재용 8

5.7K 736 2
                                    

“ Permisi, Nona-nona cantik! Aku mau lewat! “

“ Pembeli disini menunggu sesuai antrian,” ujar salah satu gadis didepan Taeyong, yang Taeyong yakini pasti fans-nya Jaehyun.

Ahh.. maaf ya. Aku kira kalian tidak berniat membeli sepatu juga,” Taeyong tertawa sinis. Lalu sesuatu terlintas di pikirannya. “ Oh ya, apa aku.. boleh bertanya? “

Hm? “, kedua gadis itu menoleh pada Taeyong.

“ Kalian berdua.. suka Jaehyun ya? “

“ Tentu saja,” jawab mereka antusias. Membuat jantung Taeyong mendidih dalam hitungan detik. Tapi dia masih berusaha menampilkan senyum kepura-puraannya, demi untuk menjawab rasa penasarannya.

“ Kira-kira.. bagaimana menurut kalian, jika.. ternyata Jaehyun punya seorang kekasih? “. Kedua wanita saling menatap dengan bingung, lalu kemudian berkata.

Ahh.. tentu saja aku akan senang kalau Jaehyun jadi kekasihku,”

“ Apa yang kau katakan? Jaehyun itu calon suamiku,”. Jawaban kedua gadis itu membuat Taeyong mendengus kesal. Mereka bersikeras mengklaim Jaehyun milik mereka.

Oh astaga.. jadi seperti ini rasanya menjadi kekasih orang terkenal. Selama dua tahun belakangan Taeyong disibukkan dengan jadwal kuliahnya dan jarang jalan-jalan keluar apartemen, karena waktu itupun Jaehyun tidak terlalu sibuk dan selalu punya waktu menghabiskan waktu berdua dengannya.

***

“ Seulgi! “

Gadis dua puluh enam tahun yang bekerja sebagai asisten Jaehyun terpaksa mengalihkan perhatian dari ponselnya.

“ Apakah menurutmu.. Ah.. tapi kau berjanji dulu, jangan bilang pada Lucas. Dia mungkin akan menceramahiku lagi dengan tanduk diatas kepalanya,”

Seulgi mengerutkan dahi tidak mengerti dan memalingkan wajahnya ke arah lain, lalu menatap Jaehyun lagi dan mengangguk.

“ Apakah menurutmu.. seseorang yang selalu minta dibelikan sesuatu itu.. bisa dibilang materialistis? “, lanjut Jaehyun.

“ Bisa,” Seulgi mengangguk. “ Apalagi kalau dia minta dibelikan barang-barang mewah dan mahal,”

“ Iya! “, Jaehyun menjentikkan jarinya secara reflek. “ Tapi.. aku tidak berani men-judge-nya seperti itu. Soalnya.. dulu dia tidak seperti itu,”

“ ‘Dia’ siapa? “. Jaehyun mendekatkan wajahnya pada Seulgi, setelah waspada Lucas tak ada di sekitar mereka.

“ Taeyong,”

“ Dia memintamu membelikan apa? Mobil? Rumah? Apartemen pribadi? “

“ Bukan. Hanya beberapa outfit seperti sepatu, baju, celana dan jaket. Tapi pilihannya selalu yang mahal-mahal,”

“ Kalau Lucas mendengar, dia pasti akan berpikir Taeyong memanfaatkanmu karena kau seorang artis,”

“ Iya. Aku juga berpikir begitu. Lalu menurutmu bagaimana? “

“ Kalau kau ingin tahu apakah dia memanfaatkanmu atau tidak, kau bisa mengetesnya,”

“ Tes? “

“ Pura-pura miskin,”

“ Bagaimana mungkin aku bisa pura-pura miskin? Dia selalu melihatku tampil di TV! “

Ah ya, benar.. Begini saja, bilang kalau kau sedang sepi job, dan untuk sementara waktu tidak bisa membelikannya apapun. Kalau dia memanfaatkanmu dia pasti akan meninggalkanmu. Gampang kan? “

Jaehyun meringis mendengar ide Seulgi. Ia tidak bisa membayangkan wajah Taeyong yang menggemaskan jadi murung kalau mendengar kabar duka seperti itu. Sungguh tidak tega.

“ Tunggu sebentar,”

Jaehyun mengeluarkan ponsel dari kantong jaket tebalnya. Lalu mencari nama seseorang dalam aplikasi chat dan menelpon.

“ Haechan-sshi,”

“ Oh. Jaehyun hyung? “, Haechan sedikit kaget karena artis ㅡyang mungkin akan jadi kakak iparnyaㅡ hampir tidak pernah berkomunikasi dengannya, bahkan meskipun Jaehyun dan Taeyong sudah berpacaran dua tahun lamanya. Tidak pernah baik dalam bentuk pesan singkat dan telfon.

“ Maaf mengganggu. Apa kau sibuk? “

Haechan yang menjawab dari seberang sana mendelik sekitar. Sebenarnya dia memang sibuk karena sebentar lagi ada kuis dan sedang menghapal materi soal. Tapi mengingat Jaehyun yang tak mungkin menelponnya kalau tak ingin bicara sesuatu yang penting, dia pun menyediakan waktunya.

“ Ti..tidak, “

Emm.. apa aku boleh bertanya? “

Haechan hanya berdehem, menunggu. Sementara Jaehyun sendiripun bingung bagaimana cara memulai bertanya, dia takut Haechan tidak terima dan menganggapnya menuduh.

“ Apakah.. emm.. apakah dulu Taeyong itu.. suka menghabiskan uangnya untuk membeli barang-barang? “

“ Maksudnya? “

Jaehyun dapat merasakan Haecham bertanya dengan dahi berkenyit.

“ Bagaimana ya.. Maksudku.. apakah dia.. tipe hyung yang pemboros menurutmu? “

Ohh.. “. Jaehyun sedikit lega mendengar tanggapan Haechan, sepertinya dia tidak berpikiran negatif dan mengerti maksud Jaehyun. “ Memangnya.. kenapa kau bertanya seperti itu? Dia menghabiskan uangmu ya? Apa dia minta dibelikan yang aneh-aneh? “

Jaehyun mengusap tengkuknya dan menjawab gugup. Ia hanya tertawa kaku.

“ Sebenarnya aku tidak keberatan, tapi.. aku khawatir dia jadi ketergantungan,”

“ Aku sebenarnya mengatakan ini bukan untuk membela hyung-ku. Tapi Taeyong hyung memang boros, dia bahkan pernah menggunakan uang sekolah untuk membeli tiket dan datang ke konsermu di Jepang,”

Sedikit banyak Haechan masih mengingat setiap pengeluaran berlebihan Taeyong yang digunakan untuk membeli sesuatu yang sangat disukainya dan ㅡmenurut sebagian besar orangㅡ sebenarnya tidak penting.

“ Apa?! “

Sebenarnya Jaehyun tidak tahu apa dia harus senang atau kaget.

“ Dan sebenarnya.. masih banyak pemborosannya yang lain yang sangat fanatik, bahkan dia juga maniak untuk beberapa hal yang lain,”

“ Misalnya? “

Mmm.. produk luar negeri yang di diskon, lalu.. hewan peliharaan yang menggemaskan, mm.. makan di restoran yang baru buka. Semacam itu. Ah ya, dan.. kalau dia sedang menyukai sesuatu dia bisa mengabaikan segalanya. Daripada belajar untuk ujian disekolah, dia lebih baik menontonmu di youtube satu malaman penuh,”

Mulut Jaehyun terbuka, ia tercengang. Lucas benar, Taeyong memang saseng fans-nya. Pantas saja dia tidak pernah menolak untuk melakukan seks dengannya, dan Taeyong bahkan menurut saja ketika Jaehyun menyuruhnya pindah dari rumahnya dan tinggal di apartemen pilihan Jaehyun.

“ Halo? “

Ohh.. Begitu ya,” Jaehyun mencoba bersikap biasa saja meski Haechan sudah dapat membayangkan seperti apa reaksinya sekarang ini. “ Ya sudah. Terima kasih banyak ya,”

Jaehyun menutup telfon, tatapannya masih kosong karena tidak menyangka dengan kepribadian Taeyong yang baru ia ketahui sekarang ini. Oh.. astaga... mereka sudah dua tahun pacaran kenapa Jaehyun baru mengetahuinya sekarang? Apakah karena dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya?

Jaehyun membuyarkan lamunannya ketika Seulgi menjentikkan jari.

“ Kau tidak apa-apa? “

“ Ya,”

Meskipun menjawab ‘ya’ tapi ekspresinya seperti orang yang baru mendapat berita paling mengejutkan dan Seulgi sadar itu tentu saja.

Jaehyun kembali menatap ponselnya dan mencari nomor yang paling sering ditelfonnya.

“ Hai sayang, bagaimana? Kau sudah jadi beli sepatunya? “

“ Aku tidak jadi beli sepatunya! Orang-orang di mall menyebalkan! Mereka membicarakanmu, memujamu seperti perempuan yang minta diperkosa, dan mengaku-ngaku kalau kau pacar mereka! “

“ Astaga, sayang. Mereka seorang penggemar. Dan semua penggemar akan berpikiran seperti itu pada idolanya,”

“ Tapi aku tidak bisa mendengar kata-kata pujian dari mulut mereka untukmu.. “. Jaehyun dapat merasakan nada rengekan dari Taeyong.

“ Lalu kau ingin apa? Mereka mencibirku? Menjadi haters-ku? “

“ Tidak seperti itu.. “, nada rengekan Taeyong semakin jelas dan Jaehyun sangat tidak tega mendengarnya, ia bisa membayangkan kalau kekasihnya ini pasti sedang memanyunkan bibir dengan mata berkaca-kaca.

Jaehyun menghela nafas, mencoba menjelaskan posisinya dan membuat Taeyong mengerti.

“ Sayang.. aku tahu kau mencintaiku. Tapi kau juga harus mengerti. Ini pekerjaan. Semua yang ku berikan untukmu di dapatkan dengan cara seperti ini. Kalau mereka tidak memujiku itu berarti mereka tidak menyukaiku, dan kalau mereka tidak menyukaiku mereka tidak akan mau datang ke konserku ataupun membeli albumku. Kau mengerti kan? “

Taeyong tidak menjawab, ia masih mengerucutkan bibirnya dengan alis bertautan. Ia hanya takut kalau kejadian seperti dirinya terulang lagi. Jaehyun tergoda pada fansnya dan jatuh cinta lalu pacaran.

“ Tenang saja. Aku hanya mencintaimu, dan kejadian seorang idola meniduri fansnya hanya akan terjadi sekali,” ujar Jaehyun yang sepertinya memahami isi pikiran Taeyong.

“ Janji? “

“ Ya. Kenapa tidak? Aku bersumpah aku hanya akan mencintai fansku, fansku yang bernama Lee Taeyong,”

“ Jaehyun.. kau manis sekali.. Aku ingin memelukmu.. “

“ Tahan sampai nanti malam ya, sayang. Mmuach! Aku mencintaimu,”

“ Mmuach! Aku juga,”

“ Aku bekerja dulu. Jaga dirimu,”. Taeyong tidak menjawab dan hanya mengangguk seraya berdehem.







Tbc.

🗻

《END》MY SASSY BOY🐨[JaeYong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang