📌6 [malam]

1K 44 0
                                    

Happy reading

*************

Calatha akhirnya sampai di tempat yang sudah lama tak ia kunjungi . Tempat ternyaman yang selalu menerima kekurangan dan kelebihannya , dengan santai calatha masuk dan menemukan temen temen satu genk nya tengah nongkrong sambil bercerita dan bercanda. Calatha lansung duduk di tengah tengah membuat mereka sedikit kaget dengan kehadirannya.

" wissss Quen udah lama nih nggak nongkrong bareng kita kita , iya nggak" ujar salah satu dari mereka yang di ketahui bernama Panji tersebut. Tapi karna mood yang tak baik Calatha tak menanggapinya ataupun membalas canda'an panji barusan.

" Kenapa lagi , ada masalah" pertanyaan yang tak harus di jawab dari loli membuat mereka semua sadar jika Calatha lagi berada dalam mode mood yang tidak baik saat ini.

" Kita lanjutin aja deh " Mereka melanjutkan main kartunya . Hanya canda tawa yang terdengar dan itu sedikit sedikit bisa mengembalikan mood calatha yang buruk.

" Curang lo , dimana mana A itu lebih gede nilainya ketimbang J " omogan Aldo yang nyolot membuat gelak tawa semakin pecah. Mereka semua berasal dari berbagai golongan yang berbeda. Ada yang anak orang kaya , dan biasa biasa aja. Ada juga yang bahkan tak punya tempat tinggal sama sekali hanya menginap di tempat nongkrong yang sudah di sulap sedemikian rupa untuk mereka tempati.

" Iya , tapi gue ngeluarin joker , sama aja bangsat lo kalah" fero yang paling ahli main kartu selalu mengubah ubah permainan membuat temen temenya sedikit bingung.

" Udah lah capek , lo Curang mulu " loli berjalan kearah Calatha dan duduk di sampingnya.

" Takut bilang aja " cibiran yang tak masuk ke dalam hati sama sekali , bagi mereka cibiran itu sejenis kata semangat yang terlontar dengan bahasa yang berbeda.

" Gue bawa temen baru , dia mau gabung sama kita kita" semua orang yang ada di sana melihat kearah Calatha. Sekitar dua puluh orang diantaranya hanya ada lima perempuan termasuk Calantha dan Loli pastinya.

" Orangnya dateng" calatha berdiri dan menyambut orang yang ia maksud. Orang tersebut keluar dari mobil dan berjalan kearah Calatha. Dan ternyata orang yang dimaksud adalah Diana temen satu kelasnya kemaren. Semua pandangan mengarah pada Diana yang baru turun dari mobil nya. Diana memeluk calatha tapi calatha nya mah biasa aja nggak ngebalas atau pun memberontak.

" tadi lo main pulang aja sih , gue nyariin" ujar Diana kesel karna seharian ia tak dapat berbicara dengan Calatha seperti biasa.

"Sibuk" calatha berjalan lagi kearah teman temanya yang masih memandang mereka dengan berbagai tatapan bingung. Bagaimana tidak biasanya calatha tak akan membiarkan seseorang memeluk nya jika tidak dalam keadaan tertentu cewek atau pun cowok bakal susah jika inggin memeluk calatha.

" Kenalin mereka temen temen gue , dan gais dia Diana bagian dari kita" setelah berbicara calatha lansung menuju sofa yang berada di dalam baskem . Besekem ini berbeda beda ada yang di dalam dan juga ada yang di luar . Biasanya anak anak akan mengunakan beskem yang di luar jika tak ada yang mengginap .

" Gue Diana" ujar Diana memperkenalkan dirinya. Mereka semua berdiri dan mulai menyalami tangan diana satu persatu tak terkecuali yang cewek cewek.

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang