9. Kontrak Darah

653 68 3
                                    

Aku pun mulai mencoba untuk berdiri kembali, karena setelah melawan Kobold itu Tubuh ku hampir mencapai batasnya, sehingga banyak sekali bagian tubuhku yang nyaris hancur.

Dan juga Sepertinya, setelah mengalahkan Kobold itu, level ku telah meningkat sebanyak 4, dan aku juga mendapat beberapa Skill baru.

Tentusaja ini adalah hal yang bagus karena memang pada awalnya, tujuan ku kesini adalah untuk meningkatkan Level ku.

Namun kini yang terjadi aku malah nyaris mengorbankan diriku untuk seseorang yang bahkan tidak ku kenali, mungkin ini adalah dorongan naluri untuk bertahan hidup, karena
aku juga membutuhkan uang untuk bertahan hidup.

Dan saat ini, dua orang Gadis yang telah ku selamatkan, tengah duduk di samping ku sambil menatap diriku dengan tatapan khawatir.

" Baiklah, Ayo kita kembali ke Desa "

" Yaaa... "

Aku pun mulai beranjak dari tempat ku berbaring tadi, dan mulai meninggalkan tempat yang saat ini menjadi Lautan darah.

Namun sebelum kembali ke Desa, aku akan menuju ke Hulu sungai terlebih dahulu untuk menghancurkan Batu besar yang menghalangi aliran air.

" Aku akan pergi ke Sungai sebentar "

" Saya akan mengikuti Tuan, kemanapun Tuan pergi " Ucap Demihuman itu.

Kini Gadis itu berjalan di belakangku sambil menuntun Putri sang Penduduk Desa yang telah ku selamatkan.

Dan tak berapa lama kami berjalan, hulu sungai pun sudah terlihat, dan di sana nampak banyak sekali jejak kaki berwarna merah.

Sepertinya itu adalah Jejak dari para Bangsawan yang selamat setelah kejadian tadi.

Kedatangan kami ke hulu di iringi oleh fajar yang mulai menyingsing, kini langit mulai berwarna kebiruan.

Aku pun langsung mendekati Batu besar yang menghalangi Hulu sungai, jika di lihat secara langsung seperti ini, batu ini nampaknya memiliki Diameter sekitar 8 atau mungkin 10 meter.

Sepertinya Bangsawan itu mengendalikan monster untuk membawa Batu itu dan memblokir aliran sungai di sini.

Gadis demihuman dan Putri sang penduduk desa itu pun juga nampaknya terkejut saat melihat batu yang begitu besar ini, wajah keheranan mereka telah menggantikan wajah Putus asa yang mereka tunjukan saat di Bangunan tadi.

Aku pun menyuruh mereka untuk menjaga jarak dariku.

" Yuukina, Menjauhlah kebelakang "

Ia pun langsung menarik tangan Gadis kecil itu dan mundur beberapa langkah kebelakang.

" Baiklah, aku akan mulai "

Dengan perlahan, ku keluarkan kembali Katana tua ku dan mulai memfokuskan kekuatan tepat pada bilah Katana tua itu.

Dan setelah kupikir Cukup, dengan cepat ku ayunkan pedang itu langsung ke Batu besar yang menghalangi hulu sungai itu.

Duuuaaarrr

Retakan mulai terlihat pada batu besar itu, dan tak berapa lama, batu itu langsung hancur berkeping-keping, dan air sungai pun langsung mengalir kembali seperti semula.

" Sepertinya setelah melawan Kobold, kekuatan ku telah bertambah "

Dan setelah selesai mengembalikan Keadaan sungai seperti semula, kami bertiga pun langsung beranjak menuju ke Desa.

***

Setelah berjalan selama beberapa Menit, palang perbatasan Desa Aldria pun mulai terlihat, begitu juga dengan rumah-rumah para Penduduk yang berdiri kokoh di balik Palang itu.

Knight Academy : Revenge Of The Looser KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang