Part 20- Detected

1.1K 179 11
                                    

"Lala..."

Gue menoleh secepat kilat ke arah sumber suara. Nafas yang semula tercekat, keluar dengan leganya saat melihat siapa orang yang barusan memanggil.

"Tae, ngapain di sini?" Gue sontak berdiri lalu mendekatinya yang berdiri gak jauh.

"Ini, nganterin dia." Taehyung melingkarkan lengannya di sekitar bahu gadis mungil di sebelahnya.

Yaelah, dia...

"Adek lo masih sensi sama gue, mau kemana emang?" sindir gue yang langsung diberi picingan tajam oleh pihak tersindir.

"Kamu mau kemana?" tanya Taehyung pada adiknya. Ck, lucu sih.

"Kan kakak udah tahu. Kenapa tanya segala?!!"

"Yee, kan pertanyaannya buat kamu."

"Jawab aja, repot amat."

"Yaudah gih jawab."

"Ah malesin!!" Flo, bocah itu langsung menyingkir begitu saja dengan langkah panjangnya meninggalkan kami berdua.

"Lah, gue salah emang? Yang repot siapa sih sebenernya?" dengan tampang bloon sambil garuk-garuk kepala, dia seolah bertanya.

"Kejar aja lah. Ribet lagi kalo dia ngilang." Disertai kekehan gue menyuruh dia buat ngejar Flo.

Perasaan, pas seusia dia, gue gak selabil itu deh. Ini nih dampak udah kenal cinta di masa-masa emosi belum stabil. Orang gak salah aja kena marah.

"Yaudah deh, gue lanjut ya! Byeee.. See youu...love youuu...hahaha"

Ikut tertawa, gue melambaikan tangan padanya. Ck, ada-ada aja. Seorang kaya dia punya adek, lucu juga.

"Lala.."

"Ya..." kepala gue menoleh cepat ke samping kiri.

Degg

Degggg

Degggggggggg

"Apa kabar?"

Tertegun. Tiba tiba motorik gue gak berfungsi, sekadar balas sapanya gue gak bisa. Bibir ini terasa kaku, mata pun susah beralih ke arah lain.

Sungguh, dua tahun lamanya gak ketemu, Kak Hans tumbuh jauh lebih baik. Dia juga bertambah tinggi. Lebih rapih dan tampak sekali peduli dengan penampilannya. Satu yang tetap sama dari seorang Kak Hans... Cara dia menatap, begitu teduh meski ada kesan dingin di sana.

 Cara dia menatap, begitu teduh meski ada kesan dingin di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Puk

Tepukan kecil di kepala, berhasil membuat tubuh gue mundur sedikit ke belakang, seolah mengaktifkan kembali sistem gerak yang sempat terhenti tadi.

Dia mengernyit tak suka. Gue bisa melihat itu dari sorot matanya.

"E-hee. Sorry, Kak. Gue cuman ..."

WHISPER - {Nakamoto Yuta}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang