Part 18

4.3K 112 15
                                    

Radit memainkan ponselnya sambil melirik sesekali ke pria di sebelahnya yang entah kenapa terlihat aneh hari ini. Pria itu menekuk wajahnya dan beberapa kali menghela napas berat. Hanya duduk diam, memandang lurus ke depan dengan tatapan kosong.

Merasa ada yang aneh dengan sahabatnya membuat Radit bertanya-tanya, sebenarnya apa yang sedang terjadi dengan pria itu. Dia meletakkan ponselnya lalu mendekatkan dirinya.

"Woy diam-diam bae..." sahut Radit sambil menyenggol pria itu dengan sikutnya.

Pria itu sontak tersadar dari lamunannya dan berdecak kesal.

"Kenapa sih lo? Ada masalah?" tanya Radit.

"Nggak papa" jawab Rangga malas.

"Heh!! Gue udah kenal sama lo sejak kita masih dalam kandungan. Jadi gue tahu banget kalau lo itu lagi bohong dan sedang terjadi apa-apa sama lo" ucap Radit lebay sambil memegang bahu Rangga.

Rangga menepis tangan Radit dan tersenyum miring, merasa sedikit lucu. Sebenarnya dia juga tidak tahu ada apa dengannya. Dia hanya merasa tidak bersemangat hari ini.

"Lo sebenarnya kenapa sih? Kasih tahu ke gue, gue siap mendengarkan semua keluh kesah lo. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul." kata Radit dramatis.

Rangga menatap Radit dengan tatapan jijik.
"Sok bijak banget lo! Minggir!" Rangga bangkit berdiri dan pergi.

Radit mengerutkan keningnya, ada apa lagi dengan sahabatnya itu.

***

Entah kenapa hari ini Rangga merasakan mood nya sedang tidak baik. Rangga naik ke rooftop gedung rumah sakit dan matanya memandang satu persatu kendaraan yang berlalu lalang dari atas.

Dia berdiri cukup lama sambil terus bergulat dengan pikirannya. Bayangan wanita itu terus mengganggu pikirannya.

Keyla mengatakan dia akan berada di luar negeri selama dua minggu ke depan. Bukankah itu kabar bagus? Untuk dua minggu ke depan setidaknya dia akan terbebes dari gangguan wanita itu. Seharusnya sekarang dia bisa merasa tenang karena bisa menjalani kehidupan normalnya seperti biasa. Dia bisa sedikit bersantai.

Rangga menghela napas pelan. Anehnya itu tidak membuatnya merasa senang. Dia juga bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

***

Amanda dan Reno sibuk mempersiap barang-barang yang akan mereka bawa ke Singapure, sedangkan Keyla hanya duduk diam di sofa seperti sedang memikirkan sesuatu.

Beberapa detik kemudian, Keyla tersadar dari lamunannya. Dia melirik kesal sambil menghela napas kasar.

Dua manusia itu mulai lagi. Padahal baru saja mereka terlihat akur, sekarang beragam macam nama binatang keluar dari mulut mereka. Saling mengumpat dan bertengkar karena masalah sepele.

Keyla memutar bola matanya malas sambil berdecak miris. Entah kenapa mereka bisa mempertahankan pertemanan mereka sampai saat ini.

Keyla memilih meninggalkan mereka berdua, ingin memberikan mereka sedikit privasi supaya mereka bisa bertengkar sepuasnya.

Dia berjalan keluar dari apartementnya dan berhenti setelah beberapa langkah. Kini dia berada di depan pintu apartement Rangga. Dia sebenarnya tidak tahu mau ke mana.

Keyla diam sejenak dan terlihat sedang memikirkan sesuatu. Tiba-tiba jarinya bergerak dan menekan satu persatu tombol di pintu apartement pria itu.

" 2...1...0...9..." ucap Keyla beraturan mengikuti gerakan jarinya.

MY ICE DOCTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang