir oleh kakak anda."
Mingyu semakin stress rasanya berhadapan dengan Wonwoo, bahkan seluruh pelayan di rumahnya tampak patuh dengan perintah yang Wonwoo beri, dengan alasan sesuai perintah Seungcheol.
"Mingyu-ya, aku ada bisnis dan akan bepergian selama beberapa hari. Jangan bersikap kasar pada Wonwoo, ikuti saja perintahnya. Memang aku yang suruh. Sudah ya..."
Flip
"Hyung! Tunggu!" Mingyu mencoba menelpon kembali namun ponsel Seungcheol langsung tidak aktif. Ia kesal langsung menekan pedal gas dengan kecepatan yang semakin meningkat.
Ia mengambil keputusan pergi dari rumah walau Wonwoo mengancam untuk melarang ia kembali ke rumah.
"Tidak boleh pulang? Enak saja! Itu rumahku! Berani benar dia!"
Mingyu melajukan mobilnya ke arah rumah sahabatnya, Seokmin. Merasa sudah terbiasa saat pelayan rumah membuka pintu, Mingyu langsung menuju kamar Seokmin.
"Seok!"
Seokmin masih dalam mimpinya, ia sama seperti Mingyu yang terbiasa bangun siang. Bedanya pagi ini Mingyu bisa bangun pagi karena gangguan dari Wonwoo. Maka pagi ini ia mengganggu tidur Seokmin agar sahabatnya itu ikut merasakan apa yang ia rasa.
"Seok! Bangun!" Mingyu gemas dengan memukul paha montok pemuda tampan yang masih nyaman tiduran di kasur empuknya.
Menggeliat merasa terusik, Seokmin membuka matanya. "Ah Gyu.... jam berapa ini?"
"Jam 10." Jawab Mingyu dan ia langsung duduk dengan nyaman di sofa yang berada di dalam kamar Seokmin.
"Ada apa?" Seokmin masih mengantuk namun tetap menanggapi kehadiran Mingyu.
"Aku diusir dari rumah. Semua kartu kredit sudah di blokir. Semuanya karena robot itu!" Mingyu kembali kesal mengingat kehadiran Wonwoo di rumahnya.
"Apa? Diusir? Blokir? Robot? Maksudnya apa?" Mata Seokmin berubah menjadi segar dan langsung tertarik dengan masalah yang sedang menimpa Mingyu.
"Iya, aku pikir itu hanya gertakan dari robot itu saja dan ternyata....." Mingyu cerita dari awal saat ia bangun tidur hingga ia telah sampai di rumah sahabatnya.
Awalnya Mingyu hanya menganggap bercanda, ia mencoba mampir di coffee shop. Namun saat akan membayar, semua kartunya tidak dapat digunakan. Uang cash yang Mingyu miliki juga tidak banyak.
Seokmin hanya terdiam, beberapa kali ia mengedipkan matanya. "Kamu bukan diusir tapi memang kamu yang memilih untuk pergi."
"Tapi ini sudah gila Seok! Bahkan Seungcheol hyung belum bisa aku hubungi!"
"Sudah kamu coba telepon Jeonghan noona?"
"Sama saja! Suami-istri itu seperti sudah bersekongkol!"
"Kamu sudah kembali ke rumah?"
"Sudah! Dan mereka tidak ada satupun yang mau membuka pintu gerbang!"
Keduanya terdiam mencoba mencari solusi agar Mingyu bisa kembali ke rumah dan mendapat fasilitas yang menjadi haknya.
"Kita lapor polisi!" Seokmin memberi saran dengan semangat, ia langsung turun dari ranjangnya dan langsung menuju kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Personal Assistant ✔
FanfictionJeon Wonwoo terlalu mencintai untuk pemuda bernama Kim Mingyu. Ia rela bepergian jauh dan melepas pekerjaannya hanya untuk mendekati Mingyu dan memaksa masuk ke dalam ruang lingkup pribadi Mingyu, yang bahkan tidak mengenal Wonwoo (?) Hanya ingin le...