🍓Delapan Belas🍓

2.3K 315 223
                                    

Mingyu, Wonwoo dan Jisoo rapat bersama membahas produk kosmetik sesuai usulan Mingyu pada orang tua Wonwoo.

"Aku tak menyangka akan bekerja sama dalam hal ini." Ucap Jisoo.

"Mingyu yang usul, aku sendiri juga terkejut."

"Kalau tidak seperti itu, aku harus mencari cara agar bisa bertemu denganmu, dan aku ingin menunjukan diri kalau aku juga bisa, aku dapat diandalkan." Jawab Mingyu sedikit angkuh.

Wonwoo dan Jisoo hanya terkekeh geli.

"Won, kamu benar resign? Sudah dapat pesangon?" Ledek Jisoo.

"Ah itu.... Mingyu tidak memberi gaji padaku eonnie...." ucap Wonwoo memelas.

"Benarkah? Jahat sekali kamu Gyu! Pimpinan seperti apa kamu?" Jisoo akting mengomel.

"Hei... bukankah kamu digaji oleh Seungcheol hyung?" Mingyu tidak terima dibilang jahat. Wonwoo hanya tertawa geli begitu juga dengan Jisoo, menggoda Mingyu sudah menjadi kebiasaannya.

Jisoo sudah tahu yang sebenarnya, walau awalnya Wonwoo yang menawarkan diri bahkan tidak mempermasalahkan gaji, Seungcheol tetap mentransfer sejumlah uang sebagai tanda jasa sudah membantu. Alasannya untuk angpau kalau mereka menikah nanti.

"Ah, kita masih menunggu 1 orang lagi." Ucap Jisoo.

"Siapa?" Mingyu dan Wonwoo kompak bertanya, Jisoo hanya tersenyum.

"Dia mengajukan diri untuk menjadi investor proyek ini."

"Whoah, noona! Kamu memang terbaik! Tapi, kita tidak ada kesulitan dana bukan?"

"Aku sudah mengatakan, dia yang mengajukan diri. Aku sudah menolak, tapi dia memaksa." Balas Jisoo cepat.

"Hmm, aku mencium suatu aroma permodusan disini." Ucap Wonwoo, Mingyu hanya melirik belum paham. Jisoo tertawa malu tanpa menjawab.

"Halo semua... maaf terlambat!"

"HAHAHAHAHAHA!!" Mingyu tertawa puas saat yang ditunggu telah datang. Seokmin hanya tersenyum malu dan langsung mendekati meja lalu duduk di sebelah Jisoo.

"Tebakanku benar adanya." Ucap Wonwoo puas, Mingyu tak berhenti menertawakan Seokmin kalau bukan Wonwoo yang menyuruhnya untuk diam.

"Kita mulai saja." Ucap Jisoo memulai rapat. Di mulai dari Wonwoo mempresentasikan produk dilanjutkan Jisoo membahas strategi pemasaran.

Mingyu memandang takjub apa yang Wonwoo lakukan sesuai kemampuannya, Wonwoo terlihat sempurna. Selain cantik, ia juga pintar dalam bisnis. Tak heran selama Wonwoo menjadi asisten Mingyu, ia sering mentransfer ilmunya pada Mingyu dengan memberikan pelajaran kecil dalam memberikan solusi.

Sementara Seokmin hanya terdiam melihat 2 wanita cantik saling beragumen, terkadang Mingyu juga ikut memberikan pendapatnya.

"Bagaimana? Apa pendapatmu sebagai investor?" Tanya Mingyu karena sedari tadi Seokmin tidak bicara.

"Intinya ayahku sudah setuju, melihatku berpakaian seperti ini saja, ia sudah senang." Seokmin bangga memakai stelan jasnya.

Jisoo dan Wonwoo hanya tersenyum geli mendengarnya.

"Seok?" Mingyu menahan tawanya lagi.

"Apalagi saat aku mengatakan akan bekerja sama denganmu Gyu! Ayahku sangat senang!"

"Seok, ini bukan untuk main-main."

"Aku tahu Gyu, maka dari itu. Aku ingin belajar dengannya." Seokmin langsung mengarah ke Jisoo.

Personal Assistant ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang