🍓Lima🍓

2.4K 345 188
                                    

"Selamat pagi Tuan Muda Kim." Wonwoo menyapa di pagi hari, sesuai kesepakatan maka hari ini Mingyu akan pergi bekerja.

Mingyu hanya menatap malas langit-langit kamarnya.

Wonwoo sudah hadir membangunkan Mingyu, datang bersama kedua pelayan yang sudah menyiapkan pakaian yang akan Mingyu kenakan sesuai pilihan Wonwoo.

Tak ada penolakan, Mingyu mulai mengikuti permintaan dari Wonwoo. Ikuti alurnya, saat lengah maka ia akan segera mendepak Wonwoo dari rumahnya.

Mingyu tersenyum sinis membayangkan kejadian Wonwoo keluar dari rumahnya. Ia tidak sabar kapan hal itu akan terjadi.

Dengan sekali gerakan tangan Mingyu menyuruh Wonwoo dan kedua pelayannya keluar, dan ia mulai bersiap.

Mingyu mematut dirinya dari cermin besar di ruang pakaian kamarnya. Dia bangga akan dirinya sendiri, tubuh tinggi dan proporsional ditambah dengan wajahnya yang tampan semakin membuat ia sangat percaya diri.

"Lumayan." Mingyu sedikit memuji pilihan pakaian yang Wonwoo siapkan, semuanya tampak serasi dan pas saat Mingyu yang pakai.

Berjalan menyusuri anak tangga menuju lantai bawah, Mingyu berjalan menuju ruang makan. Sesuai jadwal ia harus sarapan sebelum pergi ke kantor.

Wonwoo sudah berdiri dekat meja makan, siap melayani Mingyu untuk sarapan, kegiatan yang jarang Mingyu lakukan karena ia sering bangun siang.

Mingyu hanya cukup duduk manis dan Wonwoo terlihat sibuk mengatur susunan menu yang akan di makan oleh Mingyu.

"Pagi ini kita langsung menuju kantor cabang. Tugas anda dimulai dari sana, tidak banyak jadwal karena ini hari pertama anda jadi anda harus banyak belajar dari dasar terlebih dahulu." Wonwoo membacakan jadwal untuk Mingyu yang sudah ia susun dari ponsel tabletnya.

Mingyu hanya terdiam, sesuai rencana "ikuti alur, saat lengah maka tendang keluar."

"Ada yang mau ditanyakan Tuan?"

"Tidak." Jawab Mingyu malas melihat Wonwoo.

"Baik, kalau begitu. Selamat menikmati sarapannya." Wonwoo berangsur mundur menuju meja counter dapur dan makan sarapannya disana, walau hanya setangkup roti dan segelas susu tapi cukup untuk mengisi tenaga untuk memulai aktivitasnya bersama Mingyu.

Mingyu hanya melirik sekilas dan kembali menghabiskan sarapannya. Entah mengapa sarapan yang ia makan terasa enak, menunya terlihat beda dari sarapan umumnya.

"Yak! Keluar!" Mingyu berteriak kesal karena Wonwoo sudah duduk nyaman di bangku penumpang. Keduanya kembali berdebat.

"Tapi...."

"Keluar! Kamu yang mengemudi!"

"Tapi..."

"Siapa bosnya?" Mingyu menatap tajam pada Wonwoo.

"Anda Tuan...."

"Cepat!" Mingyu menarik paksa Wonwoo agar keluar dari mobilnya dan Wonwoo terpaksa menurut untuk duduk di belakang kemudi.

Bbbrrmmmm bbbrrrmmmm ciit...ccitt...

"Yak! Yang benar! Itu gas! Seharusnya kamu injak rem!" Mingyu mengomel saat mobil yang dikendarai keluar rumah.

Bbbrrrmmm....

"Astaga! Kaki kamu salah injak! Hmmmpphh..."

"Oh, salah ya?"

"Hoooekkk hoooekkk...."

"Ah... saya mengerti."

"Hmmmmpphhh...." Mingyu terus menepuk dadanya.

Personal Assistant ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang