Malam ini keluarga gue kumpul semua, bahkan Kak Ten dan Kak Johnny rela meninggalkan pekerjaannya dan ikut dalam acara musyawarah keluarga.
Beberapa kali melirik kearah Yuta yang kelihatan tenang. Sebaliknya dengan gue.
Tinggal nunggu Papa, semua keluarga sudah kumpul. Om Nakamoto juga barusan datang dan langsung memposisikan diri duduk di sebelah Yuta.
"Maaf, terlambat."
Gue menghela napas panjang ketika sosok Papa datang. Melihat Papa masih menenteng tas kerja, Mama inisiatif mengambilnya dan menaruhnya di kamar.
Kalau udah menikah gue juga bakal melakukan itu kali ya ke suami gue ... Eh
"Maaf sudah menunggu lama, perjalanan macet parah karena ada pohon jatuh tadi."
"Tidak apa-apa, kalau gitu kita mulai saja ya?" Suara Oma mengambil alih. Kami semua yang sudah lengkap kumpul di ruang keluarga pun memberikan waktu untuk Oma memimpin acara.
"Sebelumnya minta maaf kalau pertemuan ini diadakan secara mendadak dan sedikit mengganggu kegiatan kalian di luar. Seperti yang sudah direncanakan, acara ini diadakan untuk mendiskusikan soal pernikahan cucuku, Lala dan Yuta."
Semua mengangguk paham dan tak ada satupun yang menyela pembicaraan Oma. Tampak hening, bahkan para bibi di dapur pun ikut serta mendengarkan.
"Seperti yang kita semua tahu, terjadi kontroversi pernikahan dini dan polemik usia perkawinan di bawah 19 tahun. Karena cucuku baru akan menginjak 18 tahun bulan depan dan Yuta pun baru menginjak 18 tahun, oleh sebab itu Oma ingin bersaran untuk menunda pernikahan Lala dan Yuta."
"Apa itu berarti pernikahan akan dilaksanakan saat mereka kuliah nanti?" Tanya Kak Joy.
"Maaf Oma ini hanya dari sudut pandangku saja. Aku ingin menanggapi soal rencana pernikahan mereka yang menurutku terlalu dipaksa untuk segera menikah dan terkesan buru-buru. Oke. Mungkin pernyataan ini sedikit melenceng mungkin dari aturan dalam keluarga ini. Hanya saja, melihat mereka berdua yang masih sangat muda, masih punya semangat untuk menggapai cita-cita, mengenyam pendidikan setinggi mungkin, muncul rasa empatiku. Apa kita tidak coba menanyai dari sudut pandang mereka mengenai pernikahan ini?"
"Benar. Aku juga minta maaf Oma jika perkataanku agak menyinggung tentang perjodohan. Mungkin ini kesempatanku untuk share tentang pengalaman menikah di usia muda dan waktu itu masih menyambi kuliah. Bolehkah?" Kak Airin ikut menyumbang suara, seakan membela pendapat suaminya.
"Ya, silakan. Ungkapkan apa yang ingin kamu katakan, Nak." Jawab Oma. Tidak keras seperti biasanya, malam ini Oma lebih stabil daripada sebelum-sebelumnya. Apalagi yang disinggung tentang perjodohan, menurut gue itu topik sensitif bagi Oma, seharusnya.
"Baik, terimakasih Oma sudah memberiku kesempatan untuk bicara." Kak Airin memandang Kak Johnny seolah meminta persetujuan dan diberi anggukan oleh Kak John.
"Yah, mungkin pada waktu itu kalian tidak tahu betapa sulitnya aku menyesuaikan diri dengan kehidupan pasca menikah. Harus selalu sigap melayani segala kebutuhan suami, mengubah kebiasaan burukku begadang untuk belajar karena harus bangun pagi. Di kampus, jadi bahan omongan karena statusku sudah menikah, membuatku tidak nyaman meskipun banyak juga yang tidak peduli. Untuk menghindari rasa penasaran mereka tentang kehidupan menikahku, aku memilih untuk menghabiskan waktu sendiri demi tidak di-kepoi. Kesal, marah, tersinggung juga, tapi hanya kupendam sendiri. Rasanya, tidak pantas saja jika aku mengeluhkannya pada Mama, Papa waktu itu. Takut malah menjadi beban orangtua, tidak jadi contoh yang baik untuk kedua adik-adikku, dan hal-hal lain yang akhirnya kuputuskan untuk menyimpannya sendiri segala kesulitan waktu itu. Beruntungnya, aku menikah dengan Johnny. Pria yang juga sempat tidak kuperlakukan baik, karena rasa marahku dengan pernikahan dilampiaskan pada sikap dinginku padanya." Kak Airin menjeda penjelasannya, matanya mulai berkaca-kaca. Kak Johnny, merengkuh bahunya dan menepuknya halus.

KAMU SEDANG MEMBACA
WHISPER - {Nakamoto Yuta}
RomansaNggak ada perasaan cinta, Tapi gue maksa dia buat jadi calon suami. @03-08-2018