Terima kasih yang sudah vote sebelumnya🤗😚
Awas panas dingin😏❄🌬
➖➖➖
Entah instruksi darimana Taeyong merasa jantungnya deg-degan ketika Jaehyun mendekatinya. Wajahnya semakin dekat ke wajah Taeyong sampai akhirnya dia dapat merasakan hembusan nafas dari mulutnya, hingga Taeyong mendapat lumatan dari bibir ranumnya.
Ia mulai memejamkan matanya daripada tidak kuat harus menatap Jaehyun yang sama sekali tidak berjarak dengannya. Ia menelan salivanya saat Jaehyun melumat bibir atasnya dengan lembut beberapa kali.
Taeyong membuka mulutnya karena ia merasa oksigen diparu-parunya minim. Ditambah jantungnya berdetak seratus kali lebih cepat bahkan kalah cepatnya saat ia latihan estafet disekolahnya. Namun celah mulutnya malah dimanfaatkan Jaehyun untuk memasukkan lidahnya. Menggelitik langit-langit mulutnya, pipi bagian dalamnya, dan melakukan ‘pergulatan intim’ dengan lidah milik Taeyong.
“ Anghhh... “
Ciuman itu berlangsung beberapa menit. Taeyong hanya bisa melenguh untuk melampiaskan apa yang dirasakannya saat ini. Sesekali ia menelan salivanya yang terkirim dari mulut Jaehyun.
Jaehyun menyudahi ciumannya. Perlahan ia menjauh dari wajah Taeyong dan membuka matanya. Taeyong menelan dalam salivanya sekali lagi tanpa berani melihat Jaehyun. Sungguh, ia merasa kalau pipinya sangat panas dan mungkin memerah.
“ Jangan beritahu siapapun, cukup hanya kita berdua. Arraji? “
Taeyong mengangguk dengan ragu dengan wajah yang masih tertunduk malu. Jaehyun tersenyum sambil menyentuh puncak kepala Taeyong dan sedikit mengacak pelan surainya.***
Taeyong sedang sendirian dikamarnya Jaehyun sambil terus memegang kedua pipinya dan menggigit bibirnya. Itu adalah hal terindah yang pernah dirasakannya. Lebih menyenangkan dibanding saat dia mendapat nilai A+ waktu ujian tanpa menyontek.
Dia bahkan sudah memutuskan untuk tidak menggosok giginya beberapa hari karna ia masih ingin merasakan saliva Jaehyun yang menempel di bibirnya.
Taeyong, yang duduk diranjang Jaehyun itu terus-terusan tersenyum dan mengulum bibirnya ke dalam. Ia masih merasa jantungnya belum berdetak normal jika ia meletakkan tangannya di dadanya.
Ia mengambil ponselnya hendak memberitahu Haechan. Tapi, ia teringat ucapan Jaehyun. Sebenarnya ia tidak mengerti mengapa Jaehyun berkata begitu padanya. Lagipula Haechan kan bukan orang lain, mereka keluarga. Pasti itu sebuah pengecualian.
Cklek.
Pintu terbuka. Jaehyun menghampiri Taeyong yang sedang bermain ponsel sambil tersenyum.
“ Sudah ku bilang jangan beritahu siapa-siapa. Nanti kau dalam bahaya. Aku sedang melindungimu baby,” ujar Jaehyun seraya mengambil ponsel Taeyong dari tangannya dengan cara halus.
Taeyong mendongakkan kepalanya pada Jaehyun yang berdiri didepannya. “ Baby? “
“ A.. maksudku.. Taeyong-sshi.. “
“ Apa sifatku seperti bayi..? “, Taeyong menatap Jaehyun dengan puppy eyes dan menggembungkan pipinya. Ia lalu memalingkan pandangannya.
“ Aniyo. Aku hanya terbawa salah satu lirik laguku,” jawab Jaehyun yang kemudian duduk disamping Taeyong. “ Jika fans ku yang lain tahu kau sedang bersamaku mereka akan membunuhmu. Kau tidak akan bisa pulang dengan selamat. Kau masih menyayangi nyawamu bukan? “
Taeyong tidak berkata apapun dan hanya mencoba menyerna setiap kalimat Jaehyun.
“ Aku memberimu dua pilihan. Jika kau masih ingin disini aku yang akan pegang ponselmu, jika kau ingin memegang ponselmu sendiri maka kau harus melepaskan kartunya,”
“ Aku.. pilih yang pertama saja,”
“ Baiklah,” Jaehyun menyimpan ponsel Taeyong di laci nakasnya. Ia hendak beranjak sebelum Taeyong menahannya dengan memegang lengannya.
“ Jaehyun-sshi.. kau akan tidur diluar lagi? “, tanya Taeyong dan Jaehyun mengangguk. “ Kau bisa sakit jika terus-terusan tidur diluar dan itu gara-gara aku. Seorang artis harus menjaga kesehatannya kan? “
“ Kantong tidurku cukup tebal dan aku nyaman-nyaman saja,”
“ Bagaimana jika aku saja yang tidur diluar? Rumah ini kan milikmu,”
“ Aku tidak mau ada berita tentang fans yang masuk rumah sakit gara-gara idolanya menganiayanya. Sudah nikmati saja ranjangku! “
“ Menganiaya? “, Taeyong beranjak mengikuti Jaehyun yang berjalan meninggalkan kamarnya.
“ Kenapa mengikutiku? “
“ Kalau kau tidur diluar aku juga akan tidur diluar. Ini sangat tidak adil! “
“ Tidak adil apanya? “
Taeyong menghela nafasnya. “ Kau pemilik rumah ini jadi harusnya kau yang tidur dikamarmu sendiri. Lagipula ranjang itu terlalu besar untukku. Dirumah saja aku selalu minta adikku untuk menemaniku. Jaehyun-sshi, aku tidak pernah tidur sendirian! Aku takut kalau saat aku tidur nyenyak yang tidur disampingku itu adalah hantu! “
Jaehyun menatap Taeyong dengan raut wajah yang menunjukkan bahwa dia memang benar-benar takut.
Jaehyun membuka kembali pintu kamarnya dan masuk ke dalam. Ia membentang kantong tidurnya dilantai disebelah ranjangnya. Tapi Taeyong malah menarik kantong tidur Jaehyun dan menggulungnya kembali.
“ Tidak ada bedanya kau tidur diluar dengan dikamar kalau kau tetap berbaring dilantai,”
“ Astaga.. Bilang saja kalau kau ingin tidur disebelahku,”
Taeyong mengembangkan senyum dan mengangguk. Jaehyun akhirnya naik ke ranjangnya dan menyandarkan diri ke kepala ranjangnya.
“ Mm.. Jaehyun-sshi.. apa aku boleh minta ponselku? Aku sudah terbiasa mendengar lagumu sebelum tidur,”
Jaehyun beranjak dan mengeluarkan koleksi albumnya yang ia simpan. “ Ini. Kau tinggal pilih dan putar saja,”
Taeyong membuka mulutnya tak percaya. “ Wah.. kau membeli albummu sendiri? “
“ Aku juga suka mendengarkan laguku sendiri sebelum tidur,”
“ Kita sama,”
“ Apa koleksi albumku yang kau simpan juga sebanyak ini? “
“ Engmm.. iya. Tapi aku belum membeli yang terbaru. Soalnya album itu sangat laris ditoko kaset dekat rumahku. Jadi aku belum sempat mencarinya ke toko kaset yang lain,”
“ Kalau begitu ambillah. Ini untukmu,” Jaehyun memberikan album terbarunya pada Taeyong.
“ Benarkah? “
Jaehyun mengangguk dan Taeyong tersenyum sumringah dua kali lebih lebar dari sebelumnya. “ Wah.. kau baik sekali. Aku tidak tahu kalau kau sebaik ini,”
“ Memangnya.. kau mengira aku seperti apa? “
“ Hah? “, Taeyong menatap Jaehyun yang baru saja bertanya padanya. Ia berfikir karena ia sama sekali belum menyiapkan jawaban untuk menjawab pertanyaan Jaehyun ini. “ Emm.. saat diatas panggung ku pikir kau orang yang sangat misterius. Yang tidak akan berbicara untuk hal yang tidak penting selain pekerjaanmu. Hehe.. tapi itu tidak benar,”
“ Aku tidak sedingin itu,”
“ Maaf,”
Jaehyun dan Taeyong akhirnya memutar sebuah lagu dari salah satu album yang dipilih Taeyong dengan DVD dikamar Jaehyun. Mereka kembali berbincang-bincang karena sebenarnya banyak sekali yang ingin ditanyakan Jaehyun dari Taeyong sebagai seorang fans.
