🍓Dua Puluh Empat🍓

2.8K 299 279
                                    

Sinar mentari memasuki celah jendela kamar, membuat Wonwoo terpaksa membuka kedua matanya. Sayup-sayup terdengar suara orang berbicara di luar kamar disertai suara lainnya.

"Jam berapa ini?" Wonwoo mencari ponselnya dengan susah payah. Bergerak pun dirasa sulit oleh wanita cantik itu.

"Tulangku remuk rasanya hiks..." Wonwoo masih berusaha meraih sebuah benda, ponsel milik Mingyu yang tergeletak.

"Pagi sayang....!!!" Sapa Mingyu dengan semangat saat membuka pintu kamar, membuat Wonwoo terkejut dan menjatuhkan ponsel milik suaminya.

"Kamu cari apa?" Tanya Mingyu selidik karena melihat Wonwoo memeriksa ponselnya. Pria tampan itu langsung duduk di tepian ranjang.

"Aku hanya ingin melihat jam, sudah jam berapa ini?"

"Sudah jam setengah sembilan, kenapa?"

"Oh... sudah siang ya.... Kamu lihat ponselku?"

"Ini, semalam terjatuh di bawah sofa." Jawab Mingyu sambil tersenyum, mengeluarkan ponsel dari saku bathrobe yang ia pakai.

"Oh..." Wonwoo menutup wajahnya merasa malu mengingat kejadian semalam.

"Kamu lapar? Aku sudah pesan sarapan." Mingyu menggesekkan hidungnya ke pipi sang istri membuat Wonwoo merasa geli.

"Aku cuci muka dulu..." Wonwoo beralasan dengan mendorong wajah Mingyu, ia cemas akan berlangsung ronde berikutnya sementara ia butuh mengisi energi.

"Oke, silahkan!"

Wonwoo hanya tertawa geli membuat Mingyu merasa bingung. "Kenapa?"

"Rasanya aku tidak bisa bangun..."

"Oh... mau aku gendong?"

Keduanya tertawa bersama di pagi hari. Hari pertama mereka bisa hidup bersama setelah mengucap janji suci. Mingyu dengan sabar menuntun istrinya menuju kamar mandi, melakukan peregangan ringan, sedikit membantu Wonwoo mulai bergerak seperti biasa.

Duduk bersama di meja makan dengan berbagai hidangan sarapan yang telah Mingyu pesan, keduanya sangat menikmati sarapan bersama.

"Kamu tahu? Rasanya aku habis dihisap oleh Vampir semalaman." Ucap Wonwoo disela memotong rotinya. Ia menunjukkan beberapa tanda di tubuhnya dengan melorotkan bathrobe.

"Oh ya? Pasti Vampirnya tampan." Balas Mingyu dengan terus memandang lawan bicaranya, si cantik yang terlihat seksi dengan rambutnya digelung ke atas menghasilkan leher jenjang terlihat sempurna.

Wonwoo tertawa dan mengangguk. "It's not good to me..."

"Kenapa?"

"Membuatku ketagihan karenanya..." bisiknya dan keduanya kembali tertawa bahagia. Wonwoo mengambil potongan rotinya, berjalan mendekati sang suami. Kaki jenjangnya melangkah santai melewati kedua paha sang pria.

Duduk dengan nyaman dan menghabiskan potongan roti itu. Mingyu hanya tersenyum menikmati pemandangan indah yang tersaji di depannya.

"Sarapanmu disini Tuan Kim."

"Aku akan segera menyantapnya..." balasnya dengan lirikan nakal.

*kita tinggalkan mereka... lanjut ke plot berikutnya (dipercepat).*

🍓🍓🍓

"Pagi...." sapa gadis berpipi chubby itu riang, ia langsung menaruh tas di mejanya. Pagi ini belum banyak karyawan yang datang, masih ada waktu sekitar 30 menit dari jam masuk kantor yang bisa ia pergunakan untuk sarapan.

Personal Assistant ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang