"Bagaimana perasaan kamu Gyu?"
Ditanya hal seperti itu membuat Mingyu tersipu malu, Seokmin tertawa senang melihat ekspresi dari seorang Kim Mingyu.
Mingyu hanya mengangguk, wajahnya masih tegang karena sebentar lagi ia akan mengucap janji suci bersama Wonwoo.
"Sulit untuk diungkapkan, aku tak tahu harus apa lagi. Aku sendiri masih sangat malu kalau ingat yang lalu. Aku tak menyangka kalau Wonwoo bisa berbuat senekat itu meminta tolong padaku, dengan caranya menyamar dan ya.... kamu tahu apa yang terjadi." Ucapnya dengan rasa penyesalan namun terkesan geli mengingat sikap dia saat bertemu dengan Wonwoo lagi setelah beranjak dewasa.
"Kamu sungguh beruntung Gyu, dia sungguh wanita yang kuat bisa menghadapi kamu."
"Iya, kalau aku tak bertemu dia mungkin aku masih sibuk dengan dunia sendiri. Terima kasih sudah mau datang."
"Apa sih Gyu! Aku tentu sangat senang bisa kesini, sekaligus jalan-jalan! Setelah dari sini, aku mau pergi ke California."
"Mau bertemu siapa disana? Ada pekerjaan?"
"Ya kencan pastinya! Aku mau pergi bermain dengan Jisoo disana. Ke Disneyland." Ucap Seokmin bangga.
"Wah!" Mingyu terkejut dan langsung tertawa senang, ia ikut bahagia kalau sahabatnya bisa dekat dengan orang yang ia cintai.
Mingyu mulai rileks setelah bercanda dengan Seokmin, sementara di ruang pengantin wanita Wonwoo tak kalah tegang.
Jisoo terus tersenyum saat menatap Wonwoo, sahabat yang sudah ia anggap sebagai adik sejak masa sekolah kini menjadi kenyataan, sebentar lagi akan menjadi adik ipar.
"Tegang?" Tanya Jeonghan dan Wonwoo hanya mengangguk.
"Akhirnya kita akan menjadi keluarga yang sebenarnya." Ucap Jisoo senang dengan terus menggenggam tangan Wonwoo.
Wonwoo merasa bahagia, apa yang diimpikan menjadi kenyataan, bisa bersama Mingyu.
"Apa make up ini masih bagus? Luntur tidak hmm?"
"Sepertinya aku berkeringat, tissu mana?"
"Wonwoo! Kamu sudah cantik! Make up kamu tidak apa-apa!" Ucap Jisoo gemas diiringi tawa. Jeonghan ikut tertawa geli melihat Wonwoo yang grogi.
🍓🍓🍓
Mingyu sudah berdiri dengan gagah menunggu Wonwoo sang pengantin wanita masuk ke dalam aula. Pintu besar itu terbuka lebar, Mingyu mengulas senyum bahagia melihat Wonwoo datang bersama ayahnya.
Flashback on :
"Gyu, rencana kamu akan tinggal dimana nanti? Aku tak masalah kalau harus keluar dari rumah kakek." Seungcheol mengajak bicara sebelum hari besar Mingyu tiba.
"Hyung yang jaga rumah kakek juga tidak apa. Wonwoo agak kurang nyaman dengan para pelayan, biar kami tinggal di rumah peninggalan orang tuaku."
"Kamu sudah yakin? Kakek sudah mewariskan rumah itu padamu karena kamu bungsu."
"Tidak apa, aku sudah bicarakan dengan Wonwoo. Aku hanya takut Wonwoo merasa tidak nyaman saja."
"Ya sudah kalau begitu. Tapi pintu rumah kakek terbuka lebar untuk kalian, itu rumah kita bersama."
"Iya hyung, aku lebih percaya padamu untuk menjaga rumah itu. Banyak kenangan kita disana."
Seungcheol tersenyum dan mengangguk mengerti.
"Oh iya Gyu, aku sempat ke kantor notaris dan aku terkejut saat diberitahu ada surat wasiat kakek yang lain. Kakek berpesan kalau cari pasangan hidup dari keturunan teman lamanya. Dan kamu tahu? Nama keluarga Jeon itu di urutan pertama dalam list kamu." Seungcheol memberikan surat pada Mingyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Personal Assistant ✔
FanfictionJeon Wonwoo terlalu mencintai untuk pemuda bernama Kim Mingyu. Ia rela bepergian jauh dan melepas pekerjaannya hanya untuk mendekati Mingyu dan memaksa masuk ke dalam ruang lingkup pribadi Mingyu, yang bahkan tidak mengenal Wonwoo (?) Hanya ingin le...