“ Hey,”
Taeyong menoleh.
“ Sudah berapa lama kau mengidolakanku? “
“ Aku? Sejak.. kau debut,”
“ Heol,”
“ Aniyoo.. aku tidak berbohong. Dulu saat kau tampil di MV Limitless penampilanmu sangat buruk,”
“ Mwo? “
Taeyong tersenyum dan mengangguk,” Kenapa kau marah? Aku sedang bicara jujur,”
“ Kenapa mengidolakanku kalau aku buruk? “
“ Aku suka suaramu. Caramu bernyanyi dan dance.. aku suka suaramu saat kau bernyanyi sangat seksi.. arrr! “, Taeyong menggerakkan tangannya seperti seekor harimau yang ingin menerkam.
“ Apa kau sedang menggodaku sekarang, Fans? “
“ Kau tergoda, Idola? “, Taeyong membalikkan pertanyaan Jaehyun.
Jaehyun tersenyum dan kembali menatap pada layar LED-nya yang masih memutar MV dari albumnya. Sialnya, ada satu adegan panas didalam musik videonya itu. Ya. Kebanyakan lirik lagu-lagunya memang mature contents dan hanya bisa didengarkan untuk kalangan usia 19 keatas. Tapi tidak semua musik videonya mengandung adegan 19+ kecuali yang sekarang ini memang.
Taeyong menelan salivanya. Harusnya ia tidak asal pilih dan bisa menimang-nimang dulu album mana yang ingin dia putar. Ia sudah pernah melihat semua MV Jaehyun dan seharusnya dia sudah hapal lagu itu terdapat di album yang mana. Jadi sekarang dia tidak perlu canggung seperti ini.
Jaehyun dan Taeyong saling menoleh secara tak disengaja namun mereka kembali memalingkan pandangan mereka saat bertemu tatap.
“ Kau lihat? laguku seperti itu. Kenapa menyukai lagu yang tidak bermoral begitu? “
“ A-aku.. sudah jatuh cinta dengan suaramu.. aku tidak perduli lagu apapun yang kau nyanyikan,”
Jaehyun menelan salivanya. Lalu kembali menoleh pada Taeyong. “ Kau bilang kau akan tidur setelah mendengar laguku,” ujarnya.
“ Ah.. i-iya,” Taeyong beranjak dan hendak naik ke tempat tidur Jaehyun. “ K-kau.. juga.. berjanji untuk tidak tidur dibawah.. kan?”
“ Eu.. Ne,”
Jaehyun bangkit dari duduknya. Kaki Taeyong tergelincir pena yang entah sejak kapan berada dilantai dan membuatnya reflek menarik tangan Jaehyun hingga membuat Jaehyun jatuh tepat diatas tubuhnya yang sudah lebih dulu mendarat diatas ranjang.
Taeyong membelalakkan matanya. Sungguh. Ia tidak sengaja. Pena itu membuatnya jatuh terbaring ke ranjang dan ia menyalahi tangannya yang semena-mena sudah menarik tangan Jaehyun sampai membuatnya juga jatuh menindihinya seperti sekarang ini.
Taeyong tidak tau apa yang harus dikatakannya. Namun yang ia lihat namja diatasnya ini malah memiringkan kepalanya dan menghapus jarak wajah mereka.Tbc🌌
Siapin obat meriang untuk part berikutnya yawww 😉 kalo nggak punya obat meriang, pinjam ada dari mba cita citappon-eh😂
Lah malah spoiler kan😞
Karna aku sayang KoalaYong aku turunin challenge-nya jadi 30vote, langsung naik kencan
Hehe😏
KAMU SEDANG MEMBACA
《END》MY SASSY BOY🐨[JaeYong]
FanfictionTaeyong sangat mengidolakan Jung Jaehyun, seorang penyanyi bersuara bariton. Sangkin nge-fans-nya, bahkan bisa dibilang penganut BIM. Sampai sesuatu terjadi. Sesuatu yang membuat Jaehyun tidak bisa lari dari Taeyong. Sesuatu yang membuat Jaehyun tid...