🍓Sembilan🍓

2.4K 360 291
                                    

Hingga akhirnya saat Wonwoo beranjak dewasa dan umurnya siap untuk menikah, Wonwoo pergi dari rumahnya kembali ke Korea hanya demi ingin bertemu dengan Mingyu.

Ia tidak mau dijodohkan dengan Jun, anak pengusaha dari China. Jun sendiri sudah memiliki kekasih, namun ia tidak bisa melepas kekasihnya Xu Minghao walau hubungannya tidak direstui oleh kedua orang tuanya.

Jun membuat kesepakatan dengan Wonwoo.

"Kita menikah, setelah aku mendapat hak waris maka kita bisa bercerai." Ucap Jun.

"Pernikahan macam apa itu?"

"Jeon Wonwoo, kamu memang cantik. Tapi aku tetap setia pada kekasihku, lagipula dengan cara kamu menikah maka kamu sebagai pewaris tunggal akan mendapatkan semuanya."

"Yak! Aku tidak serendah itu demi harta mengorbankan pernikahan!"

"Jadi, kamu mau aku madu? Aku akan tetap membawa Minghao."

"Kamu gila! Kamu menyiksa orang tua kamu! Bagaimana saudara kamu yang lain? Apa mereka sudah menerima keberadaan Minghao?"

"Itu urusanku. Kamu bebas setelah kita cerai! Aku juga tidak akan mengambil harta kamu."

Wonwoo menggeram gemas memandang wajah Jun di depannya.

"Bagaimana? Deal?"

"Aku akan cari caraku sendiri untuk mendapatkan kebahagiaan!"

"Terserah kamu saja Wonwoo! Pria manapun akan menjadi beringas kalau melihat latar belakangmu. Jangan sampai kamu dimanfaatkan oleh pria sembarangan dan kekayaan kamu habis dengan sia-sia. Hanya aku yang tidak akan mengusik, itu sebabnya kita buat perjanjian."

"Jangan lupa! Kamu juga memanfaatkan aku bodoh!"

Wonwoo malas menanggapi lagi dan lebih memilih pergi meninggalkan Jun sendiri. Wonwoo mulai mencari tahu keberadaan Mingyu. Ia masih terus mengingat ucapan peramal pengemis itu.

"Aku akan menikah dengan orang yang aku cintai, tapi aku ingin orang itu mencintai aku dengan tulus tanpa melihat aku berasal darimana." Janji Wonwoo pada dirinya, maka ia putuskan mencari Jihoon sahabatnya dan mengutarakan maksud serta tujuannya.

Flashback off

🍓🍓🍓

Wonwoo masuk ke dalam kamar Mingyu karena ia sudah menekan bell cukup lama namun pintu tak kunjung dibuka, ditelepon pun tidak aktif. Wonwoo mencoba menelepon melalui telepon kamar juga tidak diangkat.

Ia langsung meminta kunci cadangan dari pegawai hotel. Aroma alkohol tercium menyengat di penjuru ruangan. Kaleng minuman dan sampah bekas camilan berserakan semakin membuat kotor kamar yang Mingyu tempati.

Wonwoo mencari Mingyu yang masih tidur dengan nyaman seorang diri. Ia bernafas lega, walau sempat berpikir kalau Mingyu sedang berbuat 'sesuatu'.

"Dia sendiri? Kemana May?" Wonwoo bergumam dan mencoba membangunkan Mingyu dengan menepuk pelan lengan Mingyu.

Merasa terganggu, Mingyu membuka kedua matanya dan menatap Wonwoo cukup lama.

"Sebaiknya anda bangun, mau sarapan di kamar atau di restoran?"

Mingyu hanya terdiam dengan terus menatap Wonwoo.

"Aku mandi dulu." Ucap Mingyu dan langsung bangun menuju kamar mandi. Wonwoo mulai membereskan kekacauan di kamar Mingyu. Ia masih menunggu hingga Mingyu selesai mandi dengan menyiapkan pakaian Mingyu dan merapihkan berkas-berkas yang berceceran.

Srreettt...

Mingyu mengacungkan dasinya tepat mengenai pipi mulus Wonwoo. Sontak wanita cantik itu cukup terkejut dan langsung menoleh pada Mingyu.

Personal Assistant ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang