Happy reading
🌿🌿🌿Jam pelajaran hari ini sangat membosankan dan melelahkan apalagi kelas 11 ips dua tengah belajar matematika pelajaran paling membosankan di kalangan anak Ips. Calatha lebih memilih untuk tidur ketimbang memandang papan tulis yang sedang di coret coret pak Rohit sebagai guru bidang studinya. Sampai suara perkenalan seseorang membuat Calatha menegakkan kepalanya.
" Perkenalkan nama saya Lolita Rafian , biasa di pangil loli"
Deg
Calatha lansung mengangkat kepalanya dan melihat ke depan. Ternyata benar sahabat deket nya tengah berdiri di depan dan saat ini berkenalan seperti murud baru. Pandanggan mereka bertemu dan loli tersenyum manis pada calatha , walaupun di tatap dingin calatha loli masih saja tersenyum dan melihat sekeliling kelas yang setahun kedepan akan menjadi kelasnya juga.
" loli silakan duduk di meja yang kosong" mendengar itu loli sangat senang artinya ia bisa duduk di samping Calatha karna calatha duduk sendiri di pojokan paling ujung bagian belakang. Loli tersenyum lalu mengucapkan terimakasih dan lansung berjalan kearah Calatha yang kembali menidurkan kepalanya. Di depan calatha ada Diana yang juga menyapa nya dengan ramah.
" Kita sekelas lagi" bisik loli tapi hanya di acuhkan calatha.
" Lo kok bisa kesini" tanya Diana memutar tubuhnya kebelakang agar dapat melihat wajah Loli yang berada di belakang nya.
" suprayiss" jawab loli dengan pelan karna ia tak mau jadi tontonan anak anak yang sedang pura pura fokus agar pak Rohit tak curiga dan memberi mereka tugas untuk di kerjakan.
" lo bener bener pindah ?, gue kira lo becanda semalem" balas Diana sambil menoyor kepala loli pelan dan loli lansung merengut sebel pada sahabat barunya.
" Ap---- " omogan loli lansung berhenti saat pak Rohit berbalik badan dan menatap mereka sambil memperbaiki kacamata bulat yang bertengger di hidung pesek beliau dengan ketebalan di atas rata rata .
" Kamu murid baru jika tidak bisa diam boleh keluar atau tidur seperti teman di samping kamu itu " pak Rohit tak mempersalahkan jika muridnya tidur di kelas asal jangan berisik saja maka beliau akan diam tak menegur , mungkin beliau hanya akan menghitung poin siswa/i di akhir jam pelajaran.
" Maaf pak" jawab loli kikuk lalu mengeluarkan alat tulisnya.
" dan kamu Diana poin kamu bertambah dua lagi menjadi 22 poin selama semester ini" ujar beliau mulai mengumpulkan alat tulis yang sudah berserakan di meja guru." Pak saya ---- " lagi lagi pak Rohit membantah omogan siswa nya dengan cepat ." Dan sampaikan pada calatha jika besok dia masih tidur di jam pelajaran saya maka poinya menjadi 45 dan kalain tau apa konsekuensi nya kan" setelah pengumuman sedikit itu beliau lansung keluar dan mengucapkan salam.
Semua murid mengucapkan alhamdulillah karna mereka tak tahan menahan kepala mereka yang hampir berasap tersebut.
" Ehh anak baru lo bayar uang- kas mulai minggu depan aja" ujar Geni seorang bendahara kelas yang sudah bertingkah melebihi seorang rentenir . Loli mengaguk tanda paham dan di angguki Geni balik sebagai kode bahwa ia mengerti." Abis ini belajar apa" tanya Loli sambil melirik ponselnya yang berada di kolong menja . Karna jika di kelas semua ponsel harus di mode off kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl
Teen FictionSikab yang tak terkendali , nakal , di hukum , bolos , clab malam , hura hura , balapan sudah menjadi bagian terpenting dalam hidupnya. Memiliki orang tua lengkap , satu abang laki laki dan satu saudara kembar perempuan tapi dengan kasih sayang yang...