🍓Dua Puluh🍓

2.4K 311 204
                                    

Mingyu merasa sangat lelah rasanya, ia melirik jam sudah pukul 02.40 dini hari. Dengan langkah lemas ia keluar ruangannya seorang diri. Vernon, sekretarisnya sudah pamit pulang 30 menit yang lalu.

Mingyu hanya terdiam saat sudah masuk ke dalam mobilnya, sepi dan sendiri dalam tempat parkir basement. Tenaga dan pikirannya sangat lelah, setelah mengobrol berbagai hal bersama kedua kakaknya, ia mendapat masalah pekerjaan dari Vernon yang memberitahunya. Yang membuat ia kerja lembur untuk menyelesaikan.

Mingyu hanya menarik nafasnya dengan berat, ia mulai melajukan mobilnya keluar dari gedung. Tak sampai 15 menit, ia sudah sampai dan langsung parkir. Langkahnya berjalan lambat, ia sudah sangat lelah.

Menekan angka kombinasi yang telah ia hafal, ia masuk ke dalam apartemen Wonwoo. Ia terlalu lelah untuk pulang ke rumah, maka ia putuskan untuk istirahat di apartemen Wonwoo yang jaraknya dekat dengan kantornya.

Sang pemilik masih terlelap dengan cantik di ranjangnya yang berukuran King. Mingyu berjalan perlahan, tanpa ingin mengusiknya ia hanya mencium kening wanitanya.

Dengan berat, Wonwoo membuka kedua matanya dan sangat terkejut Mingyu telah duduk di tepian ranjangnya.

"Maaf aku mengganggu tidurmu."

Wonwoo buru-buru menyalakan lampu tidurnya dan melihat wajah lelah Mingyu.

"Ada apa? Jam berapa ini?"

"Sudah hampir pagi, aku hanya merindukanmu. Ada yang mengatakan kalau mau melihat kecantikan seorang wanita maka hal yang harus kamu lihat adalah saat ia bangun tidur."

Wonwoo hanya terdiam dan mengerutkan keningnya. "Lalu?"

"Kamu benar cantik, sangat cantik. Aku sudah membuktikannya sendiri."

"Kamu ada masalah?" Wonwoo sangat panik.

"Sudah kukatakan, aku hanya merindukanmu. Aku... ingin menumpang istirahat, ranjangmu cukup untuk 2 orang." Mingyu melirik sisi kosong ranjang Wonwoo.

"Ceritakan, ada apa. Apa masalahnya benar-benar serius? Ada yang bisa aku bantu?" Wonwoo semakin cemas, Mingyu langsung memeluknya dengan erat.

"Apa kamu akan terus bersamaku? Bahkan saat aku berada di titik terendah?"

"Kamu kenapa? Maksudnya bagaimana? Ceritakan semuanya padaku."

Mingyu semakin mengeratkan pelukan dan menghirup aroma tubuh Wonwoo dengan dalam yang membuat ia merasa sangat nyaman.

"Tolong jawab saja, apakah kamu akan tetap bersamaku? Selamanya? Apakah kamu akan tetap memilih aku walau aku bukan berasal dari keluarga terpandang?"

"Gyu...."

"Kamu akan tetap bersama aku bukan? Karena aku Kim Mingyu bukan yang lain... walau aku bukan lagi seorang eksekutif muda yang bisa dibanggakan."

"Oh sayang... ada apa sebenarnya? Apa masalahnya sangat rumit? Apa yang terjadi?" Wonwoo berusaha melepas pelukan dan menatap wajah Mingyu yang terlihat sangat lelah.

"Kamu yang membuat aku seperti ini... saat kita belum bertemu kembali aku adalah orang yang malas mengurus perusahaan..." ucap Mingyu sedih.

Personal Assistant ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang