Part 18 - C~cute?!

1.2K 168 7
                                    

Selama 10 menit berada di kantin bersama seorang Winwin, gue merasa tidak seperti biasanya.

Gimana nggak? makhluk di depan gue sejak mendudukan diri di bangku kantin, matanya tak lepas menatap gue. Bahkan gak ada makanan yang dipesan, gue tawarin pun cuman menggeleng.

"Stt. Gue makin cantik?"

Winwin merubah ekspresinya, semakin menukikkan alis.

"Oii!!" tepuk seseorang ke bahu Winwin membuat si empunya berjengit kaget

"Ahh, syukurlah lo dateng." ujar gue lega.

"Kenapa?"

"Sohib lo udah kek manekin. Ga ngerti kenapa. Gak mau bersuara dia."

"Napa Win?" tanya Yuta sungguh-sungguh, dan__ tak lupa intonasi suara yang melembut. Ugh!

Winwin balas pengabaian, manik matanya berpaling ke gue.

"Kalian hutang cerita ke gue." Tunjuknya pada gue dan Yuta.

Gak paham maksudnya, kami saling melempar pandang.

"Uptodate banget si. Lo pasang chip di baju kita ya? Atau tempelin di tas buat bisa mantau daily life kita?" sergap gue kemudian,

"IYA!" jawab Winwin ngegas sambil melotot.

Egileee.

Nyorr

Gak sopan, Yuta menoyor kepala gue.

"Kalo ngimajinasi jangan kejauhan, kasian otak lo dipake mikir buat nyimpulin hal gak penting."

"Itu cara ngasah otak biar gak tumpul kayak lo, yang kerjaannya males mikir."

"Ada ya males pikir jadi pinter kek gue?"

"Dih, lu ngerasa pinter?"

"Bukan gue, orang-orang banyak bilang gitu."

"Orang-orang bilang gitu buat cari muka doang ama lu."

"Berarti Orangtua lu termasuk di dalamnya? Ah, cari muka supaya gue mau jadi mantunya." Yuta terbahak keras, Winwin yang semula diam ikut-ikutan ketawa. Ya meski ga semenyeramkan Yuta sih kalo ketawa.
"Jadi, gimana lo bisa tahu?" Gue kembali mengalihkan topik ke Winwin.

Dia menghela napas kecil, kemudian menaruh lipatan lengan di atas meja, siap untuk bercerita.

"Gue ngikutin lo sampe komplek. Pas mau balik, liat rame-rame di sana. Gue tahan niat buat balik rumah. Ternyata, memang ada konflik kecil. Mereka itu siapa?"

"Adeknya temen gue."

"Anak privatan gue."

Gue dan Yuta jawab bersama-sama. Gue suruh Yuta duluan buat cerita, ya gue juga butuh penjelasan. Setelah kejadian kemarin gue malas buat bahas, mumpung disini ada kesempatan biarkan dia menceritakan.

"Namanya Flo, anak smp sebelah. Gue kenal ya semenjak privatin dia."

"Lo suka?"

"Selama ini hanya bersikap profesional aja."

"Kalo lo gak kebetulan jd guru privatnya, lo bakal suka?"

"Mungkin. Anaknya baik, penurut, pinter, gak emosian, agak bawel si."

"Lo suka dia ada rasa sama lo?" sekarang Winwin yang bertanya dengan kedua mata membuka lebar, serem si.

"Cowo pada umumnya mesti suka, kalo ada yang menyukai dia." Mantap, Yuta menjawab.

"Ya daripada dia benci ke gue haha." lanjutnya diiringi kekehan, tapi garing. Lucu darimananya.

Gue mendengus

WHISPER - {Nakamoto Yuta}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang