📌 13 [Osis]

832 35 0
                                    

Happy reading


🌿🌿🌿

Semua orang diam termasuk calandra yang tak tau mau berbuat apa apa , Diana berjalan mendekat kearah Ana sambil membawa segelas jus melon yang hanya diminum setengah. Dengan santai tanpa paksaan Diana tersenyum manis membuat bulu kuduk Ana meremang dan menatap Diana dengan wajah semakin takut dan panik akan terjadi sesuatu padanya.

"Lo yang di siram atau lo yang nyiram mereka" pertanyaan yang di lontarkan membuat Ana semakin bingung dan takut , ia tak mau di permalukan lebih lagi tapi ia juga tak mau mengangu macan yang sedang tidur.

Suasana hening mulai ricuh saat Farrel datang dan berdiri di sana sebagai seorang KETOS yang akan mengadili mereka. Bukanya takut Diana malah tersenyum di iringi tatapan sinis pada Farrel yang saat ini tak berucap apa apa.

" Oke , gue tanya lagi untuk yang terakhir kalinya , Elo yang di siram atau elo yang nyiram" Diana memberikan jus melon itu ke tangan Ana yang gemetaran .

" Kalian berdua ikut gue , ini itu udah masuk kedalam kasus Pembulyyan " Farrel sudah angkat bicara tapi Diana dan Calatha sibuk dengan urusan masing masing.

"Berarti lo lebih memilih obsen pertama" dengan santai Diana mengambil balik minuman tersebut dan menyiramkannya ke baju ana. Semua orang diam termasuk Farrel yang tak bisa berkutik melihat keberanian Diana yang menyiram Ana tepat di depan matanya . Calatha tersenyum kemudian berjalan ke depan dan berdiri di depan Ana yang saat ini tengah menunduk sambil mengais di dalam diamnya.

" Lain kali lo jangan mau di suruh-suruh , kalau lo nggak bisa bertanggung jawab atas apa yang lo perbuat " ujar calatha pelan dan di angguki Ana . Kini ia tau maksud dari omogan dan prilaku calatha tadi kepadanya. "gue nggak akan marah ke lo karna gue tau lo disuruh sama mereka , sekarang lo kesana dan balas perbuatan mereka" Dengan santai calatha mengambil satu gelas Jus lagi dan memberikan kanya pada Ana. Dengan gerakan matanya Calatha mampu membuat Ana berjalan kearah komplotan cabe yang di pimpin Oleh Sari bungkam.

Byuuurrr

Semua orang ternganga melihat Ana si anak Nerd berani menyiram Sari yang notabenya adalah anak dari seorang wakil kesiswaan di SIC. Calatha hanya tersenyum kemudian merangkul Ana yang saat ini berdiri di depan Sari yang menatapnya dengan penuh emosi.

" Lo!!!" Sari menunjuk Ana dengan penuh emosi Semetara yang di tatap juga menatap tak kalah tajam nya. Entah lah berasal dari mana kekuatan Ana tapi ia sama sekali tak takut pada Sari yang sedang emosi.

" Turunin tangan kotor lo dari Ana sekarang juga " calatha menurunkan tangan sari dan itu menambah kobaran api yang siap membakar apa saja.

" Lo cari gara gara sama gue Calatha , lo nggak tau gue ini siapa ? Hah! " bukanya takut calatha malah tersenyum sinis dan terkekeh membuat seisi kantin juga ikut tertawa , bukan seisi kantin hanya orang orang yang pernah di ancam atau di bully Sari saja.

" Sari Andrian Dinata , anak dari bapak Andrian seorang Wakil kesiswaan" jawab calatha dengan enteng tanpa beban.

" Gue tau lo siapa ! , tapi lo yang nggak kenal gue siapa ! . Hari ini lo masih beruntung karna gue lagi males olahraga , karna sekali lagi lo buat ulah yang sama lo cuman tinggal pilih Rumah Sakit ore kuburan. " Setelah menekan kan apa yang bisa di lakukanya calatha pergi dari kantin membawa Ana dan Diana bersamanya.

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang