Part 30

3.9K 100 20
                                    

SELAMAT MEMBACA....

******

Waktu sudah menunjukkan pukul 23.47 malam, dan Rangga baru saja pulang dari rumah sakit.

Hari ini waktu terasanya sangat panjang. Rangga memarkirkan mobilnya di basement dan keluar dari mobil dengan langkah gontai.

Rangga merasa sangat lelah hari ini setelah diperhadapkan dengan banyak pekerjaaan di rumah sakit.

Rangga bukannya mengeluh, tapi bukannya merasa lelah setelah melakukan banyak pekerjaan adalah hal yang manusiawi?

Sekarang Rangga sudah ada di depan apartemennya, ia berhenti sejenak dan memandang ke arah apartemen Keyla.

"Apa dia sudah ada di rumah?" tanya Rangga pada dirinya sendiri.

Ia sangat ingin memastikan hal itu, tapi rasanya tidak sopan jika masuk ke rumah orang lain tanpa izin. Apalagi ini sudah sangat larut malam.

Melepas niatnya, Rangga kemudian memilih masuk ke dalam apartemennya sendiri.

"Arghh! Aku ternyata belum makan apa pun dari siang" Rangga mengelus perutnya saat tiba-tiba merasa kelaparan.

Rangga terlalu sibuk dengan pekerjaannya sampai lupa mengurus dirinya sendiri. Selalu saja seperti itu.

Rangga kemudian berjalan memasuki dapur untuk mencari apakah ada makanan yang bisa dia makan.

Sesampainya di dapur, Rangga mulai mencari-cari di meja makan dan kemudian berpindah mengecek isi kulkas yang sama saja. Kosong.

Rangga mengehela napas berat "Itu anak ngapain aja sih di rumah?! Nyiapin makanan aja nggak!"

Dengan langkah yang panjang, Rangga berjalan menuju kamar Jennifer.

"Jennifer!" teriak Rangga ngedor-ngedor pintu kamar Jennifer.

Karena tidak ada suara dari dalam, Rangga langsung membuka pintu kamar.

Saat Rangga masuk, matanya menyusuri ke segala penjuru kamar namun ia tak menangkap sosok Jennifer di dalam.

Rangga mencari ke setiap sudut ruangan, namun nihil. Rangga tidak mendapati Jennifer di sana.

"Ke mana lagi sih dia?!"

"Harus diingatin berapa kali itu anak baru bias sadar?!!"

"Jam segini masih keluyurannya aja!"

Rangga menghembuskan napas berat lalu beralih mengambil ponselnya dan mencari kontak Jennifer.

Rangga menelpon dan untung saja ponsel Jennifer aktif. Tidak lama kemudian terdengar suara Jennifer dari seberang sana.

"Halo! Ngapain sih nelpon malam-malam?!"ucap Jennifer ketus.

Sontak Rangga langsung melongo, emosinya semakin meluap. Dia bertanya kenapa dia menelpon malam-malam begini? Anak itu memang sudah gila.

Ingin rasanya Rangga berteleportasi ke tempat di mana Jennifer berada dan menjahit mulutnya yang tidak tahu diri itu. Bukankah wajar kalau seorang kakak menelpon adik perempuannya yang tidak jelas ada di mana dan keluyuran tidak jelas dilarut malam begini? Dasar bodoh!!.

*****

"Kakak mau tanya soal apa lagi tentang kak Rangga?"

Keyla mulai berpikir kira-kira apa yang mau dia tahu lagi soal Rangga.

"Hmm.. gimana soal hubungan asmara Rangga?"

"Kalau soal hubungan asmara kak Rangga sih... nggak ada yang bisa aku ceritain" terang Jennifer.

MY ICE DOCTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang