Happy Reading
Bukan tentang seberapa besar lukanya tapi tentang siapa yang melakukanya .
- Calatha Bryana Rawnie -
Loli dan Diana hanya mengeridik ngeri melihat Calatha mengalahkan satu persatu lawanya , sudah hampir dua jam calatha bertarung tapi tak terlihat jika mengalami capek sedikitpun. Pelatihnya sensei Anton pun ikut mengeleng melihat kelakuan murid kesayanganya yang satu ini.
"Calatha jangan pakai emosi"
"Calatha ingat ini sesi latihan"
"Calatha kamu terlalu keras pada teman kamu"
"Calatha jangan di patahin"
"Calatha ini cuman latihan"
"Calatha dengerkan saya"
Dan masih banyak lagi teguran teguran sensei anton yang tidak diubris oleh Calatha. Tak lama kemudian mereka selesai latihan Lolita dan Diana menghampiri calatha dan memberikan minum mineral pada calatha.
"Lu bringas banget sih Calatha," ujar Diana tapi tak diubris oleh Calatha.
"Anjirt gue masih pengen bisa bela diri kayak lo," tambah Diana cengar cengir.
" Calatha saya sudah pernah bilang kamu harus bisa mengontrol emosi kamu. Makin kesini saya lihat , kamu makin susah untuk mengontrolnya." jelas sensei Anton yang sudah memperhatikan Calatha dari awal tadi.
Calatha hanya diam seolah tak ada yang berbicara , sensei Anton hanya menghela nafas berat kemudian pergi begitu saja.
"Sensei lo ganteng juga," pungkas Loli memperhatikan Sensei susan yang sudah menjauh.
"Yang ganteng aja cepet," gumam Calatha lalu pergi menuju ruang ganti.
Diana hanya tertawa melihat wajah masam Loli yang tampak jelek sekali menurutnya.
Selesai berganti pakaian Calatha, Loli, dan Diana berencana ingin pulang . saat berada diparkiran mereka melihat Farrel dan Calandra yang duduk di samping mobil Calatha diparkirkan , memang kebetulan disana ada Korsi yang disedikan oleh pihak Dojo.
Tak ambil pusing mereka tetap melanjutkan langkahnya mendekati mobil Calatha. Saat sudah dekat Calandra yang menyadari kehadiran Calatha lansung berdiri dan menghampiri saudara kembarnya tersebut.
"Calatha tunggu Calatha," ujar Calandra menghampiri Calatha yang akan membuka pintu mobilnya.
"Ngapain lo kesini," semprot Calatha lansung.
"Aku kesini jemput kamu , ayok pulang mama khawatir sama kamu," Jawab Calandra , terlihat Calatha sedikit berfikir kemudian mengeleng begitu saja.
"Kalau mau boong pinteran dikit" desis Calatha dan lansung digelengi kepala oleh Calandra.
"Aku serius , setelah kepergian kamu semalam mama gak tidur karna mikirin kamu , kamu juga kenapa gak ngangkat Telvon mama , kamu tau gak kami semua khawatir sama kamu , sekarang kita pulang . aku gak mau tau," seru Calandra mengeluarkan apa yang sudah ia rancang dari tadi malam .
Calatha hanya diam menatap Calandra datar kemudian berseru ,"lo kalau mau ngomong mikir" calatha menunjuk kepalanya sendri . "gak mungkin lah Keluarga lo itu khawatir sama gue , justru harusnya mereka seneng gua gak pulang , pulang lo sana ini bukan tempat yang cocok buat anak Mama kayak lo," balas Calatha mulai terpancing emosi.
"Calatha kamu memang keteraluan tau gak ! Aku disini karna aku peduli sama kamu! Kamu itu adik aku bukan sih?! Mana Calatha yang dulu ? Mana Calatha yang rela terluka demi melihat orang lain bahagia, mana Calatha aku yang selalu dengerin kata aku?! Mana Calatha yang katanya sangat menyayangi Kakaknya Calandra , mana Calatha yang selalu ada buat Mamanya HAH MANA ???" Bentak Calandra , terlihat jika Calandra sudah muak dan emosi berbicara dengan calatha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl
Teen FictionSikab yang tak terkendali , nakal , di hukum , bolos , clab malam , hura hura , balapan sudah menjadi bagian terpenting dalam hidupnya. Memiliki orang tua lengkap , satu abang laki laki dan satu saudara kembar perempuan tapi dengan kasih sayang yang...